Siklus Hidrologi

Diposting pada

Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang siklus hidrologi . Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.

√ Siklus Hidrologi : Pengertian , Proses dan Jenisnya Lengkap


Pengertian Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi dengan tujuan mempertahankan jumlah atau ketersediaan air. Namun apabila kata hidrologi diartikan secara bahasa, ia memiliki makna ilmu air yang berasal dari bahasa Yunani. Sehingga hidrologi memiliki makna secara harfiah yaitu suatu cabang ilmu geografi yang mempelajari aneka hal yang terkait dengan air.

Selain itu, hidrologi juga mempelajari tentang kualitas air mengenai baik tidaknya untuk dikonsumsi dan juga mempelajari distribusi air di bumi. Ilmu hidrologi terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Geohidrologi : ilmu hidrologi yang satu ini membahas tentang air yang berada di dalam tanah
  • Hidrometeorologi : ilmu hidrologi yang membahas tentang air berwujud gas yang letaknya di udara
  • Potamologi : ilmu hidrologi yang membahas tentang aliran air khususnya aliran di permukaan
  • Limnologi : ilmu yang mempelajari tentang permukaan air yang tenang seperti danau
  • Kriologi : ilmu yang mempelajari tentang air padat seperti salju dan es.

Proses Siklus Hidrologi

  • Evaporasi

Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari. Penguapan yang sama juga terjadi pada air yang ada di permukaan tanah. Penguapan semacam ini disebut dengan istilah evaporasi.

Evaporasi mengubah air berwujud cair menjadi air yang berwujud gas sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

Baca Juga  Struktur Nukleus

  • Transpirasi

Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan jenis ini disebut dengan istilah transpirasi.

Sama dengan evaporasi, transpirasi juga mengubah air yang berbentuk cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.


  • Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut ke atas permukaan atmosfer.


  • Sublimasi

Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi, maupun evapotranspirasi, proses naiknya uap air dari permukaan bumi ke atas atmosfer bumi juga dipengaruhi dengan proses sublimasi.

Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Tetapi, dibandingkan melalui proses penguapan, proses sublimasi dibilang berjalan sangat lamban.


  • Kondensasi

Pada saat uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik sampai mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air akan beralih menjadi partikel – partikel es yang berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi sebab pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.

Partikel es yang sudah terbentuk akan saling mendekat dan kemudian bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.

Baca Juga  Prinsip Kromatografi

  • Adveksi

Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan mengalami adveksi. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara. Adveksi memungkinkan awan akan memencar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.


  • Presipitasi

Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses presipitasi. Proses prepitasi ialah suatu proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi dan kemudian butiran-butiran air akan jatuh dan menyirami permukaan bumi.

Jika suhu udara di sekitar awan terlalu rendah sampai berkisar < 0 derajat Celcius, presipitasi akan memungkinkan untuk terjadinya hujan salju. Awan yang mengandung banyak air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis seperti yang bisa dijumpai di daerah beriklim sub tropis.


  • Run Off

Run off atau limpasan merupakan suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.


  • Infiltrasi

Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui proses run off. Separuh kecil di antaranya akan berjalan ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lamban membawa air tanah kembali ke laut.


Jenis – Jenis dan Tahapan Proses Siklus Air

1.Siklus pendek/Siklus Kecil

Siklus hidrologi pendek ialah siklus hidrologi yang tidak menjalani proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan mealui hujan yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek ini adalah sebagai berikut

Baca Juga  Fungsi Gutasi

  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
  • Turun hujan di permukaan laut

2.Siklus Air Sedang

Siklus hidrologi sedang ialah siklus hidrologi yang biasa terjadi di Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini adalah dengan turunnya hujan di atas daratan. Hal ini disebabkan oleh proses adveksi akan membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut:


  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Terjadi evaporasi
  • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
  • Pembentukan awan
  • Turun hujan di permukaan daratan
  • Air mengalir di sungai menuju laut kembali

3.Siklus Panjang/Siklus Besar

Siklus hidrologi panjang ialah siklus hidrologi yang biasanya terjadi pada daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Dengan siklus hidrologi panjang ini hujan tidak langsung berbentuk air, akan tetapi turun dalam bentuk salju ataupun gletser terlebih dahulu. Penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut:


  • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  • Uap air mengalami sublimasi
  • Pembentukan awan yang mengandung Kristal es
  • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
  • Pembentukan awan
  • Turun salju
  • Pembentukan gletsar
  • Gletser mencari membentuk aliran sungai
  • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Demikianlah bahasan kita mengenai siklus hidrologi . Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Siklus Hidrologi : Pengertian , Proses & Jenisnya Lengkap . Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?


Baca Juga Artikel Lainnya