Struktur DNA

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang DNA. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ DNA : Pengertian, Struktur, Ciri, Sifat dan Komponen Penyusunnya Lengkap

 


Pengertian DNA

DNA (deoxyribonucleic acid) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama ADN yang merupakan kependekan dari asam deoksiribonukleat. Struktur DNA diperkenalkan pertama kali oleh Francis Crick, ilmuwan asal Inggris dan James Watson asal Amerika Serikat pada tahun 1953.

DNA atau ADN ini merupakan materi genetik yang berada dalam tubuh setiap orang yang diwarisi dari orang tua. DNA berada pada inti sel di dalam struktur kromosom dan pada mitokondria. DNA bertugas menginstruksikan pembentukan protein guna untuk pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, fungsi dan perilaku dari organisme.


Struktur DNA

DNA termasuk dalam suatu molekul besar yang kompleks dan terdiri atas dua pita panjang yang saling berpilin untuk membentuk heliks ganda, dengan setiap pitanya termasuk suatu polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida. Setiap nukleotida ini terdiri dari:

  • Gula pentosa deoksiribosa, yakni gula pentosa (beratom 5C) telah kehilangan satu atom oksigen.
  • Gugus fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 pada gula pentosa.
  • Basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 pada gula pentosa.

Struktur Heliks DNA

Heliks sendiri ialah bentuk sering terjadi di alam dan mudah untuk dijumpai, misalnya, dalam tanaman merambat berbagai tanaman dan dalam banyak protein dalam tubuh Polnukleotida berbeda arah kemudian saling menyatu menggunakan ikatan hidrogen antara 2 basa nitrogen yang mana basa purin berpasangan dengan basa pirimidin guna membangun suatu struktur heliks ganda bernama struktur heliks DNA.

Baca Juga  Jenis - Jenis Sendi

Ciri – Ciri DNA

  • DNA hanya berada dalam kromosom (nukleus).
  • DNA mempunyai bentuk rantai double helix.
  • Kadar tetap dan fungsi dari DNA adalah untuk mengendalikan faktor genetis serta sintesis protein.
  • Kandungan basa nitrogen yang berada pada DNA terdiri atas purin (adenin (A) dan guanin (G)) dan pirimidin (sitosin (S) dan timin (T)).
  • DNA menggunakan deoksiribosa sebagai komponen gulanya.

Sifat – Sifat DNA

  • Material kromosom untuk membawa informasi genetik, melalui aktivitas pembelahan sel.
  • Jumlah DNA konsisten dalam tiap-tiap jenis sel dan spesies.
  • Kandungan DNA dalam sel menyesuaikan pada sifat ploidi (genom) sel atau jumlah kromosom di dalam sel.
  • Tebalnya 20 Å (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu Å (1 Å = 10^-10 meter).
  • Bisa melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau menggandakan diri. DNA dari hasil replikasi ( DNA anak) mempunyai urutan basa yang identik dengan yang dimiliki dengan heliks ganda parental ( DNA induk).
  • Dalam sel organisme prokariotik (bakteri), DNA memiliki rantai tunggal.
  • Dalam sel eukariotik, DNA berupa heliks (rantai) ganda.
  • Pada suhu yang mendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim (kurang dari 3 atau lebih dari 10), DNA akan mengalami denaturasi (membuka).
  • Apabila lingkungan dikembalikan seperti semula, DNA dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.

Fungsi DNA

  • DNA bisa mewariskan (genetic) pada semua sel, DNA secara tepat bereplikasi selama setiap generasi sel. Pada sewaktu sel membelah, salinan yang identik dengan DNA parental dibagikan ke setiap sel anak. DNA menyiapkan instruksi untuk semua generasi masa depan sel tunggal dan keseluruhan organisme multiseluler
  • DNA mengontrol aktivitas sel, menentukan sintesis enzim dan protein lain. protein mengatur reaksi metabolic, menyiapkan bahan mentah untuk struktur sel, memungkinkan pergerakan sel, berinteraksi dengan lingkungan dan sel lain. dan mengendalikan pertumbuhan dan pembelahan sel.
  • Gen ialah unit informasi di dalam DNA, setiap gen akan menentukan rangkaian asam amino suatu protein tertentu. Mengangkut gen yang mengandung informasi yang menentukan jenis protein yang mesti disintesis, kapan dalam tipe sel yang mana dan seberapa banyak jumlah protein yang harus disintesis. Ribuan sampai jutaan gen yang berlainan dibutuhkan untuk membuat semua protein yang penting dalam sebuah sel.
  • Sebagai autokalatis atau kemampuan untuk menggandakan diri
  • Sebagai heterokatalis atau kemampuan untuk mensintesis senyawa lain
  • Membangun RNA untuk kelangsungan proses genetic di dalam tubuh makhluk hidup.
Baca Juga  Enzim Restriksi

Replikasi DNA

Replikasi atau sebagai proses menduplikasikan diri ini berlangsung saat interfasi sebelum sel membelah yang memiliki tujuan supaya sel anakan menghasilkan pembelahan yang mengandung DNA identik dengan DNA sel induk. Apabila ada kesalahan pada proses ini, sifatnya pada sel-sel anakan akan mengalami sebuah perubahan.

Berikut ini merupakan penjelasan singkat dari sebuah proses yakni sebagai berikut :

  • Dua rantai DNA dibuka dengan sebuah enzim helikase melalui bantuan enzim topoisomerase.
  • Rantai tunggal DNA dilekati oleh sebuah protein-protein pengikat untaian tunggal yang bertujuan mencegah terbentuknya kembali heliks ganda.
  • Enzim RNA primase akan menyatukan nukelotida-nukleotida menjadi primer RNA, yakni potongan pendek dari RNA.
  • Molekul DNA polymerase akan menempel pada untaian tunggal DNA kemudian bergerak di sepanjang untaian itu sehingga membentuk untaian DNA baru.
  • DNA ligase akan menyambungkan fragmen-fragmen tersebut.
    Proses replikasi DNA menjadi suatu masalah kompleks, yang melibatkan rangkaian protein juga enzim yang kolektif merakit nukleotida secara berurutan. Proses replikasi DNA ini dinamakan sebagai semi-konservatif.

Komponen Penyusun Rangkaian DNA

  • Deoksiribosa

2-deoksiribosa atau gula deoksi ialah monosakarida dengan rumus molekul H-(C=O)-(CH2)-(CHOH)3-H. Gula ini mempunyai 5 karbon dan merupakan gula ribosa yang kehilangan satu atom oksigen. Deoksiribosa membalut gugus fosfat dan basa nitrogen (sitosin, timin, adenin, atau guanin).

  • Gugus Fosfat

Fosfat ialah suatu unsur non-organik dengan rumus molekul PO43−. Unsur ini berperan sebagai agen buffer.


  • Sitosin

Sitosin (cytosine) ialah salah satu dari 4 basa nitrogen. Dalam gen, sitosin dilambangkan huruf C. Di DNA, sitosin berikatan dengan guanin dan membentuk tiga ikatan hidrogen (pada gambar berupa garis titik-titik).


  • Timin

Timin (thymine) ialah salah satu dari 4 basa nitrogen. Timin juga disebut 5-metilurasil. Dalam RNA, timin digantikan dengan urasil. Pada DNA, timin berikatan dengan adenin membentuk dua ikatan hidrogen. Dalam gen, timin dilambangkan dengan huruf T.

Baca Juga  Fungsi Plasmid

  • Adenin

Adenin (adenine) ialah salah satu dari empat basa nitrogen. Selain sebagai salah satu komponen penyusun DNA, adenin juga merupakan bagian dari ATP (adenosin trifosfat) yang kaya akan energi. Dalam gen, adenin dilambangkan dengan huruf A.


  • Guanin

Guanin (guanine) ialah salah satu dari empat basa nitrogen. Pada DNA, guanin bertalian dengan sitosin dan membetuk tiga ikatan hidrogen. Dalam gen, guanin dilambangkan dengan huruf G.


Demikianlah bahasan kita mengenai DNA. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Struktur DNA : Pengertian, Ciri, Sifat dan Komponen Penyusunnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya