Fungsi Telinga

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang telinga. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Telinga : Pengertian, Bagian dan Fungsinya Lengkap


Pengertian Telinga

Telinga merupakan suatu organ yang dapat mendeteksi suara dan memiliki posisi dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata ( memiliki tulang belakang ) mempunyai dasar yang sama dari ikan hingga manusia, dengan beberapa jenis sesuai dengan fungsi dan spesiesnya.

Setiap hewan vertebrata akan mempunyai 1 pasang telinga, satu sama lainnya terletak seimbang pada bagian yang berlawanan di kepala untuk tetap menjaga keseimbangan

Suara sendiri ialah bentuk energi yang berjalan melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Meskipun telinga yang berperan mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menghubungkan antara telinga dan otak.


Bagian – Bagian Telinga

1.Bagian Telinga Luar

Bagian telinga yang terbentuk dari auricula (daun telinga) dan saluran pendengaran eksternal (lubang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk dari tulang rawan elastis yang rekat pada kulit yang miring. Ini bertujuan untuk mengambil suara dan melokalisasikan suara. Bagian auricula membentuk cekungan yang dinamai juga dengan concha dan bagian pinggirannya dinamai heliks.

Pada bagian telinga luar terdapat:

  • Aurikula/pinna (daun telinga): tersusun dalam susunan tulang rawan dengan bentuk yang khas memiliki peran sebagai menyokong . Fungsinya, yaitu menitik beratkan gelombang suara yang akan diperoleh , lalu disalurkan ke dalam liang telinga
  • Meatus Akustikus Eksterna (liang telinga): mempunyai banyak kelenjar sudorifera yakni kelenjar yang menghasilkan serumen (kotoran telinga) yang serupa seperti lilin dan dapat memadat. Serumen berguna untuk menjaga agar kotoran dari luar tidak banyak yang akan masuk ke dalam telinga, dan dengan aroma yang tidak sedap serumen juga menjaga supaya serangga tidak masuk ke dalam telinga.
  • Membran Timpani (gendang telinga): bagian telinga luar yang memberikan batas antara telinga luar dengan telinga tengah . Fungsinya untuk menangkap gelombang suara dan kemudian mengubahnya menjadi getaran.

2.Bagian Telinga Tengah

Fungsi telinga tengah bagian ini adalah membawa suara yang sudah dikumpulkan auricula ke telinga bagian dalam. Bagian telinga ini memiliki bentuk memanjang dari rongga ke membran timpani ke jendela oval yang terdiri atas tulang malleus, incus, dan stapes dan banyak lagi dinding yang kompleks. Misalnya dinding lateral, dinding medial, dinding tagmental, dan dinding jugularis.

Baca Juga  Kelenjar Tiroid

Pada bagian telinga tengah terdapat:

  • Tulang-tulang pendengaran : tulang pendengaran terdiri atas tulang Maleus (Martil), Incus (Landasan), dan Stapes (sanggurdi), yang saling berkaitan satu sama lain oleh sejenis persendian antar tulang, yang memungkinkan tulang-tulang akan dapat bergerak meneruskan getaran yang berasal dari membran timpani di bagian telinga luar menuju ke jendela oval pada bagian telinga dalam.

  • Tuba Eustachius : merupakan saluran yang menghubungkan antara bagian telinga tengah dengan tenggorokan. Fungsi dari saluran ini untuk menata keseimbangan antara tekanan udara dibagian telinga luar dengan tekanan udara dibagian telinga tengah. Tuba Eustachius ini selalu menutup, dan akan terbuka pada saat menelan dan menganga. Jadi pada waktu terjadinya perubahan tekanan, misalnya berada di tempat ketinggian ini yang bisa mengakibatkan telinga menjadi berdengung, sebaiknya untuk melakukan gerakan menelan, sebab pada saat menelan tuba eustachius dapat membuka dan menyesusaikan kembali tekanan udara. Dinding tuba Eutachius dilengkapi dengan silia (rambut kecil) yang memiliki fungsi untuk menghalangi masuknya kuman yang ada di rongga hidung, rongga mulut dan saluran pernapasan atas ke telinga tengah, sehingga bagian telinga tengah tetap dalam keadaan steril.

3.Bagian Telinga Dalam

Bagian telinga ini disebut juga dengan rongga labirin yang memiliki fungsi untuk membantu keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini tersusun dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin membran (kantung dan saluran membran).

Pada bagian telinga dalam terdapat:

  • Koklea (Rumah Siput) : berbentuk menyerupai tabung yang membengkok ke arah belakang kemudian melingkar ke dalam sejauh 2,5 lingkaran dengan bentuk seperti kerucut di ujungnya, jadi menyerupai rumah siput. Koklea sendiri mempunyai sekat-sekat (membran Reissner dan membran basilaris) yang memisahkan Koklea menjadi 3 skala (ruangan) yaitu : skala Vestibuli di bagian atas, skala Media di bagian tengah, dan skala Timpani di bagian bawah. Skala Vestibuli dan skala Timpani ini berisikan cairan yang disebut dengan cairan perilimfe, sedangkan skala media berisi cairan yang dinamai dengan endolimfe. Pada bagian atas membran basilaris ada suatu struktur khusus yang tergolong reseptor pendengaran yang disebut organ Korti yang berfungsi untuk mengganti getaran suara menjadi impuls saraf.
Baca Juga  Peranan Lumut Tanduk

  • Vestibuli : bagian sentral dari labirin tulang yang menyambungkan koklea dengan saluran semisirkular. Vestibuli sendiri terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini tersusun oleh sel rambut yang mempunyai struktur khusus yang disebut juga macula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan sel rambut pada utrikula ini tersusun secara horizontal. Pada sel rambut tersiar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang dinamai otolith. Fungsi dari macula untuk mengatur keseimbangan statis, penentu kesadaran akan posisi kepala dengan gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam, dan juga kesadaran posisi kepala pada waktu terjadinya percepatan linear seperti kecepatan dengan arah pergerakan kepala dan garis tubuh dalam suatu garis lurus.

  • Kanalis Semisirkularis : ialah saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran yang tersusun menjadi satu kesatuan namun dengan posisi yang berbeda, yaitu : Kanalis Semisirkularis Horizontal, Kanalis Semisirkularis Vertikal Atas dan Kanalis Semirikularis Vertikal Belakang. Di dalam masing-masing kanalis semisirkularis terdapat ampula, yang berisi krista yang terdiri dari sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin yang disebut kupula. Fungsi dari ampula ialah sebagai mengatur keseimbangan dinamis, yaitu menentukan kesadaran akan posisi kepala pada saat terjadi gerakan angular atau gerakan rotasi. Kegiatan Ampula ini ditransmisikan ke bagian vestibular (keseimbangan) dari saraf otak VIII.

Cara Kerja Pendengaran

  • Bunyi masuk kedalam liang telinga dan mengakibatkan gendang telinga bergetar.
  • Gendang telinga tersebut bergetar oleh bunyi.
  • Getaran bunyi kemudian berjalan melalui osikula ke rumah siput.
  • Getaran bunyi berdampak pada cairan di dalam rumah siput bergetar.
  • Getaran cairan mengakibatkan sel rambut jadi melengkung. Sel rambut menciptakan sinyal saraf yang kemudian diambil oleh saraf auditori. Salah satu sel rambut yang berada diujung rumah siput akan mengirim sinyal atau informasi bunyi nada rendah dan sel rambut pada ujung lain mengirim informasi bunyi nada tinggi.
  • Saraf auditori mengirimkan sinyal ke otak (sinyal diartikan sebagai bunyi).

Jenis Penyakit pada Telinga Manusia

  • Penyakit telinga yang disebabkan penyumbatan kotoran kuping

Penyakit telinga pada bagian luar yang mempuyai kelenjar yang akan menghasilkan minyak. Minyak ini akan berfungsi untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Umumnya, minyak bersama kotoran akan menggumpal dan kemudian mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga.

Baca Juga  Faktor - Faktor Denaturasi

  • Penyakit pada telinga akibat pencemaran suara

Penyakit ini dikibatkan oleh suara yang keras. Suara yang terlalu keras bisa mengakibatkan kerusakan telinga bagian dalam. yang berdampak kemungkinan mengalami gangguan pada telinga, dan bahkan pendengaran hilang.


  • Vertigo

Penyakit dimana telinga bagian dalam yang mengalami gangguan sehingga merasakan pusing. Umumnya penderita vertigo terserang pada saat sedang stres dan kelelahan.

Penyakit vertigo terjadi karena adanya terganggunya saraf penghubung antara mata dengan otak, dan pergerakan mata yang abnormal (sering menggerakan mata dengan berlebihan). Gejala penyakit tersebut ialah sering merasa pusing, sering terserang pusing dan perasaan melayang walaupun pada kondisi keadaan mata tertutup sekalipun.


  • Tinnitus

Penyakit telinga ini ditandai dengan denging di telinga, walaupun suaranya menyerupai desis, mendengung, menderu, atau mengklik. Gejala tinnitus umumnya berupa suara yang tidak bisa digambarkan di satu atau kedua telinga yang mungkin keras ataupun lembut.


  • Barotrauma

Barotrauma ialah cedera yang dikarenakan dengan perubahan tekanan air atau udara. Penyebab dari penyakit telinga ini umumnya dialami karena adanya perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Gejala barotrauma ini disertai dengan bunyi letupan di telinga, diikuti oleh rasa sakit, pusing dan beberapa gangguan pendengaran.

Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan menguap, mengunyah, atau menelan yang akan membantu meringankan tekanan.


Cara Mencegah Penyakit Telinga

  • Batasi telinga terhadap suara yang sangat keras.
  • Gunakan juga alat pelindung pendengaran, seperti penyumbat telinga (earplugs).
  • Bersihkan kotoran telinga dengan menggunakan alat yang aman, jangan menggunakan cotton bud sebab akan mendorong kotoran ke bagian dalam telinga, dan juga bisa berakibatkan mengalami gendang telinga bocor.

Demikianlah bahasan kita mengenai telinga . Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Telinga : Pengertian, Cara Kerja & Bagiannya Lengkap . Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya