Klasifikasi Arthropoda

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang Arthropoda. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Arthropoda : Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Peranannya Lengkap


Pengertian Arthropoda

Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthron yang berarti ruas, buku, atau segmen dan pous  (Podos) berarti kaki, jadi diartikan kaki yang bersegmen, berbuku-buku atau beruas.

Antropoda merupakan salah satu filum yang besar dan banyak dijumpai, hewan yang mencakup filum ini ialah serangga, laba-lab, udang, lipan dan hewan sejenisnya. Antropoda umumnya bisa dijumpai di laut, air tawar, darat dan lingkungan sekitar (udara), baik dalam bentuk simbiosis dan parasit.


Ciri – Ciri Arthropoda

  • Mempunyai 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar (eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
  • Tubuhnya dibungkus dengan kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan kitin.
  • Esoskleten memiliki sifat kaku dan keras dan bisa mengalami pergantian pada periode waktu tertentu yang disebut eksidisis.
  • Ukuran tubuh beragam.
  • Bentuk tubuh simetris bilateral.
  • Sifat hidupnya parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
  • Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
  • Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
  • Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
  • Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
  • Hidup di darat, air tawar dan laut.
  • Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.

Sistem Organ Arthropoda

  • Sistem Saraf

Arthropoda sudah memiliki sistem saraf yang berkembang dengan baik. Hewan ini mempunyai sepasang tali saraf di sepanjang tubuh di bawah perut (daerah ventral), dan tali saraf tersebut membentuk sepasang ganglion ventral pada tiap segmen tubuhnya. Hal ini akan membuat sistem saraf ini terlihat seperti tangga tali.

Baca Juga  Struktur Annelida

Pada ujung anterior terdapat beberapa pasang ganglion dorsal (total tiga pasang pada kebanyakan Arthropoda) yang menyatu membentuk otak. Namun, ganglion ventral yang mengatur kebanyakan kegiatan hewan tersebut. Bahkan, Arthropoda masih dapat makan, bergerak, dan kawin, walaupun otaknya sudah dihilangkan.


  • Sistem Respirasi

Arthropoda mempunyai sistem respirasi yang bervariasi, bergantung dari habitat dan ukuran tubuh mereka. Spesies yang berukuran kecil kadang tidak mempunyai sistem pernafasan. Karena, rasio permukaan tubuh dibandingkan volume yang tinggi membuat mereka dapat melakukan respirasi dengan difusi sederhana melalui permukaan tubuhnya. Beda halnya dengan kelompok lain, misalnya Crustacea memiliki insang, Arachnida memiliki paru-paru buku, dan kebanyakan serangga memiliki trakea.


  • Sistem Ekskresi

Pada Arthropoda air, sisa metabolisme ialah ammonia yang sangat beracun sehingga butuh untuk diencerkan sebanyak mungkin dengan air. Ammonia tersebut dibuang melalui difusi melalui insang. Sementara Arthropoda darat menggunakan sistem ekskresi yang berbeda. Sampah metabolisme ialah asam uric (asam urat) yang dapat dieksresikan sebagai materi kering.

Tubulus Malphigi ialah organ yang melakukan filtrasi asam urat dari darah pada hemosel, membuang kotoran tersebut ke usus belakang, yang lalu dikeluarkan melalui feses. Sebagian besar Arthropoda air dan beberapa Arthropoda darat juga mempunyai organ yang disebut nefridia yang menyaring sampah lain dan mengeluarkannya sebagai urin.


  • Sistem Pencernaan

Jenis makanan Arthropoda sangat beragam, hewan ini ada yang karnivora, herbivora, detritivora, penyaring, dan ada juga yang sebagai parasit. Akibatnya terjadi banyak jenis anggota pelengkap (mulut, capit, dll.) yang disesuaikan dengan jenis makanan mereka. Ada yang berfungsi sebagai penyayat daun, menyedot nektar, menyuntikkan racun, dll.

Arthropoda juga sudah mempunyai sistem pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus. Terdapat 3 area usus, yaitu usus depan, tengah, dan belakang. Usus bagian tengah inilah yang memproduksi enzim dan menyerap sari makanan.

Baca Juga  Pembuluh Darah Kapiler

  • Sistem Transportasi

Sistem transportasi atau peredaran Arthropoda ialah menggunakan sistem peredaran terbuka. Selom pada Arthropoda tereduksi menjadi daerah kecil di sekitar sistem eksresi dan reproduksinya. Tempatnya digantikan dengan hemoselyang merupakan rongga di sepanjang tubuh, di mana “darah” mengalir. Cairan transportasi ini sebenarnya bukan darah sejati (seperti pada vertebrata), tetapi disebut dengan hemolimfa. Hemolimfa ini berfungsi membawa zat makanan, protein, zat sisa, namun tidak berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida.


  • Sistem Reproduksi

Sebagian Arthropoda bereproduksi secara seksual, namun ada juga yang hermafrodit dan melakukan parthenogenesis di mana sel telur fertil dihasilkan tanpa perkawinan. Pembuahan pada Arthropoda air dapat beragam bergantung spesiesnya, ada yang melakukan pembuahan eksternal, dan ada juga melakukan fertilisasi internal.

Akan tetapi pada Arthropoda darat, pembuahan umumnya terjadi secara internal. Mereka menggunakan organ pelengkap yang dimodifikasi untuk melakukan pengiriman sperma ke individu betina, atau juga dapat menggunakan “paket” sperma yang dikubur dalam tanah. Nantinya “paket” tersebut akan ditemukan oleh individu betina dan dimasukkan ke tubuhnya.


Klasifikasi Arthropoda

  • Arachnoidea

Arachnoidea atau laba-laba. Contoh dari arachonoidea sendiri yaitu kalajengking, laba-laba, tungau. Biasanya  arachnoidea memiliki sifat parasite yang bisa merugikan manusia, hewan maupun tumbuhan.


  • Insecta (serangga)

Istilah insecta yang dalam bahasa latin ialah insect yang artinya serangga. Insecta merupakan satu-satunya kelompok dari invertebrate yang dapat terbang. Adapun penyebaran dari insect sangatlah luas dengan ragam tinggi di antara kelas-kelas yang lain.


  • Crustacea

Crustacea merupakan salah satu hewan air yang sanggup hidup di laut dan juga di air tawar. Crustacean sendiri mempunyai tubuh yang beruas-ruas dan tersusun atas sefalotoraks (kepala dan dadanya menjadi satu serta abdomen (perut).

Baca Juga  Struktur Mollusca

  • Myriapoda

Myriapoda ialah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang mana tubuhnya beruas-ruas dan dari setiap ruasnya mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki.


Peranan Arthropoda

1. Peranan Arthropoda yang menguntungkan

  • Menjadi sumber makanan yang terkandung protein tinggi, contohnya ialah udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata), rajungan (Portunus), laron, dan gangsir.
  • Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
  • Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
  • Membantu penyerbukan tanaman.
  • Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.

2. Peranan Arthropoda yang merugikan

  • Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
  • Inang perantara (vektor) penyakit, misalnya nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah,
  • Anopheles sebagai vektor penyakit malaria, lalat rumah (Musca domestica) sebagai vektor penyakit tifus, lalat tse-tse (Glossina morsitans) sebagai vektor penyakit tidur, dan laba-laba Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain dan tularemia.
  • Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis)
  • Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.
  • Pengebor kayu galangan kapal atau perahu, contohnya Crustacea kelompok Isopoda (Limnoria lignorum).

Demikianlah bahasan kita mengenai Arthropoda. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Klasifikasi Arthropoda : Pengertian, Ciri & Peranannya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya