Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id. Kali ini kita akan membahas tentang pengertian poster sampai unsur. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Ambigu
Ambigu ialah sebuah kalimat yang mempunyai lebih dari satu interpretasi normal. Definisi dari ambigu ialah sebuah kalimat yang mempunyai arti yang ganda, sehingga maknanya meragukan satu dengan yang lain yang terkadang tidak bisa dipahami oleh orang lain. Penyebab dari ambigu diantaranya yaitu struktur kalimat yang tidak tepat, intonasi yang tidak tepat, dan pemakaian kata yang sifatnya polisemi.
Pengertian Ambigu Menurut Para Ahli
1. Menurut Crane, Yeager, dan Whitman
Menurut Crane, Yeager, dan Whitman, ambigu ialah suatu hal (kalimat) yang memiliki lebih dari satu interpretasi normal.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, arti ambigu ialah suatu kondisi yang bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya); bermakna ganda; taksa.
Jenis – Jenis Kalimat Ambigu
1. Ambiguitas Fonetik
Ambiguitas Fonetik merupakan jenis kalimat ambigu yang mempunyai bunyi sama dalam proses pengucapannya. Jenis kalimat ambiguitas ini sering kita temui dalam percakapan sehari-hari tetapi kita sering tidak menyadarinya.
Contoh; “Tolong, jangan beri tahu padanya!”
Penggunaan kalimat tersebut janggal disebabkan penggunaan kata tahu. Kata tahu mengakibatkan kalimat di atas memiliki makna yang ganda. Kata tahu yang tertera bermakna makanan atau tahu yang berarti proses pemberian informasi. Maka dari itu, saat menjumpai jenis kalimat Ambiguitas Fonetik sebaiknya kita dengarkan dengan teliti dan pahami kalimat dalam percapakan tersebut secara menyeluruh dan utuh agar memahami makna sebenarnya yang ingin disampaikan.
2. Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramatikal merupakan jenis ambiguitas yang disebabkan adanya perpaduan kata dengan makna yang ganda. Jenis ambiguitas ini hanya akan terlihat didalam bentuk kata. Apabila berubah menjadi suatu kalimat, jenis ambiguitas ini sudak tidak tampak lagi.
Contoh:”Orang tua”
Koloborasi dua kata tersebut mempunyai makna yang ganda antara lain ayah ibu atau orang yang tua. Jika kedua kata tersebut diubah dalam sebuah kalimat maka jenis ambiguitasnya sudah tidak terlihat lagi.
Contoh:
- “Orang tua itu sulit menaiki tangga.”
- “Orang tua Nia sangat baik pada kami”
Contoh lain jenis Ambiguitas Gramatikal:
- “Edi, ayah Nia pergi.” Kalimat tersebut dapat diartikan berikut ini:
- “Edi, ayah Nia pergi” (Edi dan Ayah Nia pergi)
- “Edi, ayah, Nia pergi” (Semua pergi)
Jika dilihat dari contoh di atas, kata-kata dalam kalimat tersebut merupakan bentuk keambiguan namun setelah diubah menjadi bentuk kalimat, keambiguan tersebut sudah tidak tampak lagi.
3. Ambiguitas Leksikal
Ambiguitas leksikal yang terbentuk disebabkan karena faktor kata itu sendiri hal ini dikarenakan pada dasarnya suatu kata dapat memiliki lebih dari satu arti tergantung pada penggunaannya.
Contoh pada kalimat:
Andi berlari mencapai bus tepat pada waktunya dari disini memiliki arti yang mengejar atau menyusul. Sedangkan pada kalimat “Sasa berhasil lari dari kejaran preman-preman tersebut” lari memiliki arti yang menjauh atau menghindari.
Pada umumnya ambiguitas merupakan suatu yang harus kita hindari karena berpotensi menimbulkan salah persepsi, namun lain halnya di dunia bisnis terkadang pelaku usaha sengaja menimbulkan ambiguitas pada iklannya yang di publikasikan. Ambigu yang dikeluarkan ini bermaksud untuk memanipulasi pengertian konsumen yang melihat iklan dengan tujuan memberikan stimulus untuk membeli barang yang diiklankan tersebut.
Faktor Penyebab Ambigu
1. Faktor Morfologi
Faktor morfologi adalah penyebab ambigu dimana sumbernya berasal dari pembentukan kata itu sendiri.
