Pengertian Balada

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id. Kali ini kita akan membahas tentang balada. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Balada : Pengertian , Ciri dan Contohnya Lengkap


Pengertian Balada

Pengertian balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang sebuah kisah atau cerita tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Puisi Balada adalah puisi sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan terkadang berupa dialog.

Banyak penyanyi memilih menggunakan balada sebagai sarana menuangkan apa yang ada dibenaknya.


Ciri – Ciri Balada

Berikut ini terdapat beberapa ciri – ciri dari balada, yaitu sebagai berikut:

  • Mengandung tentang sebuah cerita spesifik.
  • Terdiri atas 3 sajak yang tiap-tiap dengan 8 sajak.
  • Berima a-b-a-b-b-c-c-b, kemudian polanya berganti berupa a-b-a-b-b-c-b-c.
  • Sajak terakhir yang berada pada sajak pertama digunakan sebagai refren dalam sajak-sajak berikutnya.


Cara Menulis Balada

  • Menentukan Sebuah Topik
  • Pilih tema untuk balada yang akan ditulis
  • Pilih peristiwa atau dongeng untuk digambarkan dalam balada
  • Pilih elemen-elemen plot yang paling penting
  • Mulai menulis balada dengan mencari frasa awal
  • Tentukan ritme dan skema rima
  • Tulis bagian chorus (chorus sangat fleksibel dalam bentuk balada. Ini dapat berbentuk satu baris yang diulangi di tiap bait, dua baris yang diulangi tiap beberapa bait, seluruh bait, atau bahkan dua bait berturut-turut)
  • Tulis bait kedua dengan gaya yang sama dengan bait pertama.
  • Selesaikan balada menggunakan pola struktural
  • Sebagian balada, dapat memiliki chorus dalam setiap baitnya
  • Tidak perlu menggunakan tiga atau empat baris dalam bait dan chorus.

Contoh Balada

Contoh 1

Balada Orang-orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra

Baca Juga  Konjungsi Subordinatif

Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta


Contoh 2

Minggu Kelabu

Minggu pagi kelabu
Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa saya ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, kemudian duduk dibangku

Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya

Ya, itu dia
Dia yang membuatku menyerupai ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena beliau kami miskin
Karenadia kami melarat

Ku gapai wajahnya
Kucakar beliau dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan


Contoh 3

Balada Ibu yang dibunuh

Karya: W.S. Rendra

Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lelakinya.

Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.

Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.

Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.

Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.

Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.

Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara

Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.

Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.


Demikianlah bahasan kita mengenai balada . Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Pengertian Balada : Ciri, Cara Menulis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?

Baca Juga  Surat Kuasa

Baca Juga Artikel Lainnya