Jenis – Jenis Plankton

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang plankton. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Plankton : Pengertian, Jenis dan Peranannya Lengkap


Pengertian Plankton

Plankton merupakan organisme mikroskopis yang ada di permukaan perairan dan berperan sebagai produsen ekosistem perairan. Sebagai biota mikroskopis perairan, plankton ini memiliki peran sebagai produsen primer dan sekunder. Plankton juga sebagai sumber makanan bagi organisme yang hidup di perairan. Plankton juga sering dipergunakan sebagai tolak ukur kesuburan perairan, dengan melihat dominansi jenis-jenis atau berkurangnya suatu jenis karena adanya gangguan terhadap ekosistem perairan, seperti adanya pencemaran. Oleh karena itu plankton butuh dianalisis keanekaragaman jenisnya.

Kepadatan plankton dapat diukur dengan memakai alat plankton net berukuran 200 mesh yang di bagian bawahnya ditampung dengan botol flakon ber volume 11 ml. Air diambil dengan menggunakan ember yang berukuran 5 liter dan dituangkan ke dalam plankton net, jadi plankton yang tertampung pada botol flakon sudah terpadatkan dari volume 5 liter air menjadi 11 mililiter air. Kepadatan plankton diukur dengan menggunakan mikroskop binokuler. Sampel plankton dalam botol flakon diteteskan pada hemacytometer, kemudian dihitung jumlah jenis setiap selnya.


Jenis – Jenis Plankton

1.Jenis Plankton Berdasarkan Fungsinya

  • Fitoplankton

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, yaitu plankton yang berasal dari tumbuhan dengan ukurannya yang sangat kecil sekitar 2 – 200 mikro meter sehingga tidak dapat terlihat hanya dengan kasat mata, namun membutuhkan alat bantu seperti mikroskop supaya bisa melihatnya.

Tetapi apabila fitoplankton berkumpul dalam jumlah banyak di perairan, maka akan nampak seperti warna hijau. Hal ini disebabkan sel-sel tubuhnya yang mengandung klorofil mengingat fitoplankton juga merupakan organisme autotrof, yaitu sanggup membuat makanannya sendiri. Di samping posisi utamanya sebagai produsen bawah air dalam sebagian rantai makanan di suatu ekosistem, dengan sebutan primer produce.


  • Zooplankton

Zooplankton disebut juga plankton hewani, yaitu plankton yang berasal dari sisa-sisa hewan yang memiliki sifat heteritrofik. Artinya, tidak bisa membuat makanannya sendiri. Jadi untuk melangsungkan kehidupannya di perairan, zooplankton bergantung pada ketersediaan bahan organik dari fitoplankton. Ukurannya rata-rata bersikar 0,2 – 2 mm, walaupun ada juga sebagian yang berukuran besar, yaitu ubur-ubur yang bisa mempunyai ukuran lebih dari 1 meter.


  • Bakterioplankton

Bakterioplankton merupakan bakteri yang hidup sebagai plankton, di mana mempunyai peran yang sama seperti bakteri pada umumnya ialah sebagai pengurai. Peranan bakterioplankton juga sangat penting dalam kehidupan biota laut, yang mana berperan sebagai pengurai untuk biota laut yang sudah mati sehingga memproduksi hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Lalu akan didaur ulang dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.

Baca Juga  Fungsi Metabolisme

  • Virioplankton

Virioplankton merupakan virus yang hidup sebagai plankton dengan ukuran sekitar 0,2 mikro meter. Sebab virioplankton merupakan virus, maka dia akan membutuhkan inang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menempelinya. Organisme yang biasa menjadi inangnya tak lain ialah fitoplankton atau bakterioplankton. Meskipun begitu, virioplankton juga mempunyai peranan penting tersendiri dalam kehidupan bawah air, yaitu proses daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.


2.Jenis Plankton Berdasarkan Daur Hidupnya

  • Holoplankton

Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva sampai dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya ialah holoplankton.


  • Meroplankton

Plankton dari jenis ini menjadi kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yaitu pada tahap sebagai telur dan larva saja. Pada saat dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yaitu hewan yang bisa aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau menempel didasar laut. Oleh karena itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.

Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plankton saat masih dalam tahap telur dan larva lalu menjadi nekton sesudah bisa berenang bebas. Kerang dan karang ialah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang kemudian akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.

Meroplankton ini sangat banyak jenisnya dan umumnya memiliki bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting memiliki perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.


  • Tikoplankton

Tikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati sebab biota ini dalam kondisi normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air mengakibatkan ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.

Baca Juga  Jenis - Jenis Akar

3.Jenis Plankton Berdasarkan Ukurannya

  • Plankton jaring (netplankton) : plankton yang bisa tertangkap dengan jaring dengan mata jaring (mesh size) berukuran 20 ,um, atau dengan kata lain plankton berukuran lebih besar dari 20 ,um.
  • Nanoplankton : plankton yang lolos dari jaring, namun lebih besar dari 2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;
  • Ultrananoplankton : plankton yang berukuran lebih kecil dari 2 µm.

Dan sekarang, dengan kemajuan teknik penyaringan yang bisa lebih baik memilah-milah partikel yang sangat halus, penggolongan plankton berdasarkan ukurannya lebih berkembang. Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang kini banyak diacu orang.


  • Megaplankton (20-200 cm)

Ada juga yang menyebutnya megaloplankton. Banyak ubur­ubur tergolong dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya bisa memiliki ukuran diameter payungnya hingga lebih dari satu meter, sementara umbai-umbai tentakelnya bisa sampai beberapa meter pajangnya. Plankton raksasa yang berukuran terbesar di dunia ialah ubur-ubur Cyanea arctica yang payungnya bisa berdiameter lebih dua meter dan dengan panjang tentakel 130 m lebih.


  • Makroplankton (2-20 cm)

Contohnya ialah eufausid, sergestid, pteropod. Larva ikan banyak pula termasuk dalam golongan ini.


  • Mesoplankton (0,2-20 mm)

Sebagian besar zooplankton berada dalam kelompok ini, seperti kopepod, amfipod, ostrakod, kaetognat. Terdapat juga beberapa fitoplankton yang berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti Noctiluca.


4.Jenis Plankton Berdasarkan Sebarannya

A.Secara Horizontal

  • Plankton Neritik

Plankton jenis ini umumnya hidup di perairan pantai dengan tingkat garam (salinitas) yang relatif rendah. Bahkan sering mencapai 510 psu (practical salinity unit) yang berarti sudah termasuk dalam perairan air payau di depan muara. Komposisi plankton jenis ini dapat sangat kompleks diakibatkan pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah seperti pasang surut air laut sehingga bisa merupakan campuran antara plankton laut dan plankton yang berasal dari air tawar. Bahkan beberapa sudah beradaptasi dengan lingkungan muara (air payau), seperti Labidocera Muranoi.


  • Plankton Oseanik

Plankton jenis ini umumnya hidup di perairan lepas pantai sampai tengah samudra sehingga banyak dijumpai di perairan yang salinitasnya tinggi. Dengan luasnya kawasan oseanik ini, maka tak heran bahwa banyak sekali jenis plankton yang termasuk pada golongan plankton oseanik.


B. Secara Vertikal

  • Epiplankton

Plankton jenis ini umumnya hidup di lapisan permukaan hingga kedalaman sekitar 100 meter, kira-kira hingga batas akhir tembusnya sinar matahari dalam laut. Tetapi terdapat juga yang hidup di lapisan tipis pada permukaan laut sampai berbatasan langsung dengan udara. Kelompok ini disebut neuston. Adapun kelompok neuston yang hidup di kedalaman sekitar 0 – 10 cm disebut hiponeuston, sementara kelompok yang mengambang di permukaan, di mana sebagian tubuhnya tenggelam di dalam air dan sebagian lainnya menyumbul ke udara, disebut pleuston.

Baca Juga  Mekanisme Etiolasi

  • Mesoplankton

Plankton jenis ini merupakan plankton yang wilayah hidupnya berada di lapisan tengah sekitar kedalaman 100 – 400 meter. Di mana pada lapisan ini intensitas cahaya matahari sudah mulai redup dan gelap, artinya sudah masuk kawasan yang tidak tembus cahaya matahari. Sehingga pada kawasan ini sudah tak dijumpai lagi fitoplankton (yang memerlukan cahaya matahari untuk fotosintesis) namun lebih didominasi oleh zooplankton.


Peranan Plankton di Perairan

Peranan fitoplankton ini ialah sebagai pengikat awal energi matahari dan menjadikan fitoplankton penting bagi kehidupan laut. Dengan begitu keberadaan fitoplankton bisa dijadikan indicator kualitas perairan yaitu gambaran tentang banyak atau sedikitnya jenis fitoplankton yang hidup di suatu perairan dan jenis-jenis fitoplankton yang mendominasi, adanya jenis fitoplankton yang bisa sebab zat-zat tertentu yang sedang blooming, dapat memberikan gambaran mengenai keadaan perairan yang sesungguhnya (Ferianita dkk, 2005).

Menurut Hutabarat dan Stewart (2008), fitoplankton memiliki peranan yang sama pentingnya baik di system pelagic maupun seperti yang diperankan juga oleh tumbuh-tumbuhan hijau yang lebih tinggi tingkatnya di ekosistem daratan, mereka ialah produsen utama (primary produsen) zat-zat organic. Seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain, plankton membuat ikatan-ikatan organic yang kompleks dari bahan anorganik yang sederhana.

Plankton (phytoplankton) sebagian besar merupakan organisme autotropik dan menjadi produsen primer dari bahan organik pada habitat aquatic. Komponen lain dari plankton merupakan hewan heterotropic (natutionally dependent) yang disebut zooplankton. Dengan demikian phytoplankton memiliki sifat sebagian dasar atau baseline dari jaring-jaring makanan yang ada pada lingkungan perairan (Herawati, 1989).


Demikianlah bahasan kita mengenai plankton. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Jenis – Jenis Plankton : Pengertian & Peranannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya