Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang asam nukleat. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Asam nukleat
Asam nukleat merupakan molekul biologis besar yang penting untuk semua bentuk kehidupan. Asam nukleat termasuk dalam DNA dan RNA. Mereka ialah penentu keturunan organisme hidup. Mereka ada di sebagian besar sel-sel hidup baik dalam keadaan bebas ataupun terikat dengan protein sebagai nukleoprotein. Asam nukleat juga merupakan biopolimer dengan mononukleotida dan bagian berulang mereka. Monomer yang disebut juga sebagai nukleotida, mereka terdiri dari 3 bagian yaitu gula, amina dan gugus fosfat.
Fungsi Asam Nukleat
- Memiliki fungsi utama yaitu menyimpan dan mentransfer informasi genetik.
- Berfungsi memakai informasi genetik guna mengarahkan sintesis protein baru.
- Asam deoksiribonukleat ialah tempat penyimpanan untuk informasi genetik dalam sel.
- DNA mengatur sintesis RNA di dalam sel.
- Informasi genetik yang ditransmisikan dari DNA ke pembentukan protein dalam sel.
- RNA juga mengatur produksi protein baru dengan mengirimkan informasi genetik pada struktur bangunan protein.
- Fungsi urutan basa nitrogen dalam tulang punggung DNA ialah untuk menentukan protein yang disintesis.
- Fungsi dari heliks ganda DNA ini ialah untuk memastikan tidak adanya gangguan pada informasi genetik apabila hilang atau rusak.
- RNA mengarahkan sintesis protein.
- m-RNA mengambil pesan genetik dari RNA.
- Transfer t-RNA akan mengaktifkan asam amino, ke tempat sintesis protein.
- r-RNA sebagian besar ada dalam ribosom, dan bertanggung jawab atas stabilitas m-RNA.
Struktur Asam Nukleat
- Struktur primer
Struktur primer asam nukleat merupakan urutan linear nukleotida, yang disambungkan satu sama lain dengan sambungan fosfodiester.
- Nukleotida terdiri dari 3 komponen – basa nitrogen, gula 5-karbon dan gugus fosfat.
- Basa nitrogen ialah purin (adenin, guanin) dan pirimidin sitosin, timin (ada dalam DNA saja), urasil (ada dalam RNA saja).
- Gula 5 karbon merupakan deoksiribosa untuk DNA dan dan gula ribosa pada RNA.
- Basa purin : untuk membangun ikatan glikosidik diantara nitrogen dan 9 ‘9 – gugus OH molekul gula.
- Basa pirimidin : membangun ikatan glikosidik antara nitrogen 1 ‘ dan 9′ -OH dari deoksiribosa tersebut.
Dalam basa purin dan pirimidin gugus fosfat membentuk ikatan dengan molekul gula antara satu kelompok oksigen bermuatan negatif dan 5 ‘-OH dari gula. Nukleotida ini membangun hubungan fosfodiester antara 5 ‘dan 3′ atom karbon, ini membentuk asam nukleat. Urutan pada Nukleotida ini saling melengkapi satu dengan lainnya.
- Struktur sekunder
Struktur sekunder ialah interaksi antara basa. Struktur ini menunjukkan bagian mana helai terikat satu sama lain. Kedua untai DNA dalam double heliks DNA terikat satu sama lain dengan batas hidrogen. Nukleotida pada pasangan basa satu untai dengan nukleotida untai lainnya. Struktur sekunder DNA didominasi pasangan basa dua helai polinukleotida membentuk double heliks.
- Struktur tersier
Struktur tersier ialah bentuk 3 dimensi yaitu seluruh rantai dilipat. Pengaturan struktur tersier berbeda dalam 4 bentuk struktural:
- Tangan Kiri atau kanan
- Panjang pergantian heliks.
- Jumlah pasangan basa per giliran.
- Perbedaan ukuran antara utama dan alur kecil.
- Struktur Kuarter
Struktur Kuarter ialah tingkat yang lebih tinggi dari organisasi asam nukleat. Struktur ini menunjuk pada interaksi asam nukleat dengan molekul lain. Organisasi yang paling sering nampak ialah bentuk kromatin yang menunjukkan interaksi dengan protein histon kecil.
Sifat Asam Nukleat
- Asam nukleat ini tidak larut pada alkohol, sedikit larut dalam air dingin, namun siap larut dalam air panas dan alkali encer, membentuk garam alkali. Diendapkan oleh HCL dan dengan asam asetat berlebih.
- Uji Feulgen membedakan DNA dari RNA, apabila terdapat gula deoksiribosa hadir, warna merah dihasilkan dengan pewarna. Gula ribosa tidak memperlihatkan reaksi ini.
- Hidrolisis asam nukleat menciptakan nukleotida, yang bisa dianggap sebagai bagian yang membuat naik polimer.
- Molekul amfifilik
- DNA padat: serat putih; RNA: bubuk putih. Tidak larut dalam pelarut organik, bisa dipresipitasi oleh etanol.
- Pada asam pekat dan suhu tinggi, contohnya HClO4 dengan suhu ±100ºC, asam nukleat akan mendapati hidrolisis yang sempurna menjadi komponen – komponennya.
- Pengaruh alkali terhadap asam nukleat menyebabkan terjadinya perubahan status tautomerik basa.
- Sejumlah bahan kimia diketahui bisa mengakibatkan denaturasi asam nukleat pada pH netral.
- DNA kromosom dikatakan memiliki nisbah aksial yang sangat tinggi sebab diameternya hanya sekitar 2 nm, namun panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter.
- Mempunyai gugus gula deoksiribosa.
- Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
- Mempunyai rantai heliks ganda anti parallel
- Muatan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin akan selalu berpasangan dengan sitosin (G-C), dan adenin berpasangan dengan timin (A – T), maka jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.
Komponen Penyusun Asam Nukleat
Komponen utama asam nukleat ialah fosfor, basa dengan gula dan asam nukleat disesuaikan pada jenis gula yang dikandungnya. Terdapat 2 jenis gula yang sering dikenakan yakni ribose dengan deoksiribosa.
- Fosfor sendiri merupakan suatu zat yang bisa memudar, sebab mengalami proses fosforesens dan fosfor berupa berbagai jenis loga transisi.
- Basa ialah suatu senyawa kimia yang dapat menyerap ion hidronium yang terlarut dalam air dan basa terbagi menjadi dua yaitu basa kuat dengan basa lemah.
- Gula ialah suatu karbohidrat yang sangat sederhana yang menjadi sumber energi dan gula bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Jenis – Jenis Asam Nukleat
1. Asam Deoksiribosa nukleat (DNA)
Asam Deoksiribosa nukleat merupakan asam nukleat yang molekulnya terbentuk dari 2 untai polinukelotida atau yang dikenal dengan istilah untai ganda atau double helix. Pada tiap-tiap polinukleutida dari DNA tersusun atas nukletida yang disambungkan dengan ikatan phospodiester. Setiap nukleotida dari DNA mengandung 3 komponen penting yaitu:
- Basa heterosiklik Purin dan Pirimidin. Purin sendiri tersusun atas basa nitrogen adenine dan guanin, sementara Pirimidin tersusun dari basa nitrogen timin dan sitosin.
- Gugus fosfat
- Gula pentosa deoksiribosa (deoxyribose)
Sebab adanya gugus gula pentosa deoksribosa inilah maka asam nukleat jenis dinamai dengan Deoxyribonucleic acid (DNA) atau Asam Deksiribosa Nukleat (ADN).
2. Asam Ribosa nukleat (RNA)
Asam Ribosa nukleat ialah asam nukleat yang tersusun atas molekul yang merupakan hasil instruksi DNA yang disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA untuk kemudian dikirim keluar dari inti sel masuk ke dalam sitoplasma. Molekul RNA merupakan untai tunggal polinukleutida atau yang disebut single stranded. Dimana nukleotida penyusun RNA terdiri dari beberapa komponen penting yang nyaris sama dengan yang ada pada DNA, yaitu:
- Basa heterosiklik Purin dan Pirimidin. Namun pada pirimidin, basa nitrogen yang menjadi penyusunnya adalah urasil dan sitosin.
- Sementara pada Purin, basa nitrogen penyusunnya ialah Adenine dan Guanin.
- Gugus fosfat
- Gula pentosa Ribosa sehingga di sebut sebagai Ribonucleic acid(RNA)
Demikianlah bahasan kita mengenai asam nukleat. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Asam Nukleat : Pengertian, Fungsi, Struktur, Sifat & Jenisnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Asam Amino : Pengertian, Jenis, Struktur & Sifatnya Lengkap
- √ Asam Absisat : Pengertian, Fungsi & Cara Kerjanya Lengkap
- √ Asam Asetat : Pengertian, Fungsi, Sifat, Bahaya & Pembentukannya Lengkap
- √ Asam Basa : Pengertian, Teori, Reaksi & Indikatornya Lengkap
- √ Asam Sulfat : Pengertian, Sifat, Reaksi & Kegunaannya Lengkap