Reproduksi Sporozoa

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang sporozoa. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Sporozoa : Pengertian, Ciri, Reproduksi dan Jenisnya Lengkap


Pengertian Sporozoa

Sporozoa merupakan suatu kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya bisa membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa sedikit rumit sebab  melibatkan lebih dari satu inang.

Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah keadaan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat panjang atau lonjong. Umumnya bersifat farasit dan bisa mengakibatkan penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan didapat dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Reproduksi bisa secara vegetative dan generative.


Ciri – Ciri Sporozoa

  • Sporozoa bersel satu yang bisa membentuk sejenis spora dalam suatu siklus hidup
  • Tidak memiliki alat gerak seperti pada protozoa lainnya
  • Bersifat parasit pada manusia atau hewan lainnya
  • Berkembangbiak secara seksual dan aseksual
  • Perkembangbiakan aseksual dengan schizogomi yakni membelah diri dalam tubuh inang, dan sporogoni yaitu dengan cara membuat spora dalam tubuh inang perantara
  • Perkembangbiakan seksual dengan cara perkawinan sel gamet yang berlangsung dalam tubuh nyamuk.

Cara Hidup Sporozoa

Seluruh Sporozoa hidup sebagai parasit ditubuh manusia dan hewan lainnya, contohnya burung, reptil, dan rodentina (hewan pengerat). Sporozoa masuk ke dalam tubuh inang dan dijangkit melalui hewan perantara. Contohnya Plasmodium sp. penyebab penyakit malaria yang meluas melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, lalu hidup di dalam jaringan darah dan hati manusia. Nyamuk Anopheles bukan penyebar penyakit malaria karena nyamuk jantan tidak mengisap darah mamalia melainkan mengisap cairan tumbuhan.

Baca Juga  Siklus Hidup Nyamuk

Reproduksi Sporozoa

Sporozoa bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif dilaksanakan dengan pembelahan biner, sementara reproduksi secara generatif dengan peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dan generatif berlangsung secara bergilir dalam siklus hidup yang sangat rumit, dan terjadi beberapa kali perubahan bentuk Sporozoa sewaktu berada di tubuh hewan perantara maupun di tubuh inang.


Siklus hidup sporozoa ialah sebagai berikut :

  • Jika makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yakni Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
  • Sporozoid tidak langsung menginfeksi erythrocyt (sel darah merah), namun akan masuk lebih dahulu ke sel hati,melakukan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.
  • Cepat atau lambat Cryptasoid ini lalu masuk ke sistim peredaran darah dan barulah menginfektir erythrocyt tersebut. Di dalam erythrocyt ini cryptosoid à Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan lalu berubah bentuk menjadi Amoeboid.
  • Setelah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
    Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Kemudian Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru demikian lalu dan terjadilah siklus yang sama dengan semula.
  • Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari Nurosoid itu sudah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi melakukan proses Schizagoni. Namun ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂).
  • Jika macrogamekasit dan Microgentosit yang ada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk
  • Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.
  • Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi
  • Macragamet yaitu berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah melakukan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
  • Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
  • Zygot akan berubah bentuk menjadi ookinete dan Ookineti ini menembus dinding perut nyamuk, dan disana nantinya akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).
  • Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst terbelah 2 maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
  • Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.
Baca Juga  Struktur Ribossom

Jenis – Jenis Sporozoa

1.Plasmodium SP

Plasmodium sp merupakan penyebab penyakit malaria, jenis Sporozoa ini dijumpai oleh Ronald Ross pada tahun 1898, yang dimana ia menemukan fakta kalau Plasmodium sp, terdapat di perut nyamuk. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Giovanni Batistta Grassi menunjukkan bahwa penyakit malaria pada manusia hanya ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Sampai saat ini sudah diketahui sekitar 175 Spesies Plasmodium sp, beberapa spesies yang umum diantaranya yaitu:

  • Plasmodium falciparum : penyebab malaria tropikana. Gejala yang ditandai dengan timbul demam tidak menentu. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian.
  • Plasmodium vivax : penyebab malaria tertiana, Plasmodium vivax bisa tetap dorman sampai bertahun-tahun di jaringan hati jadi dapat memungkinkan penyakit tersebut dapat kambuh kembali. Gejala demam timbul pada hari ke-3 dan berlangsung secara periodik setiap 48 jam.
  • Plasmodium ovale : penyebab malaria dengan gejala mirip malaria tertiana.
  • Plasmodium malariae : penyebab malaria kuartana. Gejala demam timbul pada hari ke-4 dan berlangsung secara periodik setiap 72 jam.

2.Toxoplasma Gondii

Toxoplasma gondii merupakan penyebab gangguan toksoplasmosis. Toksoplasmosis pada ibu hamil yang bisa mengakibatkan cacat atau kematian janin yang dikandunganya.


Klasifikasi Sporozoa

Kelas sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yaitu :

  • Genus sporozoa yang hidup dalam sel darah merah dan membutuhkan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodi­um.
  • Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak membutuhkan vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
  • Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mono­nukleus, cairan tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma.
Baca Juga  Peranan Flagellata

Sub class Telesporidia

Terbagi dalam 3 ordo yaitu :

  • Ordo Hoemosporidia contohnya Plasmodium yang hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia.
  • Ordo Gregarinida contohnya Gregarina yaitu parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam kencing cacing tanah.
  • Ordo Coccidia contohnya Coccidium yang hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau invertebrata.

Sub class Acnidosporidia

  • Ordo Haplosporidia, misalnya Haplosproridium.
  • Ordo Sarcosporidia, misalnya Sarcocystis.

Sub class Cnidosporidia

  • Ordo Myxosporidia, contohnya Sphaeromyxa
  • Ordo Actinomyxidia , contohnya Triactinomyxon
  • Ordo Microsporidia , contohnya Nosamabombycis
  • Ordo Helicosporidia , contohnya Heliosporidium

Demikianlah bahasan kita mengenai sporozoa. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Reproduksi Sporozoa : Pengertian, Ciri & Jenisnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya