Pengertian Tanah

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang tanah. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Tanah : Pengertian, Lapisan, Komponen dan Jenisnya Lengkap


Pengertian Tanah

Tanah dalam bahasa yunani pedon dan dari bahasa latin solum ialah suatu bagian dari kerak bumi yang tersusun dari bahan organik dan Mineral. Tanah mempunyai peran yang sangat penting bagi semua makhluk hidup yang berada di bumi karena selain tempat pijakan, juga sebagai penopang akar.

Tanah mempunyai struktur tanah yang berongga-rongga sehingga dapat memudahkan akar untuk tumbuh dan bernafas. Bukan hanya manusia saja yang memerlukan tanah sebagai satu hal yang penting, hewan dan tumbuhan yang lainnya juga sangat memerlukan sebagai lahan untuk hidup dan bergerak.


Pembentukan Tanah

Tanah terbuat dari pelapukan batuan dengan dukungan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah disebut pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri dari beberapa lapisan atau sebagai horizon tanah. Setiap horizon menjelaskan tentang asal serta proses-proses kimia, fisika, serta biologi yang sudah dilalui tubuh tanah tersebut.

Seorang pakar dari Swiss yang bekerja di Amerika Serikat (Hans Jenny), menjelaskan bahwa tanah terbentuk dari bahan utama yang sudah mengalami modifikasi akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), serta relief permukaan bumi (topografi) dan seiring dengan berjalanya waktu. Berdasarkan dinamika 5 faktor itu terbentuklah bermacam jenis tanah serta bisa dilakukan klasifikasi tanah.


1.Lapisan tanah

Tanah terdiri dari lapisan-lapisan, lapisan tanah berturut-turut dari atas ke bawah yaitu :

  • Tanah lapisan atas

Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya sekitar 10-30 cm, lapisan ini ialah lapisan tersubur, sebab adanya bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas ialah bagian yang goptimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen-komponen tanah berada di lapisan ini, yaitu 45% mineral, 5% bahan organik, 20-30 % air dan 20-30% udara dalam tanah.


  • Tanah lapisan bawah

Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan juga lebih padat dibandingkan tanah lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya sekitar 50-60 cm, lebih tebal dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Umumnya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan juga berakar tunggang dalam dan panjang supaya mencapai lapisan tanah.


2.Batuan induk tanah

Bantuk induk ialah batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini memiliki warna kemerah-merahan atau kelabu keputihan-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan juga dibuhan dengan mudah, namun sulit di tembus akar. Dilereng-lereng gunung, lapisan itu sering nampak jelas sebab lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan. Semakin de dalam lapisan ini ialah batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jaran sekali bisa hidup.

Baca Juga  Hormon Giberelin

Komponen – Komponen Tanah

1.Bahan Organik

Suatu komponen tanah yang hanya mempunyai presentase komposisinya hanya sebesar 5%. Dari sinilah terbentuk sebuah proses yang bersumber dari hewan dan tumbuhan yang sudah mati dan proses tersebut sering di namakan Dekomposisi.

Dekompesor itu nantinya akan menguraikan bahan organik menjadi senyawa organik yang mempunyai bayak manfaat untuk tanah. Dan meskipun memiliki komposisi yang sedikit yaitu hanya 5%, tapi sangat berpengaruh besar terutama pada sifat fisik tanah dan sifat kimia.

Dan sumber organik tersebut di bedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan sumbernya, yaitu :

  • Sumber primer

Sumber primer merupakan sumber utama yang paling mudah diperoleh daripada yang lain. Biasanya berasal dari tumbuhan layu yang sudah mati.


  • Sumber Sekunder

Sumber skunder ialah sumber selingan yang berasal dari hewan. Dan bagian hewan yang bisa di uraikan ialah bagian kotorannya yang dapat diolah menjadi pupuk.


  • Sumber Tersier

Sumber tersier merupakan sumber tambahan yang berasal dari pupuk.


2.Mineral

Mineral merupakan komponen utama yang mempunyai presentase sebesar 45%. Komponen inilah yang menentukan tingkat kesuburan suatu tanah. Jika tanah tersebut kekurangan mineral dan di tanami sebuah tanaman, maka tanaman tersebut akan kekurangan sebuah komponen dalam proses pertumbuhannya.

Tetapi, proses pembentukan dari mineral tersebut sangatlah lama. Dan akan ada 3 jenis batuan yang nantinya sesudah mengalami proses pelapukan yang bisa mempengaruhi jenis tanah yaitu Batuan Malihan, Batuan beku, dan Batuan Sedimen.


3.Air

Air merupakan komponen yang cukup penting dalam sebuah proses pembentukan tanah dan mempunyai sebuah presentase 25%. Komposisi udara dan air dalam tanah mempunyai perbandingan yang terbalik, kedua komponen tersebut akan bergantung satu sama lain. Dan kandungan udara dalam tanah akan bergantung pada tinggi rendahnya air. Semakin banyak air yang berada di dalam tanah, maka kandungan udara didalam tanah akan sedikit, begiu juga sebaliknya.

Keberadaan air dalam tanah dibedakan menjadi beberapa bagian:

  • Ketersediaan Air

Adanya ketersediaan air dalam tanah mempunyai hubungan yang erat dengan tanaman yang di tanam. Semakin sedikit ketersediaan air, maka tumbuhan yang di tanam dalam tanah tersebut akan cepat layu, dan itu merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan sendiri di rumah.


  • Titik Layu Permanen

Peristiwa ini terjadi apabila akar dari sebuah tanaman tidak dapat lagi menyerap air yang ada didalam tanah. Tanaman tersebut akan layu dan kemudian mati.


  • Kapasitas Lapang

Kapasitas lapang ialah seberapa lembap tanah tersebut dan berapa banyak air yang dapat dimuat dalam tanah tersebut. Komposisi air dalam tanah akan sangat berpengaruh pada kelembapan tanah .


4.Udara

Komponen yang mempunyai sifat yang sama seperti air. Dan udara memiliki presentase 25% yang sama seperti komposisi air. Adanya udara dalam tanah memugkinkan beberapa mahluk hidup yang dapat hidup di tanah seperti cacing, semut, dan mahluk hidup yang lainnya. Sebab sifat udara ini mempunyai sifat yang sama dengan air, yakni udara bisa tertekan keluar yang di akibatkan oleh air.

Baca Juga  Jenis - Jenis Bentos

Manfaat Tanah

  • Tanah sebagai lahan , dimanfaatkan untuk pemukiman, lahan industri, lahan pertanian dan lain-lain.
  • Tanah sebagai bahan mentah industri antara lain : Tanah liat, lempung merupakan bahan pembutan gerabah, bahan baku semen, bahan bangunan (genteng, bata), lumpur untuk pengeboran minyak, cetakan pengecoran besi. Tanah kaolin sejenis liat, lunak, warnanya putih/kuning/abu-abu kaya aluminium silikat dan bisa dipakai untuk bahan baku kertas, tekstil, kimia dan keramik.
  • Tanah sebagai sumber energi. Tanah gambut merupakan salah satu sumber energi alternatif. Daerah persebaran tahan gambut ini di Indonesia terdapat di Sumetera Timur, Kalimantan Barat, Tengah , Selatan dan Papua.

Jenis – Jenis Tanah

  • Tanah liat

Tanah liat mempunyai tekstur yang lengket umumnya berwarna hitam, abu-abu sampai kemerahan. Tanah liat memiliki struktur yang liat. Apabila disentuh akan terasa basah, halus, lentur, kental, lengket dan dapat mengeras apabila sudah kering.

Tanah liat tergolong jenis tanah yang kurang subur untuk lahan pertanian. Walaupun begitu, manfaatnya dalam bidang industri cukup penting. Tanah liat juga bisa dipakai sebagai bahan pembuatan batu bata, dibuat gerabah yang dapat digunakan sebagai hiasan maupun untuk keperluan sehari-hari. Apabila dicampurkan dengan jerami dan pasir maka akan menghasilkan tungku. Tanah liat juga bisa digunakan untuk membuat ubin keramik, lantai, dan dinding.


  • Tanah gambut

Tanah gambut banyak terdapat pada lahan-lahan basah seperti rawa-rawa, pantai, air payau atau cekungan. Tanah gambut sebagian besar terbentuk dari materi sayuran membusuk dan sisa-sisa tumbuhan.
Tanah gambut memiliki wana kecoklatan (gelap) dengan tekstur yang lembek/lunak.


  • Tanah pasir

Tanah pasir memiliki tekstur yang berpasir dan kasar. Tanah berpasir mempunyai partikel terbesar di antara jenis tanah lainnya. Sebab teksturnya yang berpasir dan kering maka mudah dilalui air dan tidak dapat menampung/menahan air. Menggunakan tanah pasir sebagai media tanaman kurang efisien sebab mengandung sedikit humus. Walaupun begitu, tanah jenis ini banyak dicari sebab kegunaannya sebagai bahan bagunan.


  • Tanah aluvial

Ranah aluvial memiliki warna gelap dan teksturnya menyerupai lumpur. Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk dari endapan lumpur sungai, itulah sebabnya tanah aluvial disebut juga tanah endapan. Kandungan unsur haranya tinggi maka sangat cocok dijadikan sebagai lahan pertanian.


  • Tanah humus (bunga tanah)

Tanah humus merupakan jenis tanah yang timbul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Berbagai macam tumbuhan yang membusuk ini akan membuat tanah humus terkangsung unsur hara yang tinggi. Tanah ini pun bersifat sangat subur.

Tanah humus termasuk dalam kategori tanah organosol atau yang berasal dari bahan organik. Namun, pembusukan dari bahan organik ini terjadi secara sempurna sehingga sifatnya menjadi sangat subur.

Baca Juga  Respirasi Aerob

  • Tanah vulkanis

Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari abu gunung api atau vulkanis atau material letusan gunung api yang telah mengalami pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara maka sifatnya sangat subur.

Dikarenakan subur, tanah ini baik dan sering digunakan sebagai ladang pertanian. Tanah vulkanis banyak dijumpai di wilayah Jawa terutama Bandung dan Garut, Bali, dan Sumatera di sekitaran Danau Toba.

Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol dan latosol. Ciri tanah regosol adalah tanah vulkanis yang memiliki butir kasar, berwarna kelabu sampai kuning dan mengandung bahan organik yang sedikit.

Tanah regosol bagus untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah -buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol ialah di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.

Sementara tanah latosol ialah tanah vulkanis yang mempunyai ciri khas dari warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang asam. Tanah latosol bagus untuk ditanami tanaman padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak sekali terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa dan Papua.


  • Tanah podzolik merah kuning

Tanah Podzolik merupakan tanah yang proses pembentukannya dipengaruhi dengan curah hujan yang tinggi serta suhu yang rendah. Ciri khas dari tanah podzolik yakni kandungan unsur haranya yang sedikit, bersifat basa jika terkena air, mengandung kuarsa, bersifat tidak subur serta memiliki warna merah sampai kuning.


  • Tanah kapur

Tanah kapur ialah jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur ini memiliki sifat tidak subur. Walaupun begitu, tanah ini masih dapat ditanami tanaman seperti pohon jati. Tanah kapur ini banyak terdapat di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu Yogyakarta.

Tanah kapur juga bisa dibagi dalam 2 kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil pelapukan batuan kapur yang berlangsung di daerah dengan curah hujan tinggi. Dikarenakan, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina dijumpai di daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta.

Sementara tanah mediteran merupakan jenis tanah kapur yang terjadi dari hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah mediteran kemerahan hingga coklat dan mempunyai sifat kurang subur.


Demikianlah bahasan kita mengenai tanah. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Pengertian Tanah : Lapisan, Komponen & Jenisnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya