Membran Sel

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang membran sel. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Membran Sel : Pengertian, Fungsi, Struktur dan Sifatnya Lengkap


Pengertian Membran Sel

Membran Sel merupakan lapisan ganda lipid yang mengelilingi dan membatasi sel, memisahkan interior dari luar dan menguatkan keseimbangan fisik dan kimia antara lingkungan dan sitoplasma sel yang disebut membran sel, membran plasma, plasmalema atau membran sitoplasma.

Membran sel tidak bisa dilihat oleh mikroskop optik (dapat nampak jika menggunakan mikroskop elektron), karena mempunyai ketebalan rata-rata 7,3 nm 3 dan terletak pada sel tumbuhan dan jamur, terletak di bawah dinding sel.

Ciri utama utama membran sel ialah permeabilitas selektifnya, yakni kemampuannya untuk membolehkan atau menolak masuknya molekul-molekul tertentu di dalam sel, sehingga dapat mengatur aliran air, nutrisi atau garam ion, sehingga sitoplasma selalu dalam kondisi yang optimal potensi elektrokimia (bermuatan negatif), pH atau konsentrasi.

Melalui membran sel, 2 sistem dasar penyerapan (endositosis) atau penghalauan (eksositosis) zat dari sel bisa terjadi, yang juga membolehkan pelepasan bahan limbah metabolisme.

Hal ini terjadi karena melalui pembentukan vesikel dalam membran sel yang tergantung pada mereka masuk atau keluar, membolehkan melarutkan bahan yang diinginkan dalam sitoplasma atau, sebaliknya, di lingkungan.

Di dalam kasus sel uniseluler tertentu dan organisme yang memfagositosis (melapisi membran mereka) bahan bagi nutrisi mereka atau agen-agen yang harus dikeluarkan dari organisme (sama seperti di dalam kasus limfosit atau sel darah putih).


Fungsi Membran Sel

  • Tempat dimana berlangsungnya berbagai macam reaksi kimia.
  • Memelihara bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
  • Menjadi reseptor pada rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
  • Membran sel dapat menjadi media hubungan antar lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel
  • Melancarkan seleksi terhadap berbagai zat yang masuk ataupun keluar dari sel.

Sistem Transpor Membran

Salah satu kegunaan dari membran sel ialah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara 2 arah. Molekul yang bisa melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang kecil (air, etanol). Selain itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran yang besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik memerlukan mekanisme khusus agar bisa masuk ke dalam sel.

Baca Juga  Fungsi Pembuluh Darah

Terdapat banyak molekul yang masuk dan keluar membran mengakibatkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran dibedakan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang dapat melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang memerlukan mekanisme khusus.

Lalu lintas membran dapat membuat perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari 2 proses yang berbeda yaitu difusi dan transpor aktif, yang disebut sebagai gradien ion. Kemudian, gradien ion tersebut membentuk sel yang memiliki tegangan listrik seluler. Saat keadaan istirahat, sitoplasma sel mempunyai tegangan antara 30 hingga 100 mV lebih rendah daripada interstitium.


  • Transpor Pasif

Transpor pasif ialah suatu perpindahan molekul yang menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini berjenis spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi ialah contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi sebab gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sampai mengakibatkan campuran yang lebih acak. Difusi dapat berlanjut selama respirasi seluler yang mengonsumsi O2 masuk. Osmosis ialah difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah berpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi masih dianggap ke dalam transpor pasif dikarenakan zat terlarut yang berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah pada transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dikerjakan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan  dari protein transpor.


  • Transpor Aktif

Definisi transport aktif, pertama kali disebutkan oleh Rosenberg sebagai sebuah sistem yang mengakibatkan perpindahan suatu substansi dari sebuah area yang memiliki potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju ke tempat dengan potensial yang lebih tinggi. Sistem tersebut dikatakan, membutuhkan asupan energi dan suatu mekanisme kopling agar asupan energi bisa digunakan demi menjalankan sistem perpindahan substansi.

Baca Juga  Sistem Transport Membran

Transpor aktif ialah kebalikan dari transpor pasif dan berjenis tidak spontan. Arah pada perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif memerlukan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terikat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionofor. Ionofor ialah antibiotik yang menginduksi transpor ion dari membran sel maupun membran buatan.

Yang merupakan transpor aktif yakni coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor memakai coupled carriers dikenal 2 istilah, yakni simporter dan antiporter. Simporter merupakan suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, selain itu antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump ialah suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump pada umumnya ditemui pada sel bakteri. Mekanisme ini memerlukan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

Hormon tri-iodotironina yang disebut sebagai aktivator enzim fosfatidil inositol-3 kinase dengan mekanisme dari dalam sitoplasma dengan menggunakan bantuan integrin alfavbeta3. Lintasan enzim fosfatidil inositol-3 kinase, lebih akan memicu transkripsi genetik dari Na+ ATP sintase, K+ ATP sintase, dll, beserta penyisipan ATP sintase tersebut pada membran plasma, berikut regulasi dan modulasi aktivitasnya.


Struktur Membran Sel

Struktur membran itu sendiri seperti lembaran sel yang terdiri atas molekul lipiid, karbohidrat, kolesterol, protein dan juga kerangka membran atau setoskeleton. Dinding sel(membran sel ini mempunyai jenis yang asimetris dan dinamis.


  • Fosfolid

Lapisan fosfolipid rangkap ganda tersusun dari penysunan molekul-molekul membran sel yang berkombinasi sedemikian rupa, lapisan fosolipin ini mempunyai bagian yang bersifat saling bertolak belakang, yaitu di daerah kepala yag bersifat hidrofilik dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik inilah yang disebut hidrofilik.


  • Protein Membran

Ada 2 jenis protein pada lapisan fosfolipid, diantaranya yaitu protein integral atau perotein yang terbenam dan menembus lapisan fosfolipid dan protein perifer atau protein yang melekat pada lapisan lar fosfolipid, perotein integral ini perannya sebagai sistem transpor molekul yang keluar dan juga masuk sel, sedangkan protein perifer fungsinya sebagai tempat melekatnya hormon atau enzim.

Baca Juga  Tulang Rawan

  • Glikoprotein dan Glikolipid

Glikoprotein merupakan suatu molekul karbohidrat yang menempel pada protein sedangkan Glikolipid ialah molekul karbohidrat yang melekat pada lemak. Fungsi dari Glikoprotein dan glikolipid ialah sebagai tanda pengenal bagi sel.


  • Kolesterol

Kolesterol ini terletak pada bagian dekat dengan kepala fosfollipid. Fungsi dari kolesterol itu sendiri ialah menjaga kestabilitasan fosfolipid dalam segala hal keadaan. Contohnya dalam keadaan panas kolesterol bisa menghambat pergerakannya agar fosfolipid tidak dapat terlalu cair.


Sifat Membran Sel

  • Karakterisasi membran dibutuhkan guna mengetahui sifat-sifat membran yang akan diproduksi. Karakterisasi membran berkaitan dengan struktur membran yaitu sifat kimia, kristalinitas, statistika pori, dan ketebalan, sementara yang berkaitan dengan fungsi membran yaitu permeabilitas dan permselektivitas.
  • Sifat kimia membran mampu dijelaskan dari perbedaan polaritas. Bila suatu membran memiliki kepolaran yang nyaris sama dengan kepolaran umpan, jadi, membran memiliki permeabilitas yang tinggi karena membran yang polar mudah menarik molekul yang polar dan akan menolak molekul yang nonpolar, juga dapat terjadi sebaliknya.
  • Derajat kristalinitas membran akan terpengaruhi permeabilitas dan permselektivitas memiliki sifat mekanik pada membran. Andai derajat kristalinitas besar, maka membran mempunyai sifat yang kurang elastis dan kekuatan tariknya sangat kecil.
  • Permeabilitas membran merupakan suatu ukuran kecepatan suatu spesi menembus membran. Permeabilitas dipengaruhi pada jumlah pori, ukuran pori, tekanan yang dijalankan dan ketebalan pada membran.

Demikianlah bahasan kita mengenai membran sel. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Membran Sel : Pengertian, Fungsi, Struktur & Sifatnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya