Pengertian Basidiomycota

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang basidiomycota. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Basidiomycota : Pengertian, Ciri, Struktur, Reproduksi dan Contohnya Lengkap


Pengertian Basidiomycota

Basidiomycota merupakan divisio dalam Kerajaan (Regnum) Fungi (cendawan) yang mencakup semua spesies yang memproduksi spora dalam tubuh berbentuk kotak yang dinamai basidium. Basidiomycotina dibedakan menjadi 2 yakni Homobasidimycotina (jamur yang sebenarnya) dan Heterobasidiomycetes. Basidimycotina dan dikelompokkan menjadi 3 kelas : Hymenomycotina (Hymenomycetes), Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), dan Teliomycotina (Urediniomycetes).

Basidimycotina memiliki bentuk uniseluler dan multiseluler dan bisa bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka berada di terrestrial dan akuatik dan dapat dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.


Ciri – Ciri Basidiomycota

  • Multiseluler (bersel banyak).
  • Merupakan jamur makroskopis, bisa dilihat langsung, dan memiliki ukuran besar.
  • Memiliki sifat saprofit atau parasit pada organisme lain dan mikoriza.
  • Semua anggota divisi Basidiomycota berhabitat di darat.
  • Hifanya bebatas atau bersekat (septat), dan terkandung inti haploid dengan sambungan apit (clamp connection).
  • Memiliki tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Dibagian bawah tudung nampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah dinamai basidiokarp.
  • Bentuk tubuh buah beragam, ada yang seperti payung, bola, papan, lembaran berleku-lekuk dan sebagainya.
  • Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan dikariotik (setiap intinya berpasangan).
  • Warna tubuh buah bervariasi
  • Sebagian besar bisa dikonsumsi, namun ada beberapa jamur bisapula mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota juga bisa membahayakan tumbuhan.
  • Reproduksi secara seksualnya dengan cara membentuk basidiospora , jarang sekali melakukan reproduksi aseksual
  • Basidiospora terbentuk di luar basidium.
  • Tiap basidium terkandung 2 atau 4 basidiospora, masing-masing berinti satu dan haploid. Seluruh basidiospora bersatu membentuk tubuh buah (basidiokarp).
  • Basidiokarp sering membentuk struktur menyerupai batang yang disebut stalk dan seperti payung yang disebut tudung.
Baca Juga  Jaringan Parenkim

Struktur Tubuh Basidiomycota

Basidiomycota ialah golongan fungi yang sanggup memproduksi spora seksual basidiospora. Fungi ini mempunyai hifa yang bersekat dan tubuh buahnya mudah dilihat oleh mata. Tubuh buahnya disebut basidiokarp. Bentuk basidiokarpnya ada yang serupa piala (Cyatus), kuping (Auricula), serupa payung dan mempunyai pembungkus (Volva) dan  seperti kulit mengkilat (Ganoderma).

Tubuh buah terdiri dari 4 bagian, yaitu tangkai (Stipe), tudung (Pileus), pembungkus dasar tangkai (Volva), dan bilah (Lamella). Saat belum matang, terdapat universal veil yang membungkus pileus.

Basidiokarp ada yang mempunyai batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah basidiokarp terdapat lembaran lembaran (bilah) yang disebut gill. Pada lembaran inilah terbentuk banyak basidium yang akan memproduksi basidiospora.

Basidium merupakan badan yang berasal dari sebuah sel yang membesar. Sel yang membesar tersebut membentuk 4 buah tonjolan yang masing-masing berisi satu buah inti. Tonjolan dengan sel induknya dipisahkan oleh sekat maka terbentuk 4 sel yang masing-masing dengan sebuah basidiospora.

Jamur Basidiomycota hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup. Beberapa di antaranya ada yang hidup parasit pada organisme lain.


Reproduksi Basidiomycota

Proses reproduksi basidiomycota merupakan yang paling sering diperhatikan, sebab dianggap cukup menarik. Reproduksinya bisa terjadi secara aseksual dan seksual sebagai berikut :

  • Reproduksi Aseksual (Vegetatif) Basidiomycota

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora. Konidia merupakan spora yang diproduksi dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi sampai terbentuk banyak konidia. Hifa haploid yang sudah dewasa akan menciptakan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor lalu terbentuk spora. Selanjutnya spora tersebut akan diterbangkan oleh angin. Jika keadaan lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.

Baca Juga  Fungsi Usus Halus

  • Reproduksi Seksual (Generatif) Basidiomycota

Reproduksi seksual terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-).
Pertemuan ini akan membuat berlangsungnya proses plasmogami (larutnya dinding sel). Lalu inti dari salah satu hifa akan pindah masuk ke hifa yang lainnya. Proses ini membuat terbentuknya hifa dengan dua inti haploid berpasangan maka disebut dikariotik. Hifa diploid dikariotik kemudian akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.

Miselium ini juga tumbuh membangun tubuh buah yang dinamai basidiokarp. Pada ujung-ujung hifa basidiokarp berlangsung penyatuan 2 inti haploid dalam basidium menjadi diploid. Proses penyatuan ini disebut kariogami.

Basidium membentuk 4 benjolan yang disebut sterigma pada ujungnya. Inti diploid dalam basidium lalu membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n). Lalu inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma dan berkembang menjadi basidiospora. Apabila basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka mereka akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.


Siklus Hidup Basidiomycota

Siklus hidup Basidiomycota diawali dari spora basidium atau konidium yang tumbuh menjadi hifa yang berbatas atau besekat dengan 1 inti (monokariotik). Hifa tersebut lalu tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-), bersinggungan pada masing- masing ujungnya dan melebur disertai dengan larutnya masing-masing dinding sel.

Lalu inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, maka sel tersebut mempunyai 2 inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya akan tumbuh menjadi miselium dikariotik yang selanjutnya menjadi tubuh buah (basidiokarp).

Basidiokarp mempunyai bentuk seperti payung. Pada bagian bawahnya terdapat basidium yang berada pada bilah-bilah (lamela). Masing-masing basidium mempunyai 2 inti (2n). Selanjutnya 2 inti tersebut mengalami meiosis dan akhirnya terbentuk 4 inti haploid. Jika memperoleh lingkungan yang sesuai, inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau dikenal dengan spora seksual. Begitu seterusnya membentuk siklus hidup Basidiomycotina.

Baca Juga  Mekanisme Etiolasi

Contoh Jamur Basidiomycota

  • Pleurotus sp

Pleurotus sp. atau jamur tiram, merupakan jamur yang mempunyai kandungan asam folat tinggi. Jamur tiram umumnya digunakan sebagai vitamin sebab bisa digunakan untuk mencegah banyak penyakit.


  • Amanita Phalloides

Amanita Phalloides ialah jamur basidiomycota yang nampak menarik namun sangat beracun. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kotoran sapi, biasanya dalam bentuk payung.


  • Auricularia Polytrica

Auricula polythrica, atau yang biasa disebut jamur kuping, merupakan jamur yang dijumpai di kayu mati. Seperti namanya, bunga mempunyai bentuk daun telinga dan berwarna kecoklatan. Jamur sering digunakan sebagai sayuran karena rasanya yang enak.


Demikianlah bahasan kita mengenai basidiomycota. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Pengertian Basidiomycota : Ciri, Struktur & Reproduksinya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya