Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang plasmid. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Plasmid
Plasmid merupakan suatu molekul DNA kecil di dalam sel yang secara fisik terpisah dari DNA kromosom dan bisa bereplikasi secara independen. Dapat dijumpai sebagai molekul DNA melingkar kecil, beruntai ganda pada bakteri. Akan tetapi, plasmid kadang-kadang ada dalam organisme archaea dan eukariotik.
Di alam, plasmid sering mengangkut gen yang bisa berguna bagi kelangsungan hidup organisme, misalnya resistensi antibiotik. Sedangkan kromosom besar dan mengandung semua informasi genetik penting untuk hidup dalam kondisi normal, plasmid umumnya sangat kecil dan hanya mengandung gen tambahan yang mungkin berguna bagi organisme dalam keadaan tertentu atau kondisi tertentu. Plasmid buatan banyak digunakan sebagai vektor dalam kloning molekuler, memiliki fungsi untuk mendorong replikasi urutan DNA rekombinan dalam organisme inang. Di laboratorium, plasmid dapat dimasukkan ke dalam sel melalui transformasi.
Ciri – Ciri Plasmid
- Plasmid termasuk molekul DNA kecil yang bentuknya terpisah secara fisik dan bisa mereplikasi secara independen.
- Umumnya dijumpai sebagai molekul DNA sirkuler, untai ganda dalam bakteri.
- Plasmid kadang berada pada organisme purba dan eukariotik.
- Plasmid mengangkut gen yang mungkin bermanfaat bagi kelangsungan hidup organisme yang resisten antibiotik.
- Plasmid buatan banyak digunakan sebagai vektor dalam kloning molekuler, sekuensing DNA dll.
- Ukuran plasmid beragam dari 1 hingga lebih dari 1000 kbp.
- Biasanya ukuran plasmid mulai dari 1×106 hingga 1×108 kromosom bakteri.
- Plasmid besar memiliki ukuran 1×108 diamati pada pseudomonas dan Agrobacterium.
Fungsi Plasmid
- Sebagai pembawa sifat non-esensial bagi pertumbuhan bakteri. Esensial disini berarti berperan secara langsung dalam metabolisme dan segala kegiatan biologis yang membantu pertumbuhan bakteri.
- Umumnya plasmid mempunyai gen-gen pembawa sifat resisten terhadap antibiotik. Antibiotik sendiri, seperti yang diketahui, tidak selalu ada dalam lingkungan, hingga keberadaan gen-gen tersebut tidak esensial.
- Fungsi plasmid juga merupakan sebagai faktor penentu nomenklatur atau penamaan plasmid.
Plasmid Ti contohnya, yang diberi nama sesuai kemampuan plasmid tersebut menginduksi tumor pada tumbuhan, membentuk crown gal sementara pSym adalah gen yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan bintil akar spesies bakteri Rhizobium pada legum-leguman.
Jenis – Jenis Plasmid
- Plasmid Resistan (R-Plasmid)
Mereka mempunyai gen yang memungkinkan host untuk menjadi resisten terhadap antibiotik atau racun.
- Plasmid degradatif
Ini menanamkan sel inang dengan kemampuan untuk memetabolisme senyawa organik umumnya sulit atau tidak biasa seperti toluena dan asam salisilat.
- Plasmid fertilitas (F-Plasmid)
Mereka terkait dalam konjugasi bakteri, dan mempunyai gen (tra-) yang memulai pembentukan F-pilus untuk memungkinkan konjugasi. Materi genetik ditransfer melalui pilus ini antara sel-sel terkonjugasi. Ini ialah penularan sendiri, dan F-pilus juga disebut pilus seks.
- Col Plasmid atau coligenik
Plasmid ini memproduksi racun yang disebut bakteriosin yang mematikan bakteri, namun kepemilikan plasmid ini membuat inang tahan terhadap racun.
- Tumor-inducing Plasmid (Ti-Plasmid)
Mampu mengubah sel inang menjadi patogen. Mereka berlangsung di Agrobacterium tumefaciens, patogen yang mengakibatkan penyakit crown gall pada tanaman. Pada saat infeksi, plasmid ditransfer ke sel-sel normal dari tanaman di mana ia berproliferasi dan selanjutnya memperburuk penyakit dengan beralih ke keadaan tumor. Dalam kondisi tersebut, sel-sel mensintesis racun serta faktor virulensi lainnya.
Struktur Plasmid
Sebagian besar plasmid mempunyai struktur sirkuler, namun ada juga plasmid linear yang bisa dijumpai pada mikroorganisme tertentu, seperti Borrelia burgdorferi dan Streptomyces. Plasmid dijumpai dalam bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun menjadi superkoil atau kumparan terpilin. Struktur superkoil terjadi sebab enzim topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat) selama replikasi plasmid terjadi. Struktur superkoil akan menyebabkan DNA plasmid berada dalam konformasi yang disebut lingkaran tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc), namun jika kedua utas DNA terlepas maka akan plasmid akan kembali dalam keadaan normal (tidak terpilin) dan konformasi tersebut disebut sebagai open circuler (oc)
Kloning Gen Dengan Penggunaan Plasmid
- DNA plasmid diisolasi dari bakteri dan DNA berisi gen yang diinginkan dari jenis sel lain, contohnya gen yang mengkode suatu hormon.
- Sepotong DNA yang berisi gen tersebut disisipkan ke dalam salah satu plasmid, lalu menghasilkan DNA rekombinan.
- Plasmid rekombinan dikembalikan ke sel bakteri.
- Sel bakteri ditumbuhkan dalam kultur, lalu membentuk klon sel, DNA asing yang disambungkan ke dalam plasmid tidak merusak kemampuan plasmid untuk bereplikasi di dalam sel bakteri dan gen yang diinginkan kemudian direplikasi beserta plasmid begitu sel inangnya menjadi banyak. Bisa dikatakan gen itu sudah diklon.
- Identifikasi klon bakteri yang membawa gen yang diinginkan tersebut.
- Aplikasi terakhir dari pengklonan gen dalam bakteri.
Demikianlah bahasan kita mengenai plasmid. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Plasmid : Pengertian, Ciri, Jenis & Strukturnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Klasifikasi Insecta : Pengertian, Ciri & Sistem Organnya Lengkap
- √ Peranan Flagellata : Pengertian, Ciri, Reproduksi & Jenisnya Lengkap
- √ Jenis – Jenis Plankton : Pengertian & Peranannya Lengkap
- √ Contoh Spesies : Pengertian & Jenisnya Secara Terlengkap
- √ Klasifikasi Mamalia : Pengertian, Ciri & Sistem Organnya Lengkap