Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang trombosit. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Trombosit
Trombosit (keping-keping darah) merupakan bagian sitoplasmik tanpa inti yang memiliki diameter 2-4 μm yang berasal dari megakariosit. Jumlah trombosit normal dalam darah tepi ialah 150.000 –400.000/μl dengan proses pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang.
Trombosit berperan penting dalam hemopoesis dan penghentian perdarahan dari cedera pembuluh darah. Trombosit atau platelet sangat penting untuk mempertahankan hemostasis tubuh. Abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan menggangu hemostasis sistem vaskuler yang menyebabkan perdarahan abnormal / gangguan perdarahan.
Fungsi Trombosit
Trombosit atau platelet ini mempunyai fungsi utama untuk pembekuan darah. Sewaktu pembuluh darah yang luka atau bocor, maka secara langsung tubuh akan melakukan 3 mekanisir utama guna menghentikan pendarahan yang sedang berlangsung, yaitu :
- Melakukan kontriksi (pengkerutan) pada bagian pembuluh darah yang sedang terluka.
- Kegiatan komponen pembekuan darah lainnya pada plasma darah.
- Kegiatan trombosit.
Apabila terjadi perubahan pada tubuh maka akan langsung terdeteksi, demikian pula jika sedang terjadi pendarahan. Reaksi utama yang bisa dirasakan oleh tubuh ialah dengan mengkerutnya pembuluh darah yang sedang terluka, tujuan ini dilakukan supaya darah yang keluar menjadi lebih sedikit disebabkan lubang kebocoran (darah) mengecil.
Reaksi seperti ini akan membangkitkan trombosit yang melekat pada area pembuluh darah yang sedang cidera. Trombosit akan segera memberikan sinyal pada trombosit lain dan juga berbagai faktor pembekuan darah supaya mengarah ke area cedera yang bisa membantu untuk menutup luka.
Ciri – Ciri Trombosit
1.Ciri-Ciri Trombosit Rendah
- Aliran darah tidak biasanya pada saat menstruasi
- Mudah lelah
- Mudah sekali memar berlebihan
- Terdapat perdarahan superfisial, suatu keadaan dimana muncul ruam berwarna ungu kemerahan di anggota tubuh tertentu.
- Umumnya timbul di kaki bagian bawah
- Perdarahan di gusi atau hidung
- Timbul darah di urin atau feses
- Ukuran limpa membesar
- Penyakit kuning
- Muncul darah yang berkelanjutan saat mengalami luka terbuka.
2.Ciri-Ciri Trombosit Tinggi
- Merasakan sakit kepala
- Dada terasa nyeri
- Tubuh menjadi lemas
- Gangguan penglihatan sementara
- Kesemutan pada lengan atau tungkai
- Perdarahan dari hidung, mulut, gusi, dan saluran pencernaan
- Memar pada kulit.
Kelainan Trombosit
Nilai normal 150.000-400.000 sel/mikroliter darah. Apabila kadar trombosit di atas rentang nilai normal (>400.000/mikroliter darah) disebut dengan trombositosis. Penyebab terjadinya trombositosis dibagi menjadi 2 yaitu primer (kelainan di sumsum tulang) dan sekunder (reaktif akibat suatu penyakit). Yang paling sering terjadi ialah penyebab sekunder. Yang termasuk penyebab sekunder adalah: kekurangan zat besi, peradangan dalma tubuh (seperti adanya kerusakan jaringan atau infeksi), keganasan (kanker).
Jika kadar trombosit di bawah rentang normal (<150.000/mikroliter) disebut dengan trombositopenia. Bila hanya nilai trombosit yang mengalami penurunan, Umumnya disebabkan oleh penyakit idiopatik trombositopenia purpura (ITP), trombositopenia yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu, atau karena gangguan pembekuan darah di seluruh tubuh akibat infeksi atau peradangan yang meluas.
Trombositopenia disertai dengan penurunan nila normal komponen sel darah yang lain (sel darah merah dan sel darah putih), harus dicurigai adanya kegagalan sumsum tulang dalam menghasilkan seluruh komponen sel darah seperti pada kanker darah yang akut (leukemia akut) atau kelainan dalam pembentukan sumsum tulang (myelodysplasia).
Struktur Trombosit
Trombosit memiliki ukuran sekitar 1 – 4 mikron, bagian selnya membentuk seperti piringan, dan trombosit tidak mempunyai inti sel. Meskipun tidak memiliki inti, trombosit masih bisa mengerjakan sistesis protein karena memiliki kandungan RNA di dalam sitoplasmanya. Diameter selnya berkisar antara 2-3 mikro.
Trombosit memiliki sistem membran tiga lapis (trilaminar) dan sistem membran yang memiliki ruang (kanalikuli). Membran ini berperan sebagai pelindung trombosit dari lingkungan luar sel. Membran trombosit ini kaya akan fosfolipid yang akan mendukung dalam proses pembekuan darah. Pada bagian sub membran trombosit berada komponen mikrofilamen yang disebut trombastin. Komponen ini memiliki fungsi seperti aktomiosin yang berperan dalam kontraksi otot.
Di dalam sitoplasma trombosit berbagai berbagai organel sel organel dan struktur penting lainnya, antara lain adalah mikrotubulus, nukletida, lisosom, granula, dll. Antigen trombosit, pada permukaan trombosit juga ditemukan antigen penting yang merupakan penyebab penyakit autoimun terhadap trombosit. Atigen ini disebut Human Platelet Antigen (HPA).
Proses Terbentuknya Trombosit
Proses pembentukan dan perkembangan semua sel darah dari prekusor induknya dinamai Hemopoiesis. Sel darah pada orang dewasa dibentuk di sumsum tulang. Sementara saat masa janin, hemopoiesis terjadi di yolk, lalu pindah ke hati dan limpa, hingga akhirnya ke tulang.
Pembentukan trombosit disebut megakariopoiesis sebab diproduksi dari sumsum tulang dengan fragmentasi sitoplasma megakariosit. Prekusor megakriosit – megakarioblas timbul dengan proses diferensiasi dari sel asl hemopoietik.
Megakariosit saat proses replikasinya akan memperbesar volume sitoplasma saat jumlah inti meningkat menjadi dua kali lipat.
Pada proses replikasi yang ke 8 kali, pertumbuhan sel tersebut akan berhenti. Sitoplasma akan membangun granular dan trombosit dibebaskan. Tiap megakariosit dapat memproduksi sekitar 4000 buah trombosit.
Trombosit ini terletak di bawah kontrol sebuah zat yang disebut trombopoietin (dihasilkan oleh ginjal dan hati). Trombosit baru yang terbentuk memiliki kapasatias hemostatik yang lebih kuat dan berukuran sedikit lebih besar.
Batasan Fungsi Trombosit
Penggumpalan darah secara berkelanjutan akan sangat berbahaya bagi tubuh sebab bisa mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah secara keseluruhan. Trombosit dapat mengeluarkan bahan yang membatasi luas penggumpalan, bahan utama tersebut yaitu tromboksan A2.
Jaringan cedera akan mengeluarkan protasiklik I2 yang mempunyai fungsi berlawanan dengan tromboksan A2. Tujuannya yaitu supaya jaringan cedera tetap memiliki trombosit yang aktif. Kedua komponen tersebut bekerja seimbang jadi luka tetap terjaga oleh trombosit dan tidak terbentuknya gumpalan yang berlebih di daerah luka.
Cara Kerja Trombosit
- Trombosit Adhesi
Adhesi trombosit ialah adhesi antara trombosit dengan jaringan endotel dan jaringan yang terluka jadi luka ditutup ke pembuluh darah. Proses perlekatan ini akan mempengaruhi interaksi antara permukaan trombosit dan jaringan yang terluka, sehingga meningkatkan lengketnya trombosit dan mengakibatkan faktor koagulasi lainnya.
- Trombosit agregasi
Agregasi trombosit ialah kemampuan trombosit untuk mengikat dan memblokir satu sama lain. Trombosit yang menempel pada jaringan yang terluka selama proses adhesi menempel platelet lain maka penyumbatan menutup luka. Tetapi, pembentukan sembelit ini tidak boleh berlebihan, sebab membahayakan dan menyebabkan penyumbatan semua pembuluh darah.
- Trombosit rilis
Pelepasan trombosit ialah reaksi untuk membangun penutupan trombosit (koagulasi) yang stabil. Proses ini ditimbulkan oleh pelepasan isi butiran trombosit, termasuk ADP, kolagen, epinefrin, dll. Pelepasan ini menyebabkan trombosit berubah dari disk menjadi bentuk bulat.
- Fusi dalam trombosit
Fusi trombosit ialah reaksi trombosit gabungan yang ireversibel. Proses ini dibuat oleh tingkat ADP yang tinggi dan komponen lain yang bocor sebab reaksi pelepasan. Komposisi fibrin memperkuat jaringan baru yang tercipta di daerah yang terluka. Fusi trombosit ini tidak bisa diubah.
Demikianlah bahasan kita mengenai trombosit. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Cara Kerja Trombosit : Pengertian, Fungsi, Kelainan & Strukturnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Reproduksi Cnidaria : Pengertian, Ciri, Sistem Organ & Klasifikasinya Lengkap
- √ Struktur Tubuh Platyhelminthes : Pengertian, Ciri & Klasifikasinya Lengkap
- √ Struktur Annelida : Pengertian, Ciri & Klasifikasinya Lengkap
- √ Fungsi Hemoglobin : Pengertian, Struktur & Kadarnya Lengkap
- √ Struktur Mollusca : Pengertian, Sistem Organ & Klasifikasinya Lengkap