Konferensi Meja Bundar

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini Materi.Co.ID akan membahas mengenai artikel yang berjudul Konferensi Meja Bundar. Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.


Konferensi Meja Bundar


Pengertian Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah perundingan dengan adanya kesepakatan perjanjian yang dilakukan Belanda dengan Indonesia yang dilaksanakan di Deen Haag, Belanda selama beberapa hari yang dihadiri oleh Belanda, Indonesia dan BFO.

Tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia sebelum adanya konferensi Meja Bundar sebagai berikut:

  1. Perjanjian Linggarjati, perundingan ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 November 1946 dan ditandatangani 25 Maret 1947.
  2. Perjanjian Renville, perjanjian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember tahun 1947 dan ditandatangani 17 Januari 1948.
  3. Perjanjian Roem Royen, perjanjian ini dilaksanakan pada tanggal 14 April tahun 1949 dan ditandatangani 7 Mei 1949.

 


Latar Belakang Konferensi Meja Bundar

Kegagalan Belanda yang ingin meredam kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan menggunakan cara kekerasan merupakan awal mula terjadinya Konferensi Meja Bundar. Adanya kegagalan Belanda dalam melakukan kekerasan tersebut karena Belanda mendapat kecaman dari dunia luar. Tetapi sebelum terjadi peristiwa tersebut, bangsa Indonesia dan Belanda sudah melakukan perundingan lewat jalan diplomasi.

Adanya resolusi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu berasal dari kecaman dari dunia Internasional yang isinya berupa kecaman serangan militer Belanda yang akan dilakukan di Indonesia. Dengan begitu, PBB lebih menyarankan kepada Belanda dan Indonesia untuk melakukan perjanjian kesepakatan terlebih dahulu.

Baca Juga  Demokrasi Liberal

Maka dari itu PBB menyarankan dilakukannya Konferensi Meja Bundar antara Belanda dan Indonesia. Konferensi Meja Bundar dihadiri oleh otoritas bagian dari Republik Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk. Kemudian, para partisipan setuju dengan prinsip serta kerangka dasar dari konstitusi.


Isi Konferensi Meja Bundar

  • RIS merupakan negara yang merdeka dan berdaulat berdasarkan pengakuan dari Belanda.
  • Diadakannya hubungan Uni Indonesia Belanda yang diketuai oleh Raja Belanda antara RIS dan Kerajaan Belanda.
  • Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
  • Diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS mengenai permasalahan yang terjadi di Irian Barat.
  • Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan berupa catatan bahwa kapal perang kecil tersebut akan diserahkan kepada RIS.

Tujuan Konferensi Meja Bundar

  • Usaha Memperjuangkan Kedaulatan.
  • Usaha Menyelesaikan Urusan Sengketa Indonesia dan Belanda.
  • Membendung Segala Upaya Tindakan Kekerasan Oleh Belanda.

 


Waktu dan Tempat Konfrensi Meja Bundar

Waktu pelaksanaannya Konferensi Meja Bundar mulai pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949 dan diselenggarakan di kota Den Haag, Belanda.

 


Tokoh Konfrensi Meja Bundar

  • Pihak Indonesia

Pihak Indonesia diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta dan juga terdiri dari beberpa anggota lainnya seperti : Drs. Mohammad Hatta, Nir. Moh. Roem, Prof Dr. Mr. Supomo, Dr. J. Leitnena, Mr. Ali Sastroamicijojo, Ir. Djuanda, Dr. Sukiman, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang, dan Mr. Muwardi

  • Pihak UNCI

Pihak UNCI yang mewakili Konferensi Meja Bundar adalah Chritchley. Dilakukannya pembentukan UNCI adalah sebagai suatu penengah  dan dijadikannya mediator perdamaian perselisihan Indonesia dan Belanda.

  • Pihak Belanda

Pihak Belanda yang mewakili Konferensi Meja Bundar adalah BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg).

  • Perwakilan BFO
Baca Juga  Politik Etis

BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yaitu suatu perwakilan dari suatu negara-negara yang dibuat Belanda di Kepulauan Indonesia. Perwakilan BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.

 


Dampak Konferensi Meja Bundar

  • Dampak Positif Konferensi Meja Bundar

1. Indonesia segera berbenah dengan memulai pembangunan.
2. Penarikan seluruh tentara Belanda dari wilayah RIS (Indonesia)
3. Negara yang Indonesia merdeka setelah diakui oleh Belanda.
4. Dengan penarikan tersebut, maka perang antara Indonesia-Belanda berakhir.

  • Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar

1. Solusi untuk masalh Irian Barat tertunda
2. Dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat, aspirasi demokratis belum diimplementasikan.
3. Republik Indonesia terfragmentasi di negara dari Indonesia Timur, Pasundan, dan Jawatimur
4. Utang pemerintah Belanda dari tahun 1942 sepenuhnya ditanggung oleh Republik Indonesia Serikat.


Demikianlah pembahasan artikel mengenai √ Konferensi Meja Bundar : Pengertian, Latar Belakang, Isi, Tujuan, Tokoh, Waktu, Tempat & Dampaknya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.


Baca Juga Artikel :