Klasifikasi Alga

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang alga. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Alga : Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Habitatnya Lengkap


Pengertian Alga

Alga merupakan sekelompok organisme autotrof yang tidak mempunyai organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan bisa dianggap tidak mempunyai “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Oleh sebab itu, alga termasuk sebagai tumbuhan bertalus.

Istilah ganggang pernah digunakan bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan sebab bisa mengakibatkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla.

Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, akan tetapi dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang timbul saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri.


Ciri – Ciri Alga

  • Tergolong dalan organisme eukariotik
  • Mempunyai sifat fotoautotrof (berfotosintetis)
  • Terdapat klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya
  • Mempunyai pirenoid
  • Bisa menyimpan cadangan makanan
  • Mempunyai sifat uniseluler/multiseluler
  • Mempunyai dinding sel/tidak
  • Termasuk Soliter/berkoloni
  • Bisa juga bergerak/tidak bergerak
  • Bisa bereproduksi secara aseksual dan seksual
  • Tergolong metagenesis atau tidak
  • Bisa hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen
  • Pada tubuh Ganggang (Alga) tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus,maka termasuk dalam golongan thalophyta
  • Mempunyai habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Dan bisa melekat di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).

Klasifikasi Alga

  • Ganggang Hijau Biru (Blue Green Algae)

Ganggang hijau biru juga dinamai sebagai cyanobacteria, dan merupakan bentuk ganggang paling sederhana.
Contoh spesies ganggang hijau biru ialah Nostoc dan Calothrix. Seperti namanya, ganggang jenis ini berwarna hijau biru yang hidup koloni.
Dalam ganggang hijau biru terkandung klorofil a, b, dan phycobilins. Dan termasuk organisme prokariotik yang menyerupai bakteri. Ganggang hijau biru sering diklaim sebagai organisme antara yang mirip bakteri dan tumbuhan. Sebab organisme ini tidak mempunyai organela khusus, mereka berfotosintesis langsung melalui sitoplasma.

Baca Juga  Reproduksi Archaebacteria

  • Ganggang Hijau (Green Algae)

Ganggang hijau tergolong dalam filum Chlorophyta, memiliki klorofil a, b, karotenoid, dan xanthophylls.
Cadangan makanan utama ganggang hijau yakni berupa pati. Beberapa contoh spesies ganggang hijau ialah Ulva, Codium, dan Caulerpa.
Kebanyakan ganggang hijau hidup air tawar, sedangkan beberapa spesies dijumpai di air laut.


  • Ganggang Merah (Red Algae)

Ganggang merah tergolong dalam Rhodophyta, mengandung klorofil a, d, karotenoid, xanthophylls, dan phycobilins. Cadangan makanan ganggang merah ialah pati floridean. Contohdari  spesies ganggang merah yakni Chondrus dan spesies Gelidiella.
Mayoritas ganggang merah hidup di laut. Lebih dari 6.500 spesies ganggang merah sudah teridentifikasi dengan sekitar 200 spesies hidup di air tawar.
Pigmen merah phycobilin bisa membantu menangkap cahaya matahari dengan lebih baik maka beberapa anggota ganggang merah dijumpai pada laut yang lebih dalam.


  • Ganggang Coklat (Brown Algae)

Alga coklat tergolong dalam kelas Paeophyceae, mengandung klorofil a, c, dan pigmen fucoxanthin. Sebab mengnadung pigmen hijau klorofil dan pigmen coklat fucoxanthin, ganggang coklat mempunyai warna khas coklat kehijauan.
Cadangan makanan ganggang coklat disimpan dalam bentuk polimer karbohidrat kompleks yang dinamai laminarin.
Laminaria dan Macrocystis ialah contoh spesies ganggang coklat. Sama seperti ganggang merah, mayoritas ganggang coklat hidup dalam air laut.
Ganggang coklat ialah kelompok alga yang paling kompleks, dimana beberapa spesies sanggup hidup pada laut dalam.


Reproduksi Alga

  • Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual berlangsung melalui pembelahan sel menciptakan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel biasanya terjadi pada alga bersel tunggal.

Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen biasanya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi merupakan terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.

Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga bisa bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bisa bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora ialah calon individu baru.

Baca Juga  Reproduksi Sporozoa

  • Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual meliputi peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yakni isogami dan oogami.

Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina memiliki ukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Apabila zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka dinamau zigospora.

Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur memiliki ukuran yang besar dan tidak bergerak, sementara gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Apabila zigot yang terbentuk tidak berkecambah namunmengalami dormansi, maka dinamai oospora


Habitat Alga

Algae bisa hidup di permukaan atau dalam perairan (aquatik) maupun daratan (terestrial) yang terkena sinar matahari, akan tetapi kebanyakan hidup di perairan. Algae laut memiliki peranan yang sangat penting di dalam siklus unsur-unsur di bumi, mengingat jumlah massanya yang sangat banyak yang kemungkinan lebih besar dari jumlah tumbuhan di daratan.

Beberapa algae laut bersel satu bersimbiosis dengan hewan invertebrata tertentu yang hidup di laut, contohnya spon, koral, cacing laut. Algae terestrial bisa hidup padapermukaan tanah, batang kayu, dan lain-lain. Algae darat bisa bersimbiosis dengan jamur dan membentuk lumut kerak (Lichenes). Pada lichenes algae bertindak sebagai fikobion, sementara jamur sebagai mikobion. Algae yang bisa membentuk Lichenes ialah anggota dari Chlorophyta, Xanthophyta, dan algae hijau biru (Cyanobacteria) yang termasuk bakteri. Fikobion memanfaatkan sinar matahari untuk fotosintesa, maka dihasilkan bahan organik yang bisa dimanfaatkan oleh mikobion.

Mikobion akan memberikan perlindungan dan juga berfungsi untuk menyerap mineral bagi fikobion. Pada beberapa kasus mikobion bisa menciptakan faktor tumbuh yang bisa digunakan oleh fikobion. Lichenes sangat lambat pertumbuhannya, namun bisa hidup pada tempat ekstrem yang tidak bias digunakan untuk tempat tumbuh jasad hidup lain. Sebagai contoh Lichenes bisa tumbuh pada batuan dengan kondisi yang sangat kering, panas dan miskin unsur hara atau bahan organik.

Lichenes menciptakan asam-asam organik yang bisa melarutkan mineral batuan. Kandungan beberapa pigmen fotosintetik pada algae akan memberikan warna yang spesial. Beberapa divisi algae dinamai berdasarkan warna tersebut, contohnya algae hijau, algae merah dan algae coklat.

Baca Juga  Reproduksi Cnidaria

Struktur Tubuh Alga

Tubuh ganggang disebut talus sebab belum bisa dibedakan antara bagian akar,batang,dan daun. Talus dapat terdiri dari satu sel (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Ganggang bersel tunggal sebagian hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya membentuk kelompok (berkoloni).

Sel ganggang mempunyai struktur mirip sel tumbuhan, yaitu bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dan mempunyai dinding sel dan kloroplas. Dinding Sel ganggang terdapat yang mengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, polisakarida, pektin, algin, agar, dan karagenan. Bahan-bahan tersebut membentuk gel maka ganggang terasa berlendir atau seperti karet.

Bentuk kloroplas pada sel ganggang beragam, antara lain berbentuk bulat, jala, spiral, cakram (diskoid), bintang, seperti mangkuk, dan seperti pita. Pada bagian dalam kloroplas sel terdapat ribosom, DNA, pirenoid, dan klorofil. Jenis klorofil, antara lain klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d, yang semuanya berfungsi untuk fotosintesis.

Hasil fotosintesis ganggang digunakan guna metabolisme sel dan kelebihannya disimpan sebagai cadangan makanan di dalam pirenoid. Cadangan makanan yang disimpan bisa berbentuk amilum, protein, tepung florid, floridosid, minyak, laminarin, paramilon, dan leukosin. Ganggang juga mempunyai organel sel seperti yang dimiliki Protista lain, contohnya mitokondria, ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan inti sel.

Beberapa jenis alga bisa bergerak bebas karena memiliki bulu cambuk (flagella). Alga multiseluler bisa berupa filament panjang, lembaran, atau menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.


Demikianlah bahasan kita mengenai alga. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Klasifikasi Alga : Pengertian, Ciri, Reproduksi & Habitatnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya