Peranan Nematoda

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang nematoda. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Nematoda : Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Sistem Organnya Lengkap


Pengertian Nematoda

Nematoda atau cacing gilig atau cacing gelang merupakan filum hewan yang bervariasi yang menghuni rentang lingkungan yang sangat luas. Spesies nematoda dapat sulit untuk dibedakan, walaupun ± 25.000 sudah dijelaskan, lebih dari setengahnya ialah parasit, jumlah spesies nematoda sudah diperkirakan sekitar 1 juta. Berbeda dengan filum Cnidaria dan Platyhelminthes (cacing pipih), nematoda mempunyai sistem pencernaan tubular dengan bukaan di kedua ujungnya.

Nematoda sudah berhasil beradaptasi dengan hampir setiap ekosistem dari laut (air asin) sampai air tawar, tanah, dan dari daerah kutub hingga daerah tropis, serta ketinggian yang tertinggi sampai yang terendah. Mereka di mana-mana di air tawar, laut, dan lingkungan darat, di mana mereka sering melebihi hewan lain baik jumlah individu dan spesies, dan dijumpai di lokasi yang beragam seperti gunung, padang pasir dan palung samudera.

Mereka dijumpai di setiap bagian dari litosfer bumi. Mereka mewakili 90% dari semua hewan di dasar laut. Dominasi numerik mereka, sering melebihi satu juta individu per meter persegi dan terhitung sekitar 80% dari semua individu binatang di bumi, keragaman daur hidup mereka, dan kehadiran mereka di berbagai tingkat tropik menunjuk pada peran penting dalam banyak ekosistem. Nematoda bahkan sudah dijumpai pada kedalaman yang besar (0,9-3,6 km) di bawah permukaan bumi di tambang emas di Afrika Selatan.


Ciri – Ciri Nematoda

  • Mempunyai bentuk bulat pajang ( gilik )atau mirip dengan benang.
  • Termasuk hewan tripoblastik dan pseudoselomata ( berongga tubuh semu ).
  • Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang membusuk , ganggang, jamur dan hewan kecil lainnya.
  • Bisa dijumpai di air tawar, air laut dan air payau serta tanah.
  • Ukuran cacing betina lebih besar dibandingkan cacing jantan.
  • Hidup parasit di hewan, manusia dan tumbuhan.
  • Bagian anterior atau daerah mulut nampak simetru radial.
  • Bentuk tubuhnya silindris atau bulat panjang dan tidak bersegmen.
  • Semakin kearah posterior membentuk ujung yang meruncing.
  • Memiliki ukuran yang beragam, mulai dari air tawar dan darat berukuran kurang dari 1 mm, sementara di laut hidup mencapai 5 cm.
  • Terdapat pada organ seperti anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa, jantung, paru-paru dan mata.
Baca Juga  Reproduksi Archaebacteria

Klasifikasi Nematoda

1.Adenophorea

Anggota kelas dari Adhenophorea tidak memiliki phasmid (organ kemosreseptor) sehingga disebut dengan Aphasmida. Banyak dari anggota Adenophorea ini hidup bebas, namun menjadi parasit di berbagai hewan. Contohnya ialah Trichuris ovis sebagai parasit di domba.


2.Secernentea

Secernentea disebut juga dengan Phasmida, sebab terdapat anggota spesiesnya memiliki phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata, serangga dan tumbuhan. Berikut uraian mengenai contoh-contoh spesies Secernentea:

  • Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)

Ascaris lumbricoides ialah parasit usus halus manusia yang mengakibatkan penyakit askariasis. Infeksi cacing perut ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami kekurangan gizi. Tubuh pada bagian anterior cacing memiliki mulut yang dengan dikelilingi 3 bibir dan gigi-gigi kecil. Cacing betina mempunyai ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan diamater 4-6 mm, di bagian ekor runcing lurus, dan bisa memproduksi 200.000 telur per hari. Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm, bagian ekor runcing melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.


  • Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)

Anylostoma duodenale disebut cacing tambang sebab sering dijumpai didaerah pertambangan, misalnya di Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus manusia dan mengisap darah sehingga bisa mengakibatkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.


  • Oxyuris Vernicularis (Cacing Kremi)

Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi) memiliki ukuran 10-15 mm. Cacing yang hidup di usus besar manusia, khususnya pada anak-anak. Cacing dewasa betina akan mengarah ke dubur pada malam hari untuk bertelur dan mengeluarkan suatu zat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal menyebabkan penderita menggaruknya sehingga telur cacing mudah sekali terselip di buku-buku. Telur cacing bisa tertelan kembali pada saat penderita makan. Di usus, telur akan menetas menjadi cacing kremi baru. Cara penularan cacing kremi tersebut disebut dengan autoinfeksi.

  • Wuchereria Bancrofri (Cacing Filaria atau Cacing Rambut)
Baca Juga  Klasifikasi Hipersensitivitas

Sistem Organ Nematoda

  • Sistem Saraf

Saraf Nematoda terdapat di sepanjang tubuhnya pada permukaan dorsal, ventral, dan lateral. Tali saraf ini berada di bawah kutikula dan di antara sel-sel otot. Saraf dorsal bertanggung jawab untuk mengelola motorik, saraf lateral mengatur sensorik, lalu saraf ventral yang mempunyai ukuran paling besar mengkombinasikan kedua fungsi tersebut. Sistem saraf ialah tempat satu-satunya pada tubuh Cacing gilik yang memiliki silia. Silia-silia tersebut semuanya non-motil dan memiliki fungsi sensorik. Pada ujung anterior, saraf-saraf tersebut bercabang-cabang dan membentuk saraf padat berbentuk cincin yang mengelilingi faring. Cincin saraf inilah yang memiliki fungsi sebagai otak.


  • Sistem Respirasi dan Ekskresi

Cacing gilik tidak mempunyai organ respirasi khusus, pertukaran oksigen dan karbondioksida pada hewan ini terjadi melalui kutikula. Sisa nitrogen juga diekskresikan dalam bentuk amonia melalui dinding tubuhnya tanpa menggunakan organ yang istimewa. Tetapi, struktur yang mengekskresikan garam dan menjaga regulasi osmosis biasanya lebih kompleks. Umumnya pada anggota filum Nematoda ini cenderung terdapat saluran ekskresi yang terhubung pada pori-pori.


  • Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan Nematoda sudah berkembang dengan baik dan mereka mempunyai sumber makanan yang berbeda-beda. Pada spesies karnivora, cacing ini dapat mempunyai alat pencabik yang bernama stylet. Stylet ini digunakan untuk menusuk mangsanya. Pada spesies yang lain, stylet bisa berongga dan digunakan untuk menghisap cairan dari tanaman dan hewan. Makanan lalu masuk ke dalam mulut akibat daya hisap yang dihasilkan oleh kontraksi otot faring, lalu masuk menuju usus. Hewan ini tidak mempunyai lambung, sehingga makanan langsung menuju usus untuk dihancurkan dan diserap nutrisinya. Sisa pencernaan lalu dibuang melalui anus.


  • Sistem Transportasi

Pada Cacing gilik, organ-organ internal (termasuk organ reproduksi), berada dalam pseudoselom. Nutrisi disebarkan ke seluruh tubuh melalui cairan dalam pseudoselom. Dengan kata lain, cacing gilik tidak memiliki sistem transportasi (atau sirkulasi).


  • Sistem Reproduksi

Sebagian besar spesies pada filum Nematoda mempunyai kelamin terpisah sehingga bisa dibedakan antara individu jantan dan individu betina (disebut gonokoris). Individu jantan dan betina mempunyai bentuk yang berbeda, umumnya cacing gilik jantan berukuran lebih kecil dari yang betina. Lalu ekor dari individu jantan berbentuk seperti kait, sedangkan yang betina lurus.

Baca Juga  Struktur Annelida

Reproduksi biasanya terjadi secara seksual, tetapi ada juga spesies hermaprodit yang membuahi sendiri. Pada cacing gilik yang hidup bebas, telur menetas menjadi larva yang mempunyai penampakan yang sama dengan individu dewasa. Namun pada cacing gilik parasit, siklus hidupnya biasanya jauh lebih rumit (melibatkan pertukaran inang satu dengan yang lain).

Individu dewasa pada beberapa spesies terdiri dari sel-sel yang jumlahnya tetap. Jumlah sel ini ialah sama antara satu individu dengan individu lainnya pada jenis yang sama. Fenomena ini disebut dengan eutely. Oleh sebab itu, Nematoda merupakan subjek penelitian yang penting bagi studi genetik.


Struktur Tubuh Nematoda

Nermatoda mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Tubuhnya memiliki rongga tubuh yang semu. Permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan transparan. Cacing yang hidup secara parasit di saluran pencernaan inang dengan mempunyai lapisan kutikula lebih tebal yang dibanding dengan cacing yang hidup bebas. Di bawah lapisan kutikula cacing, terdapat epidermis yang umumnya terdiri dari sel-sel. Dinding tubuh dari Nematoda terdiri dari otot longitudinal yang kontraksinya memproduksi gerakan memukul seperti cemeti. Pseudoselom yang berisi cairan dengan fungsi sebagai rangka hidrostatikdan menunjang gerakan meliuk-liuk.


Cara Hidup dan Habitat Nematoda

Nematoda hidup bebas di alam dan mempunyai daerah penyebaran yang luas, mulai dari daerah kutub yang dingin, medan pasir, hingga laut dalam. Nematoda sangat mudah dijumpai dilaut, air tawar, air payau dan tanah. Nematoda hidup bebas dengan mengkonsumsi sampah ogranik, bangkai, kotoran hewan, tanaman busuk, ganggang, jamur dan hewan kecil lainnya. Namun banyak juga parasit hidup pada hewan, manusia bahkan tanaman. Nematoda hidup parasit manusia dijumpai di sejumlah organ, seperti anus, usu halus, paru-paru, mata, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.


Demikianlah bahasan kita mengenai nematoda. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Peranan Nematoda : Pengertian, Ciri, Klasifikasi & Sistem Organnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya