Perjanjian Roem Royen

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini Materi.Co.ID akan membahas mengenai artikel yang berjudul Perjanjian Roem Royen. Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.


Perjanjian Roem Royen


Pengertian Perjanjian Roem Royen

Perjanjian Roem Royen adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh Indonesia dan Belanda, perjanjian ini dibuat untuk mengatasi beberapa masalah yang dialami antara Indonesia dan Belanda. Mengapa dikatakan Perjanjian Roem Royen, karena delegasi masing-masing negara diikuti oleh Mohammad Roem dan Herman Van Roijen.

Perjanjian Roem Royen sangat penting untuk Indoneisa karena mampu mendatangkan tokoh penting di Indonesia, yaitu Bung Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta. Perjanjian Roem Royen ini mengakibatkan perdebatan yang kuat antara Indonesia dan Belanda.

 


Latar Belakang Perjanjian Roem Royen

Latarbelakang perjanjian Roem Royen yaitu terjadinya peristiwa Indonesia yang mendapat serangan dari Belanda setelah melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Belanda merencanakan serangan Agresi Militer Belanda II dan juga serangan yang terjadi di Yogyakarta yang menyebabkan banyak pemimpin Indonesia yang ditahan oleh pihak Belanda.

Dengan adanya serangan yang dilakukan Belanda, tentunya akan mengundang kecaman juga dari dunia Internasional, terutama pihak PBB dan Amerika Serikat. Maka dari itu, perundingkan sangat penting dilakukan Indonesia  untuk menghindari tekanan dari pihak luar.

 


Waktu dan Tempat Perjanjian Roem Royen

Waktu Perjanjian ini dilakukan mulai tanggal 14 April 1949, tetapi baru ditandatangani tanggal 7 Mei 1949 di Jakarta.

Baca Juga  Fungsi Informasi

Dilaksanakannya Perjanjian Roem Royen ini pada tanggal 14 April sampai dengan 7 Mei 1948, yang dilakukan di Jakarta, Hotel Des Indes.

 


Isi Perjanjian Roem Royen

Perjanjian Roem Royen yang dikeluarkan oleh kedua pihak pada 23 Maret 1949 sesuai dengan resolusi dewan keamanan PBB yaitu sebagai berikut:

  • Pernyataan dari pemerintah Indonesia dibacakan oleh Mr. Mohammad Roem yang isinya sebagai berikut:

1. Melakukan kerjasama dalam hal pengembalian perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
2. Belanda juga ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar, dengan memiliki tujuan agar mampu mempercepat penyerahan kedaulatan tanpa syarat.
3. Pengeluaran perintah kepada pasukan bersenjata Indonesia untuk mengkahiri pasukannya yang melakukan perang gerilya.


  • Pernyataan dari pemerintah Belanda dibacakan oleh Dr.Van Royen yang isinya sebagai berikut:

1. Belanda menyetujui Republik Indonesia sebagian dari Negara Indonesia Serikat.
2. KMB akan diadakan setelah pemerintah Republik Indonesia pindah ke kota Surabaya.
3. Belanda setuju terkait Republik Indonesia untuk leluasa dan bebas dalam pemerintahan di Karesidenan Banyumas.
4. Belanda membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia tanpa syarat yang tertangkap pada tanggal 19 Desember 1948.

 


Tokoh Perjanjian Roem Royen

  • Tokoh Pemerintahan Indonesia Dalam Perjanjian Roem Royen, yaitu:

Laturharhary
Dr. Leimena
Prof. Supomo
Drs. Moh. Hatta
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Ali Sastroamijoyo
Ir. Djuanda


  • Tokoh Pemerintahan Belanda Dalam Perjanjian Roem Royen, yaitu:

dr. Van
dr. Gede
Blom
Jacob
Dr. Gieben
Dr. P. J. Koets
Van Hoogstratendan

 


Hasil Perjanjian Roem Royen

  • Kedaulatan akan diserahkan Belanda kepada Indonesia secara utuh dan tanpa prasyarat.
  • Belanda menyetujui Republik Indonesia beberapa dari Negara Indonesia Serikat.
  • Kembalinya pemerintahan Republik Indonesia ke kota Yogyakarta.
  • Konferensi Meja Bundar akan dihadiri oleh Pemerintahan Indonesia.
  • Seluruh operasi militer yang dilakukan angkatan bersenjata Belanda yang akhirnya membebaskan semua tahanan perang dan politik.
  • hakn, keawajiban dan kekuasaan diberikan Belanda kepada Indonesia.
  • Persekutuan dengan dasar sukarela dan persamaan hak akan didirikan Belanda dan Indonesia.
Baca Juga  15 Daftar Aplikasi Edit Video di PC dan HP Terbaik 2023


Tujuan Perjanjian Roem Royen

Untuk dapat menyelesaikan konflik antara Republik Indonesia dan Belanda setelah kemerdekaan mempunyai suatu pendirian bahwa pengembalian Ibu Kota pemerintahan Indonesia ke kota Yogyakarta adalah langkah yang sangat tepat untuk dilakukannya perundingan selanjutnya.

 


Dampak Perjanjian Roem Royen

  • Terlaksananya sidang kabinet Republik Indonesia yang pertama.
  • Ibukota Republik Indonesia kembali dipindahkan ke Yogyakarta.
  • Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung di Den Haag, Belanda.
  • Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia secara utuh dan tanpa syarat.
  • Kaudalatan Republik Indonesia diserahkan Belanda tanpa syarat.
  • Republik Indonesia yang dipimpin lagi oleh Soekarno dan Hatta setelah dilakukannya pembebasan.

Demikianlah pembahasan artikel mengenai √ Perjanjian Roem Royen : Pengertian, Latar Belakang, Isi, Tokoh, Tujuan, Hasil, Waktu, Tempat & Dampaknya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.


Baca Juga Artikel :