Contoh :
- “Rudi sedang sakit masuk angin dan badannya menggigil terus”
- “Malam itu Rudi membuka pintu lebar-lebar dan masuklah angin ke rumahnya dengan kencang”
Kata “masuk angin” pada kedua kalimat di atas memiliki makna yang berbeda. Kedua kalimat tersebut menjelaskan bahwa ambiguitas bisa terjadi karena proses pembentukan kata di dalam kalimat.
2. Faktor Susunan Kata/ Sintaksis
Faktor sintaksi ialah penyebab ambigu yang terjadi karena susunan kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Rudi merupakan seorang pria yang keras kepala dan sulit dinasihati”
- “Rudi memiliki kepala keras seperti batu sehingga ia dapat memecahkan balok es dengan kepalanya”
Pada contoh kalimat di atas, kata “keras kepala” dan “kepala keras” memiliki makna yang berbeda setelah berubah susunan katanya.
3. Faktor Struktural
Faktor struktural ialah penyebab ambiguitas yang terjadi karena struktur kata pada suatu kalimat.
Contoh:
- “Rudi, Adik Ronaldo, sedang dirawat di RS Cinere” (maknanya Rudi dan Adik Ronaldo sedang dirawat di RS).
- “Rudi, Adik, Ronaldo, sedang dirawat di RS Cinere” (maknanya ketiganya sedang dirawat di RS)
- “Rudi! Adik Ronaldo sedang dirawat di RS Cinere” (maknanya Adik Ronaldo sedang dirawat di RS)
Dari contoh kalimat di atas terlihat bahwa struktur kalimat berpengaruh pada makna sebuah kalimat. Tanda baca dan tambahan kata pada suatu kalimat akan mengubah makna suatu kalimat secara keseluruhan.
Contoh Kalimat Ambigu
Putra paman yang berbaju hitam itu berasal dari Bali.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Putra-paman yang berbaju hitam itu berasal dari Bali. (putranya yang berbaju hitam)
- Putra dari paman yang berbaju hitam itu berasal dari Bali. (pamannya yang berbaju hitam)
Teman Bagas yang putih itu tidak masuk sekolah hari ini.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Teman-Bagas yang putih itu tidak masuk sekolah hari ini. (temannya yang putih)
- Bagas yang putih itu temannya tidak masuk sekolah hari ini. (Bagas yang putih)
Pembacaan puisi baru dilakukan nanti malam.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Pembacaan-puisi baru dilakukan nanti malam. (Pembacaannya baru dilakukan)
- Pembacaan puisi yang baru dilakukan nanti malam. (puisinya baru)
Sumbangan ke dua sekolah itu diambil pencuri.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Sumbangan yang ke dua kalinya itu diambil pencuri. (sumbangan yang ke-2)
- Sumbangan untuk dua sekolah itu diambil pencuri. (sumbangan untuk 2 sekolah)
- Sumbangan kedua-sekolah itu diambil pencuri. (sumbangan dari dua sekolah)
Putri tampil cantik dan mempesona dalam panggung sandiwara kehidupan.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Putri tampil cantik dan mempesona dalam panggung Sandiwara Kehidupan.
(pementasan drama) - Putri tampil cantik dan mempesona dalam panggung sandiwara kehidupan. (makna konotasi panggung sandiwara)
Istri pegawai yang cantik itu mondar-mandir di kantor sambil celingak celinguk.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
- Istri-pegawai yang kurus itu mondar-mandir di kantor sambil celingak celinguk. (yang kurus adalah istrinya)
- Pegawai yang kurus itu istrinya mondar-mandir di kantor sambil celingak celinguk. (yang kurus adalah pegawainya)
Demikianlah bahasan kita mengenai pengertian ambigu . Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Kalimat Ambigu : Pengertian, Jenis, Faktor & Contohnya Lengkap . Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu 🙂
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Kalimat Tunggal : Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya Lengkap
- √ Kalimat Aktif Transitif : Pengertian, Ciri – ciri & Contohnya Lengkap
- √ Kalimat Persuasif : Pengertian, Ciri, Jenis, fungsi & Contohnya Lengkap
- √ Kalimat Baku : Pengertian, Ciri, Fungsi, Syarat & Contohnya Lengkap
- √ Kalimat Deklaratif : Pengertian, Ciri, Jenis, Fungsi & contohnya Lengkap