Kegunaan Logam Alkali

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang logam alkali. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

 

√ Logam Alkali : Pengertian, Sifat dan Kegunaannya Lengkap

 


Pengertian Logam Alkali

Logam alkali merupakan golongan (kolom) dalam tabel periodik yang berisi unsur-unsur litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr). Golongan ini berada pada blok-s tabel periodik sebab seluruh logam alkali mempunyai elektron terluarnya pada posisi orbital-s: konfigurasi unsur/elektron ini tercermin pada sifat karakteristik mereka. Logam-logam alkali menyediakan contoh terbaik sifat-sifat tren golongan pada tabel periodik, dengan unsur-unsur yang menunjukkan perilaku homolog yang terkarakterisasi dengan baik.

Logam-logam alkali mempunyai sifat-sifat yang sangat sama : semuanya berkilau, lunak, logam yang sangat reaktif pada suhu dan tekanan standar serta mudah kehilangan elektron terluarnya membentuk kation dengan muatan +1. Semua logam alkali mudah dipotong menggunakan pisau sebab lunaknya, memperlihatkan kilau permukaannya yang cepat memudar di udara sebab oksidasi oleh uap air dan oksigen (dan nitrogen khusus untuk lithium). Mengingat reaktivitasnya yang tinggi, mereka haruslah disimpan di dalam minyak untuk mencegah reaksi dengan udara, dan hanya ditemukan secara alami sebagai garam dan tidak pernah sebagai unsur bebas.

Cesium, logam alkali kelima, ialah yang paling reaktif di antara semua logam. Dalam tata nama IUPAC modern, logam alkali mencakup logam-logam golongan 1, kecuali hidrogen (H), yang dipasangkan sebagai unsur golongan 1 namun tidak dianggap sebagai suatu logam alkali sebab perilakunya yang menyimpang jauh dari perilaku logam alkali. Semua logam alkali bereaksi dengan air. Logam alkali yang lebih berat bereaksi lebih hebat dibandingkan yang ringan.

Baca Juga  Siklus Hidup Kupu-Kupu

 


Sifat – Sifat Logam Alkali

A. Sifat atomik

Konfigurasi elektron valensi logam alkali ialah ns1. Oleh sebab itu, atom logam alkali cenderung mudah membebaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan +1 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut juga bisa dilihat dari energi ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum, keteraturan sifat dari Li ke Fr, yakni :

  • jari-jari atom bertambah
  • energi ionisasi berkurang
  • keelektronegatifan berkurang
  • nilai bilangan oksidasi +1 pada kondisi paling stabil

B. Sifat fisis

Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali termasuk relatif rendah. Dari Li ke Fr, titik leleh, titik didih dan juga daya hantar listrik serta panas semakin menurun, kecuali daya hantar listrik dan panas pada logam Na dan K justru meningkat. Hal ini berhubungan dengan ikatan logam pada logam alkali. Semakin banyak elektron yang ikut serta pada pembentukan ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-jari atom, semakin lemah ikatan. Atom Na dan K elektron cenderung lebih mudah dapat bergerak bebas.


C. Sifat kimia

Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana yang bisa dilihat dari energi ionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali akan meningkat dari Li ke Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa logam alkali ini bersifat ionik dan mudah larut didalam air.

  • Reaksi dengan air

Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Li bereaksi sedikit pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs meledak apabila dimasukkan dalam air. Oleh sebab itu reaksi tersebut sangat eksoterm, gas hidrogen yang terbentuk akan langsung terbakar.

Baca Juga  Definisi Gaya

2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g) (L = logam alkali)

  • Reaksi dengan hidrogen

Apabila dipanaskan, logam alkali bisa bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa ionik alkali hidrida.

2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s) (L = logam alkali)

  • Reaksi dengan oksigen

Logam alkali bisa bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida, ataupun superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas biasanya terbentuk oksida.

4L(s) + O2(g) → 2L2O(s) (L = logam alkali)

Akan tetapi, jika oksigen berlebihan, Na bisa membentuk peroksida, sedangkan K, Rb, dan Cs bisa membentuk superoksida.

2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)

K(s) + O2(g) → KO2(s)

  • Reaksi dengan halogen

Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk senyawa garam halida.

2L(s) + X2 → 2LX(s) (L = logam alkali; X = halogen)

 


Kegunaan Logam Alkali

  • Logam Alkali Litium berguna untuk bahan pelumas, dapat digunakan sebagai Baterai, bahan paduan didalam Timah dan Industri Kaca, serta Logam Litium ini bisa dipakai pada Aluminium dan Magnesium yang bersifat menguatkan.
  • Logam Alkali Natrium (Sodium) yang dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan bubuk mesiu, Senyawa Natrium Sulfat, Karbonat dan Hidroksida bisa digunakan didalam Industri Kertas. Garam Dapur (Natrium Klorida) sendiri bisa digunakan untuk membuat berbagai masakan. Selain itu Natrium Bikarbonat (Baking Soda) dapat digunakan untuk pengembang Kue.
  • Kalium (Potasium) bisa digunakan untuk bahan membuat Pupuk, Kalium Hidroksida bisa digunakan didalam Industri Deterjen dan Kalium Bromida bisa dipakai pada Dunia Fotografi.

 


Warna Nyala Logam Alkali

Logam alkali jika dipanaskan bisa menciptakan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menciptakan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menciptakan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menciptakan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menciptakan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menciptakan warna nyala api biru.

Baca Juga  Sifat Koligatif Larutan

 


Demikianlah bahasan kita mengenai logam alkali. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Kegunaan Logam Alkali : Pengertian & Sifatnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?

 


Baca Juga Artikel Lainnya