Klasifikasi Hewan Amfibi

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang hewan amfibi. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Hewan Amfibi : Pengertian, Jenis, Ciri dan Strukturnya Lengkap


Pengertian Amfibi

Amfibi merupakan sebuah hewan bertulang belakang yang bisa hidup di dua alam. Kata amfibi berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Amphi” yang artinya dua, dan “bios” yang artinya hidup. Umunya anggotak kelompok amfibi ini merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm), dan berkaki empat (tetrapoda).

Amfibi merupakan hewan yang mempunyai proses metamorfosis sempurna. Kelompok hewan ini bisa hidup di air dan di daratan, umumnya saat di air mereka bernapas dengan menggunakan insang, dan pada saat di darat bernapas menggunakan paru-paru. Kulit amfibi merupakan struktur yang lembab dengan banyak pembuluh darah yang berfungsi untuk penyesuaian tempat hidupnya. Ada sekitar 5000 spesies amfibi yang telah diketahui.


Jenis – Jenis Amfibi

Amfibi (amphibia) dibedakan menjadi 3 ordo yaitu anura (kodok dan katak), caudata (salamander), dan gymnophiona (sesilia).

1.Ordo Anura

Dikenal juga dengan kodok atau katak. Ordo ini terdiri dari sekitar 55 famili dengan jumlah spesies mencapai 6.455 di seluruh dunia. Indonesia mempunyai 351 spesies kodok dan katak yang sudah teridentifikasi.

Contoh amfibi ordo Anura yang hidup di Indonesia ialah :

  • Katak Pelangi (Ansonia latidisca)
  • Katak Bertaring (Limnocetes sp.)
  • Katak Darah (Leptophryne cruentata)
  • Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera)
  • Kongkang Jeram (Huia masonii)
  • Kodok Pohon Kaki Putik (Philautus pallidipes)
  • Kodok Sawah (Fejervarya cancrivora)
  • Bancet Hijau (Occidozyga lima)
  • Precil Jawa (Microhyla achatina)
  • Kodok Pohon Jawa (Rhacophorus javanus).

2.Ordo Caudata

Dikenal juga dengan nama salamander. Ordo ini terdiri dari 10 famili dengan total spesies mencapai 671 jenis. Ordo ini tidak ada di Indonesia.

Baca Juga  Fungsi Telinga

Contoh hewan amfibi dari ordo caudata ialah :

  • Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) yang hidup di
  • China, Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) di
  • Amerika Utara, Asiatic Salamanders (Hynobius kimurae).

3.Ordo Gymnophiona

Dikenal juga dengan nama Sesilia. Ordo ini terdiri dari 10 famili dengan total spesies mencapai 200 jenis. Amfibi anggota ordo Gymnophiona yang hidup di Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) ialah dari genus Ichthyophis sp.

Beberapa jenis ordo gymnophiona yang hidup di Indonesia,yaitu :

  • Indonesia Caecilian (Ichthyophis bernisi)
  • Billiton Island Caecilian (I. billitonensis)
  • Elongated Caecilian (I. elongatus)
  • Javan Caecilian (I. hypocyaneus)
  • Java Caecilian (I. javanicus)
  • Black Caecilian (I. monochrous)
  • Kapahiang Caecilian (I. paucidentulus)
  • Yellow-banded Caecilian (I. paucisulcus)
  • Sumatra Caecilian (I. sumatranus).

Dari kesemua jenis amfibi tersebut, yang banyak dikenal di Indonesia ialah anggota ordo Anura. Sementara amfibi dari ordo Gymnophiona, masih kurang diketahui dan jarang diteliti. Seringkali sesilia di Indonesia (terutama di Jawa) disebut sebagai “ulo duwel”.


Ciri – Ciri Amfibi

  • Anggota tubuhnya tersusun atas kepala serta badan (contoh katak) atau kepala, badan serta ekor (contoh salamander).
  • Amfibi ialah satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis sempurna, yaitu amfibi memiliki bentuk dewasa yang sangat berbeda apabila bentuknya ketika baru lahir dan mereka mengalami fase larva.
  • Amfibi pun memiliki hati, pankreas, serta kelenjar adrenal.
  • Amfibi merupakan hewan berdarah dingin, berarti pengaturan suhu tubuh dikerjakan secara eksternal (di luar tubuh).
  • Memiliki 4 kaki (2 pasang) dan terdapat selaput antar jari-jarinya, kecuali pada ordo Caecilia (tidak memiliki kaki).
  • Kulit halus, tipis, berpori, berlendir, biasanya beracun serta senantiasa berada dalam keadaan lembab.

Struktur dan Fungsi Alat Bubuh Amfibi

  • Tubuh terdiri atas kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor tubuh berlendir
  • Memiliki dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut yang dinamai koane
  • Di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V dan ada penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga dinamai Eustrachius
  • Endoskeleton memiliki kolumna vertebratis (ruas tulang belakang)
  • Berada sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit
  • Kelopak mata digunakan untuk menjaga kelembaban mata.
  • Telinga digunakan untuk menangkap gelombang suara.
  • Alat pernapasan utama amfibi dewasa umumnya berupa paru-paru yang didukung oleh pori-pori kulit.
  • Sistem peredaran darahnya ialah sistem peredaran darah ganda.
  • Kulit amfibi tidak bersisik dan halus, kelembaban kulit selalu terjaga sebab terdapat kelenjar mokusa. Pada amfibi kulit berperan dalam :
    a) Menjaga keseimbangan air dan respirasi.
    b) Membantu mengatur suhu tubuh saat berada didarat.
    c) Melindungi diri dari hewan predator.
Baca Juga  Siklus Sulfur

Sistem Organ Amfibi

  • Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi pada katak terdiri dari sistem sirkulasi ganda dan tertutup. Pada sistem sirkulasi ganda darah yang kaya akan Karbon Dioksia dari berbagai jaringan dan organ tubuh mengalir ke sinus venosus mengarah atrium kanan.

Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, lalu mengarah ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat dan darah mengalir ke vena pulmonalis, lalu mengarah atrium kiri.

Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel berlangsung pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida. Dari bagian ventrikel ini, darah keluar melewati traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi 3 arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.


  • Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan pada katak ini terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Pada saat katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang. Pada saat katak masuk tahap dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam kondisi yang basah mengandung banyak kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.


  • Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna lalu masuk ke usus untuk diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut dilepaskan melalui kloaka dengan proses defekasi.

Baca Juga  Struktur Badan Golgi

  • Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada amfibi mempunyai organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi ginjal pada amfibi ialah sebagai penyaring darah dan zat zat sisa seperti garam, mineral dan lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar melalui kloaka dalam bentuk urine dengan proses urinasi.


  • Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada amfibi berlangsung di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi terjadi di luar tubuh. Pada saat katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melakukan ampleksus yaitu katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Sesudah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi pembuahan eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.


Demikianlah bahasan kita mengenai hewan amfibi. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Klasifikasi Hewan Amfibi : Pengertian, Ciri & Strukturnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya