Klasifikasi Bakteri

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang bakteri. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Bakteri : Pengertian, Struktur, Reproduksi dan Klasifikasinya Lengkap


Pengertian Bakteri

Bakteri merupakan kelompok organisme yang tidak mempunyai membran inti sel. Organisme ini tergolong ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan di bumi.

Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sementara kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana yaitu tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.


Ciri – Ciri Bakteri

  • Umumnya bakteri tersebut tidak mempunyai klorofil.
  • Hidupnya bebas atau sebagai parasit (patogen).
  • Bentuk dari bakteri ini bervariasi.
  • Mempunyai ukuran yang kecil rata-rata sekitar 1 – 5 mikron.
  • Tidak mempunyai membran inti sel (prokariot).
  • Kebanyakan Uniseluler atau memiliki satu sel.
  • Bakteri yang hidup pada lingkungan ekstrim (Archaebacteria) mempunyai dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan.

Struktur Bakteri

  • Kapsul

Kapsul merupakan selubung pelindung bakteri yang terdiri atas polisakarida. Kapsul berada di luar dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul ini ialah untuk melindungi diri dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel inang.


  • Dinding Sel

Dinding sel bakteri terdiri dari protein yang bertalian dengan polisakarida (Peptidoglikan). Dinding sel berada di luar membran sel. Adanya dinding sel mengakibatkan bentuk bakteri menjadi tetap. Dinding sel ini memiliki fungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.


  • Membran Sel

Membran sel terdiri dari molekul lemak dan protein (Fosfollpid).
Membran sel memiliki sifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsi dari membran sel ialah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.


  • Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan yang berada di dalam sel. Sitoplasma terdiri dari koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme.


  • Bulu Cambuk (Flagel)

Flagel merupakan alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri untuk mendekati makanan atau menjauh apabila terdapat racun atau bahan kimia.


  • Materi Genetik

Bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, namun terdapat pada daerah tertentu yang disebut nukleoid. ADN ini memiliki fungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.


  • Ribosom

Ribosom memiliki fungsi dalam sintesis protein. Ribosom ini terdiri dari protein, apabila dilihat dari mikroskop, ribosom nampak seperti bagian kecil yang melingkar.


  • Plasmid

Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga sanggup untuk memperbanyak diri. Didalam satu sel bakteri dapat terbentuk ±20 Plasmid.


Reproduksi Bakteri

Reproduksi pada bakteri uumnya bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual).

Baca Juga  Dinding Sel

1.Reproduksi bakteri secara aseksual

Reproduksi aseksual bakteri ini dilakukan melalui 3 yaitu:  pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

  • Pertumbuhan Tunas

Pada sel bakteri reproduksi dimulai dengan tumbuh dan berkembangnya sebuah benjolan kecil pada salah satu ujung sel. Tunas ini menduplikasi genom, tumbuh membesar, menjadi sel anakan, yang akhirnya akan memisahkan diri dari sel induknya untuk menjadi bakteri baru.


  • Fragmentasi

Selama dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, bakteri umumnya akan melakukan reproduksi melalui metode fragmentasi. Protoplasma bakteri mengalami kompartementalisasi untuk membangun gonidia. Sesudah keadaan lingkungan mulai menguntungkan, gonidia ini lalu menjadi bakteri baru dengan replikasi genom pada setiap fragmennya.


  • Pembelahan Biner

Pembelahan biner ialah cara yang paling umum dijumpai dalam proses reproduksi bakteri. Pembelahan biner umumya hanya berlangsung jika kondisi lingkungan sekitar dalam kondisi menguntungkan.

Sel bakteri akan membelah menjadi 2 sel anak yang mempunyai ukuran dan ciri khas yang serupa. Dalam proses pembelahan, akan terwujud sebuah dinding lintas yang memisahkan kromosom pada 2 sel anak. Sesudah terpisah, sel anak akan tumbuh dalam waktu 20 hinggai 30 menit dan dapat mengulangi proses pembelahan biner untuk menghasilkan bakteri baru. Hal inilah yang menyebabkan proses reproduksi bakteri bisa terjadi sangat cepat terlebih jika tidak ada inhibitor di sekitar lingkungannya


2.Reproduksi bakteri secara seksual

Reproduksi seksual pada bakteri dapat berlangsung dengan 3 cara yaitu transformasi, transduksi, dan konjugasi. 3 cara ini merupakan proses penggabungan DNA bakteri dari 2 bakteri yang berbeda, langsung maupun tidak langsung.

  • Transformasi

Perpindahan sebagian DNA satu sel bakteri ke bakteri lain. Bakteri akan berikatan dengan DNA lalu memasukkan DNA tersebut ke dalam selnya. DNA yang baru masuk ini akan menyatu dengan DNA bakteri dan menghasilkan kombinasi materi genetik baru.

Ini ialah penyerapan segmen DNA dari medium sekitarnya oleh bakteri hidup. Fenomena reproduksi bakteri ini ditemukan oleh Griffith pada tahun 1928. Mekanismenya berhasil diungkapkan oleh Avery (1944).

Penerimaan untuk transformasi timbul pada periode singkat ketika sel-sel sudah mencapai periode akhir pertumbuhan aktif. Pada saat ini mereka mengembangkan sisi reseptor spesifik di dinding. Biasanya E. coli tidak mengambil DNA asing tnamun bisa melakukannya ketika kalsium klorida hadir.


  • Transduksi

Transduksi ialah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan bantuan bakteriofage (virus yang menginfeksi bakteri). Sebagian DNA bakteri menjadi bagian dari DNA virus saat virus mengkontaminasi bakteri. Lalu, ketika virus yang sudah mengandung DNA bakteri ini menginfeksi bakteri lain, maka terjadi penggabungan DNA kedua bakteri tersebut.

Transduksi virus dapat membawa gen yang sama (transduksi terbatas) atau gen yang berbeda (transduksi umum) pada waktu yang berbeda.

Metode reproduksi bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Zinder dan gurunya Lederberg (1952) pada Salmonella typhimurium. Proses ini juga berlangsung di Escherichia coli dan sejumlah host lain. Virus dapat mengambil gen dari inang selama perbanyakan di sel inang.


  • Konjugasi

Satu bakteri akan membawa materi genetiknya ke bakteri lain melalui kontak langsung. Tahapan ini bisa berlangsung dengan bantuan pili seks. Pili bekerja sebagai tabung yang menjadi jalan berpindahnya materi genetik. Pili ini dipunyai oleh bakteri pendonor (yang memberikan materi genetiknya). Struktur ini (pili) diciptakan selama proses konjugasi.

Baca Juga  Tulang Hasta

Cara reproduksi bakteri konjugasi pertama kali ditemukan di Escherichia coli oleh Lederberg dan Tatum (1946). Mereka menemukan bahwa 2 jenis auxotroph (mutan nutrisi) tumbuh bersama pada medium minimal menghasilkan prototipe (tipe liar) sesekali.

Anderson (1957) mengamati konjugasi antara dua bakteri tersebut di bawah mikroskop elektron. Konjugasi kemudian dilaporkan pada sejumlah bakteri lain. Bakteri yang menunjukkan konjugasi adalah dimorfik, yaitu, mereka mempunyai 2 jenis sel, laki-laki (F+) atau donor dan perempuan (F-) atau penerima.

Sel jantan atau donor memiliki 1-4 pili seks di permukaan dan faktor kesuburan (faktor transfer, faktor seks) dalam plasmidnya. Faktor kesuburan mengandung gen untuk memproduksi pili seks dan karakter lain yang diperlukan untuk transfer gen. Baik faktor pili dan kesuburan tidak ada pada sel penerima. Jika kedua jenis sel ini semakin mendekat, tumpukan sel laki-laki membentuk jembatan protoplasmik atau tabung konjugasi dengan sel perempuan. Butuh 6-8 menit.


Klasifikasi Bakteri

A.Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi 3 :

1. Kokus (Coccus) merupakan bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:

  • Mikrococcus : kecil dan tunggal
  • Diplococcus : bergandanya dua-dua
  • Tetracoccus : bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
  • Sarcina : berkelompok untuk membentuk kubus
  • Staphylococcus : bergerombol
  • Streptococcus : bergandengan membentuk rantai

2. Basil (Bacillus) merupakan kelompok bakteri yang memiliki bentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:

  • Diplobacillus : apabila bergandengan dua-dua
  • Streptobacillus : apabila bergandengan membentuk rantai

3. Spiril (Spirilum) merupakan bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:

  • Vibrio : (bentuk koma), apabila lengkung kurang dari setengah lingkaran
  • Spiral : apabila lengkung lebih dari setengah lingkaran

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh sebab itu untuk membandingkan bentuk dan juga ukuran bakteri, keadaanya harus sama. Umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.


B. Berdasarkan pewarnaan gram bakteri dibagi menjadi 2 :

1.Bakteri Gram Positif

Bakteri yang menjaga pewarna kristal violet dinamai dengan Gram-positif. Bakteri Gram-positif mempunyai lapisan peptidoglycan yang tebal (lapisan ganda), kebanyakan bakteri Gram-positif mempunyai asam teitoik, tidak mempunyai ruang periplasmik, dan tidak mempunyai membran luar.

Bakteri Gram-positif ini lebih resisten terhadap kekeringan, namun tidak terlalu resisten terhadap antibiotik. Dinding selnya ini satu lapisan, kandungan lipid di dinding sel rendah, namun kandungan Murein lebih tinggi yaitu sekitar 70 – 80%.


2. Bakteri Gram Negatif

Bakteri yang tidak menjaga pewarna violet dan berwarna merah atau merah muda, golongan bakteri ini dinamai dengan Gram-negatif. Bakteri Gram-negatif lebih tahan terhadap antibodi sebab mempunyai dinding sel yang sulit ditembus.

Gram-negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis (satu lapisan), tidak mempunyai asam teitoik, mempunyai ruang periplasmik, dan memiliki membran luar. Komposisi dinding selnya yaitu sekitar 20 – 30% lipid, dan 10 – 20% Murein.

Baca Juga  Jenis - Jenis Endospora

C.Berdasarkan suhu bakteri dibagi menjadi 3 :

1. Thermophile

Thermophile merupakan jenis bakteri yang tahan hidup dalam lingkungan dengan suhu tinggi, yaitu sekitar 41 – 122 derajat Celcius. Bakteri Thermophile ini umumnya dijumpai pada wilayah yang hangat di bumi, seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan juga kompos. Bakteri thermophile ini juga dibagi lagi menjadi 3 kelompok yaitu:

  • Obligate thermophile: atau ekstrem thermophile, bakteri jenis ini memerlukan suhu tinggi untuk perkembangannya.
  • Thermophile Fakultatif: Bakteri golongan ini dapat tahan suhu tinggi, namun juga dapat tahan di suhu yang lebih rendah, di bawah 80 derajat Celcius.
  • Hyperthermophile: merupakan bakteri thermophile versi ekstrem, sebab suhu optimal untuk perkembangannya adalah di atas 80 derajat Celcius.

2. Mesophile

Mesophile merupaan jenis bakteri yang pertumbuhan optimalnya berada pada suhu yang sedang, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, yaitu sekitar 20 – 45 derajat Celcius.

Lingkungan untuk bakteri mesophile ini umumnya terdapat di keju dan yogurt, sebab suhu tubuh manusia yaitu sekitar 37 derajat Celcius, maka sebagian besar patogen yang menyerang manusia adalah mesophile.

Contoh dari bakteri mesophile ini adalah Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.


3. Psychrophile

Psychrophile merupakan jenis bakteri yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan reproduksi pada suhu dingin, yaitu dari 20 -10 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini adalah Arthrobacter sp., Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain.

Psychrophile mempunyai ciri dengan membran sel lipid yang secara kimia resistan terhadap suhu dingin yang ekstrem, dan sering membuat protein ‘antibeku’ untuk menjaga cairan internalnya dan melindungi DNA mereka, bahkan dalam suhu di bawah titik beku.


D.Berdasarkan kebutuhan oksigennya bakteri dibagi menjadi 3 :

  • Bakteri Aerob

Bakteri aerob ialah bakteri yang hanya tumbuh jika terdapat oksigen. Apabila tidak ada oksigen, bakteri ini akan mati. Contoh bakteri aerob yakni Thiobacillus.


  • Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan anaerob fakultatif. Bakteri anaerob obligat ialah bakteri yang tumbuh tanpa adanya oksigen bebas. Apabila terdapat oksigen bebas, bakteri akan mati.

Contohnya Clostriduium. Bakteri anaerob fakultatif yakni bakteri yang dapat tumbuh, baik ada oksigen maupun tanpa oksigen bebas, contoh Eschericia Coli dan Salmonella.


  • Bakteri Mikroaerofil

Bakteri mikroaerofil ialah bakteri yang tumbuh apabila terdapat oksigen bebas dalam jumlah sedikit (> 0,2 atmosfer), contohnya Spirillum minus.


Demikianlah bahasan kita mengenai bakteri. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Klasifikasi Bakteri : Pengertian, Struktur & Reproduksinya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya