Fungsi Darah

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang darah. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Darah : Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cirinya Lengkap


Pengertian Darah

Darah merupakan suatu cairan di dalam tubuh yang memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, membawa zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon dari sistem endokrin juga akan disebarkan melalui darah.

Darah memiliki warna merah, antara merah terang jika kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah diakibatkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup yakni darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa dengan jantung mengarah ke paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, kemudian dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh dengan saluran pembuluh darah aorta. Darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang dinamai dengan pembuluh kapiler. Darah lalu kembali lagi ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.


Fungsi Darah

  • Berfungsi untuk membawa sari-sari makanan
  • Berfungsi untuk mengangkut oksigen
  • Berfungsi untuk membawa air ke seluruh tubuh
  • Berfungsi untuk mengangkut karbondioksida (Oksidasi)
  • Berfungsi untuk membawa hormon ke tempat tujuannya
  • Berfungsi untuk mengangkut sisa-sisa metabolisme Sel (Ekskresi)
  • Berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh
  • Berfungsi untuk membantu proses penyembuhan luka
  • Berfungsi untuk membasmi bakteri atau kuman
Baca Juga  Struktur Badan Golgi

Komponen Darah

Komponen darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

A.Plasma Darah

Plasma darah mempunyai warna jernih kekuningan. Plasma darah cenderung tersusun atas 92% air, 0,9 mineral (NaCl, fosfor, magnesium), besi) 0,1% bahan organik (seperti glukosa, lemak, enzim, dan antigen). Pada protein plasma darah juga terdiri dari albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang juga larut dalam plasma darah, antara lain sari makanan, mineal, hormon, antibodi, dan zat sisa.

  • Fibrinogen : Merupakan protein yang memiliki fungsi untuk pembentukan dengan cara membentuk benang-benang fibrin di tempat yang luka, maka sel-sel darah akan terikat dalam anyaman benang-benang fibrin tersebut.
  • Serum : Bagian plasma darah yang tidak dapat mengumpal, berwarna kekuningan, berupa cairan tanpa fibrinogen. Serum akan berubah menjadi keruh sesudah kita selesai makan, sebab bagian darah yang membawa sari-sari makanan adalah serum.

B.Sel – Sel Darah

1.Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah atau Eritrosit merupakan komponen utama dari sel darah. Sel darah merah ini mempunyai bentuk bikonkaf (pipih) dengan kedua sisi yang cekung berada pada bagian tengah. Warna merah yang berada pada eritrosit ini disebabkan karena didalamnya terkandungan hemoglobin. Fungsi darah eritrosit ialah untuk bisa mengikat oksigen.

Ciri – Ciri Eritrosit

  • Memiliki ukuran 7,5-7,7 µm
  • Bentuknya bikonkaf dengan bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya. Hal tersebut juga berfungsi untuk memperlebar permukaan.
  • Berwarna merah kekuningan sebab adanya Hemoglobin (Hb) yang berfungsi untuk mengikat oksigen
  • Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah
  • Tidak mempunyai motokondria, metabolism aerobic menggunakan O2 yang dibawanya
  • Tidak bisamenembus dinding kapiler
  • Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang sudah tua dihancurkan di Limpa. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

2.Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih atau Leukosit ini mempunyai inti, namun tidak mempunyai bentuk yang tetap atau fleksibel. Fungsi dari leukosit (sel darah putih) ialah sebagai pemakan bibit-bibit penyakit dan juga benda asing yang yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit (sel darah putih) ini jumlahnya akan terus menerus meningkat disesuaikan dari banyak sedikitnya bibit penyakit ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga  Faktor Pencemaran

Ciri – Ciri Leukosit

  • Memiliki ukuran 10-12 µm 2)
  • Jumlah sel pada orang dewasa ialah sekitar 6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah ini akan terus bertambah untuk sementara waktu ketika tubuh sedang berperang melawan suatu infeksi.
  • Memiliki bentuk sangat beragam
  • Selnya mempunyai nukleus (inti sel)
  • Bergerak bebas secara ameboid
  • Dapat menembus dinding kapiler atau yang dinamai diapedesis untuk memakan bibit penyakit.

3.Keping Darah (Trombosit)

Keping darah atau Trombosit ini mempunyai bentuk yang bulat dan kecil. Keping darah merupakan salah satu dari komponen darah yang mempunyai peranan penting dalam sebuah proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka, maka keping darah ( trombosit) ini yang akan menutupi pembuluh darah yang rusak dengan cara membentuk jaring-jaring seperti benang fibrin. Dan juga trombosit ini juga berguna untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri dengan memakan atau menghancurkan virus atau bakteri yang ada.

Proses Pembekuan Darah

Trombosit yang mengenai permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase (Tromboplastin).

  • Trombosit akan pecah dan mengeluarkan zat yang dinamai trombokinase.
  • Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan ion Ca2+ lalu menjadi trombin.
  • Trombin akan bertemu juga dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang fleksibel letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan begitu terjadinya pembekuan.
  • Protombin dibuat di hati dan untuk pembuatannya dibutuhkan vitamin K. Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis). Sesudah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.

Penyebab Kelainan Darah

1. Anemia

Anemia terjadi apabila kadar sel darah merah sangat rendah, baik akibat perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12. Pada anemia yang lumayan parah, penderita akan nampak pucat, mudah lelah, dan sering sesak napas.

Baca Juga  Siklus Urea

  • Anemia Aplastik

Keadaan dimana sumsum tulang tidak memproduksi cukup banyak sel darah, salah satunya sel darah merah. Anemia aplastik belum diketahui penyebabnya, tetapi diduga dipicu oleh infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat, kemoterapi, hingga kehamilan.


  • Anemia Autoimun Hemolitik

Pada anemia autoimun hemolitik, sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif dan secara keliru akan menghancurkan sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia. Keadaan ini diakibatkan oleh gangguan autoimun, yaitu pada saat sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri.


  • Anemia Sel Sabit

Kondisi ini membuat sel darah merah menjadi lengket dan kaku, hingga menghambat aliran darah. Anemia sel sabit merupakan penyakit genetik. Penderita kondisi ini bisa mengalami kerusakan organ tubuh dan rasa sakit yang sangat parah.


  • Polisitemia

Polisitemia merupakan salah satu jenis kelainan darah akibat kelainan darah. Darah menjadi terlalu kental akibat sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah. Keadaan ini bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah, stroke, hingga serangan jantung.


Demikianlah bahasan kita mengenai darah. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Darah : Pengertian, Komponen, Ciri & Penyebabnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya