Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang fitohormon. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Fitohormon
Hormon tumbuhan atau fitohormon merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik itu terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil sanggup mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. “Kadar kecil” yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter hingga satu mikromol per liter.
Penggunaan kata hormon yang menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Akan tetapi, hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin) sebagaimana hewan, namun diproduksi dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila memperoleh rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh sebab hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.
Hormon tumbuhan diproduksi sendiri oleh individu yang bersangkutan (“endogen”). Pemberian hormon dari luar sistem individu bisa pula dilakukan (“eksogen”). Pemberian secara eksogen dapat juga melibatkan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon alami. Oleh sebab itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh tumbuhan.
Jenis – Jenis Fitohormon
1. Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went. Dalam penemuannya yakni suatu senyawa yang disebabkan pembengkokan koleoptil pada arah cahaya. Penemuan auksin darinya kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Auksin dapat ditemukan pada ujung akar, koleoptil, dan juga jaringan yang sifatnya meristematis.
Fungsi hormon auksin :
- Berperan pada pembelahan dan pembentangan sel
- Merangsang pembentukan buah dan bunga
- Membentuk akar adventif
Kinerja auksin dapat terhambat karna cahaya yang berlebihan. Bagian tanaman yang memang terlalu banyak terkena cahaya mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan sebagai berikut :
- Mempercepat pembelahan serta pembentangan sel dengan koleoptil maupun sel batang.
- Mengumpulnya auksin pada bagian batang yang tidak terkena cahaya.
- Pertumbuhan yang lebih banyak sel pada bagian tanaman yang kurang cahaya akan mengakibatkan tanaman tumbuh ke arah cahaya.
2. Giberelin
Giberelin dapat dijumpai pada bagian batang dan bunga. Hormon yang diproduksi oleh tumbuhan tinggi dan jamur.
Fungsi hormon giberelin :
- Membuat kegiatan pada kambium
- Mengakibatkan tanaman menjadi tumbuh tinggi
- Membantu perkecambahan biji
- Memproduksi buah yang tak berbiji
- Menyebabkan tanaman menjadi lebih cepat berbunga
- Memusnahkan dari sifat kerdil secara genetik di tumbuhan
- Mempercepat batang yang utuh dari perpanjangan secara abnormal
3. Gas Etilen
Gas etilen yang dibuat pada tumbuhan dan bisa mempercepat prosesnya memasak buah. Gas etilen mulai dilepaskan oleh buah-buahan, khusunya yang memang sudah tua. Gas etilen selain dihasilkan dari alami, juga terdapat etilen sintetik (buatan), yaitu etepon. Entilen buatan tersebut yang sering digunakan para pedagang dalam mempercepat proses pematangan buah.
Selain dapat mempercepat pematangan buah, gas etilen juga bisa digunakan untuk menghambat dari pemanjangan batang kecambah, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun dan mempercepat perkecambahan biji. Selain itu, gas etilen juga berguna untuk menurunkan dominansi apical serta inisiasi akar, dan juga menunda pembungaan.
4. Asam Absisat
Asam absisat ialah hormon tumbuhan yang fungsinya sebagai penghambat. Pembentukan hormon tersebut berlangsung pada daun-daun yang sudah dewasa.
Fungsi asam absisat :
- Membantu berlangsungnya pengguguran bunga
- Mengontrol pembukaan serta penutupan stomata
- Menurunkan kecepatan dari pembelahan
- Memacu absisi (pengguguran) pada bagian tumbuhan yang telah menua
- Mengakibatkan dormansi
- Mengurangi adanya pemanjangan sel
5. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin ialah hormon yang bersama-sama dengan suatu hormon auksin didalam mempengaruhi suatu pembelahan sel yang disebut juga sitokinesis. Sitokin tersebut bisa diperoleh pada suatu ragi santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang membelah.
Fungsi Hormon Sitokinin
- Memacu pelebaran daun
- Merangsang pembentukan pucuk
- Menunda penuaan daun
- Mempercepat pelebaran daun
- Memacu pertumbuhan sel pada jaringan meristematik
- Memdukung perkecambahan biji
6. Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)
Tanaman dapat memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhannya. Kemampuan tersebut dinamai dengan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh sebuah hormon luka (asam traumalin). Hormon Asam Traumalin pertama kali diamati oleh Haberland yang dimana pada percobaan yang dikerjakan dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang suatu luka tidak bisa membentuk sebuah jaringan baru. Pada jaringan luka yang didiamkan akan membangun jaringan yang baru di dekat luka tersebut
Fungsi Asam Traumalin
Asam traumalin berguna untuk memperbaiki jaringan tumbuhan yang mengalami luka atau kerusakan, tumbuhan akan merangsang sel-sel pada bagian yang terdapat luka menjadi bersifat meristem maka bisa membelah lagi untuk menutup luka tersebut.
7. Hormon Kalin
Hormon Kalin ialah hormon yang bisa merangsang suatu pembentukan organ tubuh. Kalin tersebut dibagi menjadi 4 (empat) jenis organ tubuh dengan fungsi yang juga berbeda-beda.
Kalin berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.
Sifat – Sifat Hormon
- Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk menimbulkan pertumbuhan yang besar dalam suatu organisme
- Konsentrasi hormon dan kecepatan transportasi bisa berubah dalam merespon stimulus lingkungan
- Berhubungan dengan hormon lainnya dalam responnya terhadap stimulus lingkungan.
Faktor – Faktor Hormon pada Tumbuhan
- Faktor Regulasi
Faktor regulasi merupakan senyawa kimia yang mengatur produksi sejumlah hormon yang mempunyai fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut ditransfer ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang mengakibatkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang bisa menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh ialah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan
dilepaskannya hormon FSH dan LH.
- Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik ialah hormon yang mengakibatkan efek yang berlawanan, contohnya ialah pada glukagon dan insulin. Pada saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan menghasilkan glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut.
Demikianlah bahasan kita mengenai fitohormon. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fitohormon : Pengertian, Jenis, Fungsi & Faktornya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Jenis – Jenis Hormon : Pengertian, Fungsi & Cirinya Lengkap
- √ Hormon Giberelin : Pengertian, Letak, Fungsi & Mekanismenya Lengkap
- √ Tuba Fallopi : Pengertian, Struktur, Fungsi & Penyebabnya Lengkap
- √ Sistem Reproduksi Wanita : Pengertian, Organ, Hormon & Kelainannya Lengkap
- √ Sistem Reproduksi Pria : Organ, Hormon & Gangguannya Lengkap