Fungsi Usus Besar

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id. Kali ini kita akan membahas tentang usus besar. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Usus Besar : Pengertian, Anatomi, Fungsi dan Bagiannya Lengkap


Pengertian Usus Besar

Usus besar atau kolon merupakan salah satu bagian dari saluran pencernaan. Usus besar mempunyai panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter dan merupakan lanjutan dari usus halus. Usus besar memiliki peran penting dalam penyerapan makanan yang tidak bisa dilakukan di usus halus, dan juga menyesap air dan garam sehingga bisa mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Melalui penyerapan air tersebut usus besar juga memiliki fungsi dalam membentuk konsistensi feses (cair atau padat). Sisa dari makanan yang akan melewati usus besar akan berakhir di bagian rektum yang merupakan muara dari usus besar (anus).


Anatomi Usus Besar

  • Sekum (Caecum)

Sekum / Caecum merupakan bagian pertama dari usus besar yang bentuknya kantong. Sekum juga disebut dari gabungan dari bagian terakhir usus halus (ileum) dengan bagian pertama usus besar. Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm. Peranan penting dari kantong ini ialah untuk melakukan penyerapan nutrisi yang tidak bisa serap oleh usus halus.


  • Kolon Asenden

Kolon Asenden ialah kolon yang mempunyai bentuk vertikal dan memanjang ke atas yang dimulai dari dasar perut (kanan) sampai ke hati. Kolon asenden juga ialah bagian awal dari usus besar. Kolon asenden berfungsi untuk menyerap makanan yang belum terserap oleh usus halus.


  • Kolon Tranversum

Kolon tranversum merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon tranversum menempel pada perut, jaringan yang memiliki fungsi untuk menopang perlekatan ini dinamakan jaringan omentum. Kolon tranversum memiliki fungsi untuk menyempurnakan penyerapan nutrisi dari makanan dan juga membantu memadatkan feses.

Baca Juga  Jenis - Jenis Fermentasi

  • Kolon Desenden

Kolon Desenden merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang berjalan memanjang ke bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden ini berperan sebagai tempat penampungan feses sementara dan juga membantu menyesuaikan kepadatan feses.


  • Kolon Sigmoid

Kolon Sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desenden, kolon sigmoid mempunyai ukuran yang pendek dan memiliki bentuk seperti huruf S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid memiliki jaringan otot kuat sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke rektum.


  • Rektum

Rektum merupakan bagian terakhir dari usus halus dengan bagian lapisan mukosa yang tebal dan banyak akan pembuluh darah. Rektum memiliki peranan sebagai tempat penyimpanan sementara feses lalu akan disekresikan keluar melalui anus. Penumpukan feses akan mendorong saraf yang ada pada rektum untuk melakukan defekasi atau buang air besar (BAB).


Fungsi Usus Besar

  • Menyerap / menerima cairan & garam dari makanan yang sudah melalui usus besar.
  • Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui penyerapan air dalam saluran pencernaan.
  • Sebagai tempat dihasilkannya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen pembekuan darah.
  • Melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri dengan lendir yang  dimiliki oleh usus besar.
  • Menyeimbangkan kandungan pH makanan dengan menghasilkan larutan alkali dan ada bakteri yang memproduksi lemak jadi keasaman makanan dapat dinetralisir.
  • Sebagai tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Struktur Usus Besar

  • Lapisan serosa

Lapisan serosa merupakan lapisan yang paling luar yang terdiri dari pembuluh darah, saraf, serta limfe. Untuk lapisan serosa sendiri yaitu berupa jaringan ikat yang tertutup peritoneum visceral. Dan lapisan serosa ini mempunyai rongga-rongga kecil yang nantinya sebagai tempat keluarnya cairan serosa yang melumasi gerakan otot.

Baca Juga  Peranan Lumut Tanduk

  • Lapisan Otot

Lapisan otot ialah lapisan otot polos yang bereaksi tanpa disadari. Pada lapisan otot ini ada gerakan peristaltik usus yang mempunyai peran sebagai pemecah makanan dan membawanya pada organ pencernaan berikutnya.


  • Lapisan Submukosa

Merupakan lapisan jaringan ikat lebar yang berisi pembuluh darah, saraf, limfe, serta kelenjar lendir. Pembuluh darah pada lapisan submukosa mempunyai peran penting saat mendistribusikan makanan.


  • Lapisan Mukosa

Lapisan mukosa terdiri dari sel epitel yang sederhana dan jaringan ikat tipis. Pada lapisan mukosa memiliki sel goblet yang dapat memproduksi lendir.


Gangguan pada Usus Besar

  • Kolitis atau radang usus besar, keadaan dimana usus besar mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit autoimun.
  • Diare, merupakan gangguan yang memiliki gejala frekuensi BAB yang meningkat dan feses yang terlalu berair. Diare biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan salah satunya ialah adanya bakteri E.Coli yang sangat banyak di dalam sistem pencernaan.
  • Divertikulosis, munculnya kantong kecil yang membengkak pada dinding usus besar. Biasanya keadaan ini tidak berbahaya, kecuali apabila divetikulosis mengalami infeksi tertentu.
  • Divetikulitis, apabila terjadi infeksi pada divertikula (kantong-kantong kecil pada usus besar), itu dinamakan sebagai divertikulitis. Keadaan ini memiliki gejala seperti sakit perut, mual, demam, dan konstipasi.
  • Pendarahan usus besar, keadaan yang menimbulkan pendarahan pada dinding usus besar. Pendarahan cepat dapat langsung nampak pada feses, sedangkan pendarahan lambat umumnya lebih sulit untuk dilihat.
  • Penyakit Crohn, penyakit radang usus kronis yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Penyakit ini bisa menyerang pada dinding seluruh organ sistem pencernaan dimulai dari mulut sampai ke anus, tetapi paling sering menyerang usus. Gejala penyakit ini antara lain nyeri perut, diare, penurunan berat badan dan anemia.
  • Kolitis ulseratif, radang usus kronis yang biasanya terjadi pada lapisan paling dalam dari kolon dan rektum. Penyakit ini disebabkan oleh respons autoimun. Gejala penyakit ini seperti pendarahan pada rektum, nyeri perut, diare bersamaan dengan darah atau nanah, demam, penurunan berat badan.
  • Salmonelosis, merupakan infeksi saluran cerna yang disebakan oleh bakteri salmonela. Bakteri ini bisa masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terinfeksi. Gejala penyakit ini seperti diare, menggigil, nyeri perut hingga demam.
  • Shigellosis, merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri jenis Shigella. Penyebaran bakteri ini sama seperti bakteri salmonela. Gangguan usus satu ini biasa ditandai dengan diare dan feses berdarah.
  • Polip usus besar, keadaan di mana terdapat gumpalan kecil sel-sel yang menumpuk kemudian membentuk lapisan pada usus besar. Apabila tidak diatasi maka akan berpotensi menjadi kanker.
  • Kanker usus besar, kanker yang terjadi pada saluran pencernaan pada bagian akhir. Biasanya terjadi berawal dari polip yang bukan nonkanker.
Baca Juga  Struktur Lambung

Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar

  • Meningkatkan asupan vitamin D

Vitamin D memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan usus besar sebab dapat mencegah kanker usus.


  • Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat

Memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi guna menjaga usus supaya tetap sehat. Serat juga bisa membantu membersihkan usus besar dari limbah dan sisa makanan dengan cara melancarkan proses BAB.


  • Banyak minum air putih

Air putih mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya untuk membantu proses detoksifikasi yaitu membersihkan penumpukan lemak dan racun dari dalam tubuh.


Demikianlah bahasan kita mengenai usus besar. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Usus Besar : Pengertian, Anatomi & Bagiannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya