Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang resistor. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Resistor
Resistor merupakan salah satu dari komponen dasar elektronika yang banyak sekali digunakan dalam rangkaian elektronik serta komponennya terbuat dari bahan isolator yang didalamnya ada nilai sesuai nilai hambatan yang diperlukan. Resistor ini diciptakan dengan 2 kutub yang berguna dalam menahan arus listrik apabila dialiri oleh tegangan listrik diantara kedua kutubnya.
Nilai tegangannya berbanding dengan arus listrik yang mengalir sesuai dengan hukum ohm yakni V=IR. Umumnya didalam jejaring elektronik serta sirkuit elektronik banyak menggunakan resistor. Resistor ini memang paling banyak dan seringkali digunakan dalam komponen lain.
Dalam resistor tidak ada kutub negatif dan positif, namun mempunyai ciri utama yaitu toleransi, tegangan kerja maksimum, power rating dan resistensi. Daya listrik dan resistensinya bisa dihantarkan. Ciri lainnya ialah induktansi, koefisien suhu serta kebisingan. Satuan dari resistensi sebuah resistor memiliki sifat resistif dilambangkan dengan Ohm dengan simbol Ω (Omega).
Fungsi Resistor
- Resistor mengelola nilai tegangan yang sesuai di atasnya sebab jatuh tegangan IR
- Resistor berperan penting dalam membatasi jumlah arus pada peredaran elektronik
- Resistor memberikan tegangan bias yang sesuai pada perangkat aktif.
- Resistor mengelola arus di setiap peredaran elektronik.
- Resistor memiliki fungsi sebagai beban dimana outputnya sebagai arus input
- Resistor akan memberikan stabilisasi bias pada saat digabung dengan kapasitor
- Resistor bisa memberikan umpan balik (feedback) pada berbagai peredaran elektronik.
Jenis – Jenis Resistor
1.Fixed Resistor
Fixed Resistor ialah jenis Resistor yang mempunyai nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini umumnya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :
Berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya ialah :
- Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus lalu dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) supaya memperoleh nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya maka semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering dijumpai di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω hingga 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
- Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri atas filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya maka semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan dari Carbon Film Resistor ini ialah bisa menciptakan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu apabila dibandingkan dengan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran umumnya berkisar diantara 1Ω hingga 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Dikarenakan rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.
- Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor merupakan jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik kemudian dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi dengan panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini termasuk yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
2. Variable Resistor
Variable Resistor merupakan salah satu jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Berikut bentuk dan Simbol Variable Resistor :
- Potensiometer
Potensiometer yakni salah satu jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar pada porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat pada sebuah Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer umumnya tertulis di suatu badan Potensiometer dalam bentuk sebuah kode angka.
- Rheostat
Rheostat yakni salah satu jenis Variable Resistor yang bisa beroperasi pada suatu Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari suatu lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi yang dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada suatu bagian atas Toroid.
- Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau juga sering dinamai dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) merupakan salah satu jenis Variable Resistor yang memiliki fungsi seperti Potensiometer, akan tetapi memiliki suatu ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur suatu nilai resistansinya, diperlukan alat bantu seperti Obeng kecil untuk bisa memutar porosnya.
- Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor yakni salah satu Jenis Resistor yang nilai resistansinya bisa dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Terdapat 2 jenis Thermistor yakni Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) serta Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor bisa diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna bisa dijumpai pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sementara nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf bisa ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri atas 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut mempunyai arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
- Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali lalu cincin kode warna ke 4 memperlihatkan nilai toleransi resistor.
- Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali lalu cincin kode warna ke 5 memperlihatkan nilai toleransi resistor.
- Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama seperti resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yakni temperatur maksimum yang diperbolehkan untuk resistor tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf bisa dibaca nilai resistansinya dengan mudah sebab nilai resistansi dituliskan secara langsung. Biasanya resistor yang dituliskan dengan kode huruf mempunyai urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
Demikianlah bahasan kita mengenai resistor. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Resistor : Pengertian, Jenis & Kodenya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Sifat – Sifat Oksigen : Pengertian, Fungsi, Struktur & Sifatnya Lengkap
- √ Dampak Karbon Dioksida : Pengertian, Sifat & Dampaknya Lengkap
- √ Jenis – Jenis Kapasitor : Pengertian, Fungsi & Rumusnya Lengkap
- √ Sifat – Sifat Nitrogen : Pengertian, Bentuk & Dampaknya Lengkap
- √ Faktor – Faktor Viskositas : Pengertian, Rumus & Tipenya Lengkap