Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang hemoglobin. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang memiliki fungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali mengarah paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri atas globin, apoprotein, dan 4 gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
Mutasi pada gen protein hemoglobin menyebabkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering dijumpai ialah anemia sel sabit dan talasemia.
Fungsi Hemoglobin
- Mengikat Oksigen. Protein dalam sel darah merah mempunyai fungsi sebagai pengikat oksigen yang akan diedarkan ke paru-paru.
- Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada seluruh jaringan yang berada di dalam tubuh dan kemudian dibuang ke udara bebas melalui paru-paru.
- Selain mengangkut oksigen, darah juga akan menyuplai nutrisi ke jaringan tubuh dan mengangkut zat sebagai hasil dari metabolisme.
- Pertahanan Tubuh. Sirkulasi darah yang terus dipompa oleh jantung bisa menjaga tubuh dari serangan virus, bahan kimia, maupun bakteri. Darah tersebut nantinya akan disaring oleh fungsi ginjal dan dikeluarkan melalui urine sebagai hasil toksin dari tubuh.
Struktur Hemoglobin
Hemoglobin yang disebut metaloprotein berada didalam sel darah merah manusia dan mamalia. Fungsinya sebagai pengangkut oksigen dan mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut zat karbondioksida yang lalu akan dibawa ke paru-paru untuk dikeluarkan ke udara bebas.
Struktur dari hemoglobin tersusun dari molekul hemoglobin yang penyusunnya yaitu globin, apoprotein, dan empat gugus home yang menjadi satu satuan molekul organik dalam zat besi.
Apabila terdapat mutasi sel hemoglobin akan menyebabkan tingkat hemoglobin turun dan menjadikan tubuh akan terserang penyakit hemoglobinopati seperti penyakit anemia dan talaseima.
Sel hemoglobin mempunyai susunan dari empat molekul protein yang saling berhubungan satu sama lain. Di tubuh orang yang sudah dewasa mempunyau 2 alpha-globulin chain dan 2 beta-globulin chain.
Kemudian pada bayi yang masih dalam kandungan atau bayi yang telah lahir, hemoglobin tersusun dari beberapa rantai beta, 2 rantai alfa dan 2 rantai gama yang disebut juga sebagi HbF.
Untuk tubuh orang dewasa berada sel hemoglobin yang dalam bentuk tertramer (sel yang berisi 4 sub uni protein) yang setiap sel tersebut ada dua sub unit alfa dan beta yang terhubung secara nonkovalen.
Pada tiap-tiap sub unit yang berada di hemoglobin memiliki ukuran yang hampir sama satu dan yang lainnya. Pada tiap sub unitnya memiliki berat kurang dari 16.000 dalton menjadikan setiap hemoglobin setidaknya memiliki berat 64.000 dalton.
Pada molekul hemoglobin terdapat pusat atau inti yang terbentuk dari cincin heterosiklik yang sering dikenal dengan porfirin sebagai penahan atom zat besi atau juga sering dinamakan dengan heme.
Di molekul ini zat besi akan melekat dan pada akhirnya dapat melaksanakan tugasnya sebagai penghantar oksigen pada semua jaringan tubuh dan juga mengambil racun dan karbondioksida dalam tubuh yang dikeluarkan ke udara bebas.
Kadar Hemoglobin (Hb) dalam Tubuh
Kadar Hb bisa diketahui dengan melakukan tes darah. Kisaran normal Hb beragam disesuaikan pada usia dan jenis kelamin. Kisaran rata-ratanya ialah 14 hingga 18 gram/dl untuk pria dan 12 hingga 16 gram/dl untuk wanita.
Sama dengan kolesterol dan tekanan darah, kadar hemoglobin juga bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari batas normal. Bahkan hemoglobin juga bisa bersifat abnormal.
A.Kondisi yang menyebabkan kadar Hb rendah
Seseorang yang mempunyai kadar hemoglobin rendah dikenal dengan nama medis yaitu anemia. Kurangnya protein dalam darah ini mengakibatkan jumlah sel darah merah tidak mencukupi segala kebutuhan tubuh.
Rendahnya kadar Hb bisa disebabkan banyak hal, antara lain :
- Kehilangan darah akibat pembedahan, menstruasi berat, kecelakaan, dan kondisi lain yang mengakibatkan perdarahan.
- Kurangnya produksi darah sebab sel-sel dalam tulang sumsum yang gagal dihasilkan
- Rusaknya sel darah merah dan kurangnya asupan zat besi, asam folat, atau vitamin B12, serta penyakit ginjal.
B.Kondisi yang menyebabkan kadar Hb tinggi
Kadar hemoglobin yang tinggi mengakibatkan cadangan oksigen ke tubuh jadi melebihi batas. Beberapa keadaan yang menyebabkan kadar hemoglobin tinggi, antara lain:
- Penyakit paru, seperti PPOK dan fibrosis paru
- Penyakit jantung bawaan
- Gagal jantung bagian kanan
- Dehidrasi, merokok, atau berada pada tempat yang tinggi
- Polycythemia vera (sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah).
C.Kondisi yang menyebabkan struktur Hb abnormal
Selain kadarnya yang rendah, struktur Hb juga dapat mengalami kelainan. Beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini, antara lain:
- Anemia sel sabit : mengakibatkan sel darah berbentuk seperti sabit bukan bulat pipih. Dampaknya sel darah dapat tersangkut di pembuluh darah.
- Thalasemia : mengakibatkan kelainan darah akibat gangguan cincin globin pada hemoglobin sehingga tidak bisa membawa oksigen dengan baik.
Metabolisme Hemoglobin
Pemecahan sel darah merah membebaskan “heme” dan “globin”
- Heme akan dipecah menjadi besi (Fe) dan protoporfirin
- Besi dibawa transferin menuju ke sum-sum tulang dan digunakan untuk pembentukan eritrosit baru (eritroblas)
- Protoporfirin di pecah menjadi bilirubin indirect (bilirubin bebas) lalu dibawa kehati, dihati bilirubi indirect diubah menjadi bilirubin direct di ekresi usus menjadi feses lalu menjadi sterkobilinogen dan diekresi ginjal menjadi urin lalu menjadi urobilinogen
- Globin akan dipecah menjadi asam amino dan digunakan sebagai cadangan makanan
Demikianlah bahasan kita mengenai hemoglobin. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Hemoglobin : Pengertian, Struktur & Kadarnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Reproduksi Cnidaria : Pengertian, Ciri, Sistem Organ & Klasifikasinya Lengkap
- √ Struktur Tubuh Platyhelminthes : Pengertian, Ciri & Klasifikasinya Lengkap
- √ Struktur Annelida : Pengertian, Ciri & Klasifikasinya Lengkap
- √ Struktur Mollusca : Pengertian, Sistem Organ & Klasifikasinya Lengkap
- √ Cara Kerja Trombosit : Pengertian, Fungsi, Kelainan & Strukturnya Lengkap