Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang osifikasi. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Osifikasi
Osifikasi merupakan suatu proses dimana sel-sel mesenkim dan kartilago dirubah menjadi tulang selama pengembangan. Awalnya, saat perkembangan embrio, kerangka tetap rawan terutama untuk membentuk komponen struktural dasar dan kerangka tubuh.
Rangka berasal oleh membran-membran menyerabut dan tulang rawan hialin, saat bulan-bulan pertama perkembangan embrio. Jaringan ini digantikan oleh tulang dengan 2 proses pembentukan tulang atau osifikasi yang berbeda.
Sel yang berfungsi saat proses pembentukan tulang (osifikasi) yaitu osteoblas dan osteoklas. Osteoblas ialah sel pembentuk tulang keras yang berada di dalam tulang rawan, osteoblas ini mengisi jaringan disekitarnya yang membentuk sel tulang secara konsentris. Setiap sel tulang tersebut akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk suatu sistem Havers. Selanjutnya, di sekitar tulang tersebut akan membentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang yang akan mengeras dikarenakan adanya garam kapur dan garam fosfat.
Kecuali, dalam tulang juga terdapat osteklas yang berguna menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak. Adanya aktivitas sel osteoklas maka tulang akan mempunyai rongga dan nantinya akan diisi oleh sumsum tulang. Osteoklas membentuk rongga dan osteoblas akan membentuk osteosit baru ke suatu permukaan luar sehingga tulang dapat membesar dan berongga.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
1. Osifikasi Intramembran
Osifikasi intramembran merupakan proses pembentukan tulang secara langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan bercabang garam-garam kalsium untuk membentuk suatu tulang. Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak dapat kembali lagi. Osifikasi primer sering terjadi pada tulang pipih penyusun tengkorak. Proses ini berlangsung saat minggu ke 8 masa kehidupan janin.
Pada mulanya kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoblas lalu mengekresikan matriks organik yang belum mengapur (osteoid). Masa osteoid mendapati klasifikasi melalui pengendapan garam-garam tulang. Disekeliling osteoblas akan terbentuk lakuna dan kanalikuli. Kegiatan osteoblas akan membentuk lapisan-lapisan matriks baru sehingga tulang menjadi semakin tebal dan osteoblas menjadi terpendam didalam matriks disebut osteosit. Osteosit akan menjadi terasing didalam lakuna serta tidak lagi mengekresikan zat intraseluler.
Dibeberapa pusat osifikasi, pada mulanya tulang terdiri dari trabekula yang berongga-rongga, lalu diantara trabeluka tersebut terisi oleh tulang lamellar konsentris sehingga menjadi tulang kompak. Akan tetapi, ada yang tetap menjadi tulang spons dengan rongga sumsum berisi jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Disekeliling tulang yang sedang tumbuh ada jaringan ikat yang akan tumbuh menjadi periosteum.
2.Osifikasi Endokondral
Merupakan proses pembentukan tulang ( osteon ) berasal dari pengerasan jaringan rawan ( kartilago ). Beberapa jaringan rawan hialin menyatu serta membentuk tulang keras. Proses ini berlaku untuk banyak tulang di dalam tubuh, khususnya untuk jenis tulang pipa. Berikut ini tahapan tahapan osifikasi endokondral :
- Jaringan induk Mesenkim berdiferensiasi menjadi jaringan rawan hialin. Rawan ditandai dengan timbulnya Kondrosit.
- Bagian tengah rawan hialin mengeras disebabkan aktivitas Osteoblas menimbun kalsium. Tahap ini dinamai Kalsifikasi.
- Pembuluh darah akan masuk ke kompleks pengerasan rawan hialin melewati perikondrium yang lunak. Lalu perikondrium berubah menjadi Periosteum yang lebih keras.
- Bagian tengah tulang mengalami Osifikasi Primer, yaitu pembentukan tulang kompak serta sumsum tulang. Osteoklas muncul di tengah tulang guna merombak jaringan tulang guna memberi ruang untuk pembentukan sumsum tulang.
- Osteoblas berubah menjadi Osteosit pada tulang yang sudah keras. Pada saat ini, jaringan tulang sudah terbentuk seperti jaringan konsentris (melingkar-lingkar).
- Proses ini menyisakan rawan hialin di daerah Metafisis. Rawan Hialin tersebut berfungsi sebagai Cakra Epifise, yaitu zona pertumbuhan tulang pipa.
- Sesudah Osifikasi Primer, daerah ujung-ujung tulang yang belum terkalsifikasi akan mengalami kalsifikasi sebagian, sehingga membentuk tulang spons. Tahapan ini dinamai juga Osifikasi Sekunder.
Osifikasi Primer dan Sekunder umumnya tidak beriringan, melainkan berbeda dalam segi waktu. Osifikasi Primer tulang pipa berlangsung pada awal minggu ke-8 kandungan ( embrionik ). Sedangkan Osifikasi Sekunder berlangsung sesudah kelahiran (Post Natal).
Oleh karena itu, pertanyaan jumlah tulang manusia saat lahir berjumlah sekitar 270-an tulang, akan tetapi tersisa hanya 207 tulang saja pada orang dewasa.mDari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa ada 3 jenis sel tulang dan fungsinya, yaitu:
- Osteoblas merupakan sel tulang yang pertama timbul, memiliki fungsi dalam membentuk jaringan tulang dan mengeraskan matriks tulang
- Osteoklas merupakan sel tulang perombak, memiliki fungsi yang berlawanan dengan osteoblas, yaitu menghancurkan jaringan tulang yang sudah terbentuk. Tujuannya untuk membentuk rongga atau meregenerasi jaringan tulang.
- Osteosit merupakan sel tulang sebenarnya. Osteosit berperan dalam mengatur metabolisme tulang, menjaga struktur jaringan tulang.
Demikianlah bahasan kita mengenai osifikasi. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) & Pengertiannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Tulang : Pengertian, Fungsi, Struktur, Sel, Lapisan & Bentuknya Lengkap
- √ Tulang Keras : Pengertian, Ciri, Struktur & Fungsinya Lengkap
- √ Tulang Rawan : Pengertian, Jenis, Komponen & Fungsinya Lengkap
- √ Tulang Belakang : Pengertian, Fungsi, Jenis Penyakit & Strukturnya Lengkap
- √ Tulang Dada : Pengertian, Struktur, Gangguan & Fungsinya Lengkap