Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang mineral. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Mineral
Mineral merupakan sebuah zat yang berada di alam dengan kandungan kimia homogen dengan bentuk yang teratur (sistem kristal) yang terbentuk melalui proses anorganik atau secara alimiah. Mineral memiliki struktur kristal sebab memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang penempatan atom-atom beraturan berada di bagian dalamnya.
Mineral merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia untuk mendukung proses tumbuh dan berkembang dalam jumlah yang sedikit atau kecil. Mineral juga mempunyai komposisi unsur murni dan garam sederhana yang sangat kompleks dengan beragam jenis bentuk yang serigkali sampai ribuan bentuk.
Ciri – Ciri Mineral
- Kuarsa, strukturnya terdiri dari silikon dan oksigen dengan warna mengilap dan tajam.
- Fielspar, terdiri dari kalium, natrium, kalsium, aluminium, silikon, dan oksigen. Memiliki warna yang beragam dari warna terang hingga gelap.
- Piroksin dan hornblende, terdiri dari silikon, oksigen, dan berbagai logam. Warnanya gelap dan lebih berat.
- Mika, terdiri dari aluminium, logam-logam lain, oksigen, dan silikon. Warnanya terang seperti melapis.
- Magnetit, terdiri dari senyawa besi dan oksigen. Warnanya magnetik berat bersifat magnet.
- Olivin, memiliki warna hijau dan disusun dengan besi, magnesium, oksigen, dan silikon.
Fungsi Mineral
- Berfungsi untuk membantu dan menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
- Berfungsi untuk mengolah tekanan osmotik dalam tubuh.
- Berfungsi untuk memproduksi berbagai jenis enzim.
- Berfungsi untuk memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses faal dalam tubuh.
- Berfungsi sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam tubuh.
- Kontraksi pada otot serta respon saraf.
- Dalam pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem enzim.
- Berfungsi untuk mendukung dalam pembuatan antibodi.
- Berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
- Berfungsi untuk menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
- Berfungsi sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
- Berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang.
- Berfungsi untuk memelihara fungsi otak.
- Berfungsi untuk mencegah nyeri otot.
- Berperan dalam proses pembangunan sel.
- Berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jenis – Jenis Mineral
Berdasarkan dari takaran mineral, jumlah kebutuhan per hari, mineral dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Major Minerals
Major minerals atau mineral utama ialah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar lebih dari 100mg, termasuk diantaranya kalsium, magensium, kalium, kalsium, sulfur, natrium, fosfor, dan klorida.
- Trace Minerals
Trace mineral dibperlukan pada tingkat yang kurang yaitu sekitar 100mg per harinya. Terdapat 9 macam mineral yang tergolong ke dalam kategori ini, diantaranya yaitu zat besi, seng, mangan, selenium, tembaga, kromium, molibdenum dan mangan.
- Ultratrace Minerals
Ultratrace minerals ialah mineral yang berada di dalam tubuh manusia, namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui. Mineral ini termasuk kedalam kategori arsenik, nikel, boron, silikon, serta vanadium.
Unsur – Unsur Mineral
- Kalsium (Ca)
Kalsium memiliki peran sebagai pembentuk tulang, dan menjaga kesehatannya. Saat kekurangan asupan kalsium, seseorang akan lebih rentan terjangkit penyakit osteoporosis.
- Klorida (Cl)
Mineral klorida berperan sebagai elektrolit dan membantu produksi asam lambung. Pada saat tubuh kekurangan asupan klorida, risiko gangguan pertumbuhan, pusing, merasa lemah, hingga kram jadi lebih rentan terjadi. Dan juga, klorida juga berfungsi mengaktivasi sel yang memproduksi imun.
- Magnesium (Mg)
Kekurangan mineral yang satu ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes tipe 2, hingga gangguan fungsi otot dan saraf. Sebab, magnesium berperan sebagai zat pembentuk darah merah yang mengikat oksigen dan hemoglobin. Mineral juga berperan menjadi kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf.
- Kalium (K)
Kalium menjadi salah satu jenis mineral yang diperlukan tubuh sebagai pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme energi. Apabila kurang mendapatkan asupan ini dapat memicu terjadinya diare, muntah, lemah otot, serta turunnya tekanan darah.
- Zat Besi (Fe)
Zat besi memiliki fungsi untuk membantu mengantarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, mineral yang satu ini juga dibperlukan untuk kofaktor enzim, fungsi otak dan otot, serta memperkuat sistem imunitas dalam tubuh. Kekurangan zat besi bisa memicu terjadinya anemia yang memiliki gejala pusing, lemas, dan tidak bertenaga.
- Tembaga (Cu)
Mineral ini memiliki fungsi yang menyerupai zat besi. Tembaga berfungsi sebagai kofaktor enzim, metabolisme energi, mendukung fungsi saraf, bersifat antioksidan, dan melakukan sintesis jaringan pengikat. Saat tubuh kekurangan tembaga, maka berisiko terkena anemia, gangguan fungsi saraf, depigmentasi rambut, serta gangguan tulang pun akan meningkat.
- Iodium (I)
Mineral iodium berguna dalam fungsi reproduksi, metabolisme, dan pertumbuhan. Kekurangan iodium ini bisa memicu terjadinya gondok, tubuh kerdil, pertumbuhan terhambat, serta gangguan mental.
- Selenium (Se)
Selenium memiliki peran antioksidan yang dapat membantu menanggulangi racun, serta membantu hormon, sistem imun, dan melindungi sel dari proses oksidasi sendiri. Kurang selenium ini dapat memicu terjadinya masalah jantung dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
- Zinc (Zn)
Zinc memiliki peran dalam menjaga fungsi membran, sistem imun, juga sebagai antioksidan. Kekurangan zinc pada tubuh bisa menyebabkan gangguan kulit, menurunnya kadar kolesterol baik HDL, serta menurunnya nafsu makan.
- Flourida (F)
Mineral yang satu ini memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan gigi. Flourida dapat menghambat pembentukan karang gigi, maka sewaktu kekurangan mineral ini masalah gigi dan kerusakan jadi lebih mudah terjadi.
Proses Pembentukan Mineral
- Penguapan dari larutan
Penguapan ialah proses perubahan cairan menjadi padatan saat suhu bertambah. Adapun jenis larutan yang bisa menguap dan membentuk mineral antara lain: air permukaan, air tanah, dan larutan hidrotermal
- Penyubliman gas
Sublimasi ialah perubahan dari gas menjadi padatan saat suhu berkurang. Proses ini berlangsung saat gas-gas volkanik keluar ke permukaan bumi atau gas-gas dari larutan terpisah dibawah permukaan bumi.
- Kristalisasi
Kristalisasi ialah perubahan bentuk dari cairan menjadi padatan saat temperatur menurun. Kristalisasi berlangsung pada aliran lava di permukaan yang membentuk mineral vulkanik atau pada magma di bawah permukaan yang membentuk mineral plutonik.
- Pertumbuhan Fasa Padat
Merupakan tumbuhnya kristal-kristal mineral baru sebagai penggati mineral yang sudah ada sebelumnya. Proses ini umumnya terjadi saat proses metamorfisme
- Reaksi Padat-Cair atau Padat-Gas
Terjadi ketika suatu mineral kontak dengan suatu cairan atau gas, maka atom-atom mineral tersebut akan bereaksi dengan atom pembentuk cairan atau gas tersebut lalu membangun ikatan dan menghasilkan suatu mineral baru. Proses ini umumnya terjadi pada berbagai proses pembentukan mineral, proses pelapukan, pembentukan urat, serta proses metamorfisme.
Demikianlah bahasan kita mengenai mineral. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Fungsi Mineral : Pengertian, Ciri, Jenis & Unsurnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Struktur Trakea : Pengertian, Fungsi & Bagiannya Lengkap
- √ Struktur Alveolus : Pengertian, Ciri & Fungsinya Lengkap
- √ Fungsi Antibodi : Pengertian, Jenis, Sifat & Strukturnya Lengkap
- √ Pengertian Tanah : Lapisan, Komponen & Jenisnya Lengkap
- √ Jenis – Jenis Ekosistem : Pengertian & Komponennya Lengkap