Materi.Co.ID – Hay hay bertemu lagi dengan artikel materi.co.id . Kali ini kita akan membahas tentang pelapukan. Simak ulasan lengkap nya dibawah ini.
Pengertian Pelapukan
Peristiwa Pelapukan merupakan suatu proses penghancuran massa batuan, baik yang terjadi secara fisika, kimia, maupun secara biologis. Biasanya, proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Berlangsungnya setiap proses pelapukan ini pun umumnya juga dipengaruhi oleh cuaca. Pelapukan yang berlangsung pada batuan akan mengubah batuan yang mengalami proses pelapukan ini berubah menjadi tanah.
Jenis – Jenis Pelapukan
1. Pelapukan Mekanisme
Pelapukan Mekanisme atau pelapukan fisis merupakan proses penghancuran batuan secara fisis tanpa menjalani perubahan komposisi batuan. Pelapukan mekanis bisa diakibatkan oleh pemuaian, pembekuan air dalam pori-pori batuan, perubahan suhu secara tiba-tiba, dan perbedaan siang dan malam yang besar.
- Akibat Pemuaian : Batuan terdiri dari berbagai mineral yang memiliki kecepatan pemuaian berbeda-beda. Pada saat terpapar sinar matahari, batuan menjadi panas. Sebagian dari mineral batuan memuai cepat dan sebagian memuai lambat. Perbedaan kecepatan pemuaian mengakibatkan batuan retak-retak, hancur, dan lapuk.
- Akibat Pembekuan Air : Pembekuan air dalam pori-pori batuan bisa membentuk batuan hancur dan pecah. Fenomena ini biasa berlangsung di daerah beriklim sedang (bersalju). Pada saat musim dingin air dalam pori-pori batuan akan membeku menjadi es. Pembekuan air berdampak volume air dalam pori-pori batuan bertambah besar sehingga mengakibatkan batuan pecah.
- Akibat Perubahan Suhu : Udara panas pada siang hari membuat batuan mengembang dan udara dingin pada malam hari membuat batuan mengerut. Perubahan suhu udara yang sangat cepat pada siang dan malam hari mengakibatkan batuan retak-retak, pecah, dan hancur. Jenis pelapukan batuan ini biasa bisa berlangsung di daerah gurun. Pada siang hari udara di gurun sangat panas. Pada saat hujan turun digurun suhu batuan turn secara tiba-tiba. Perubahan suhu secara tiba-tiba mengakibatkan batuan pecah dan hancur. Pengembangan dan pengerutan batuan secara terus menurus akan membuat batuan pecah dan lapuk.
Contoh Pelapukan Mekanisme
- Pada siang hari sebuah batu akan mengalami pemuaian sebab panas matahari dan malam harinya akan mengerut sebab udara yang dingin.
- Melapuknya batuan gurun dikarenakan perubahan cuaca harian secara ekstrim.
- Kristalisasi air garam pada batuan di ekosistem pantai.
- Longsor batuan di daerah topografi curam.
2. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan Kimiawi merupakan pelapukan batuan yang mengakibatkan komposisi batuan dan struktur batuan berubah. Perubahan komposisi batuan berlangsung melalui reaksi kimia antara mineral batuan dan air atau kelembapan udara. Pelapukan kimiawi batuan sering diakibatkan air hujan yang mengandung senyawa H2O dan CO2. Air Hujan mempunyai daya larut besar, terutama jika menimpa batuan kapur dan karst. Pelapukan batuan memproduksi kenampakan seperti dolina, polje, karren, ponor, sungai bawah tanah, stalaktit, stalagmit, dan gua kapur.
Contoh Pelapukan Kimiawi
- Berlangsungnya proses pelarutan batuan kapur gamping diakibatkan bereaksi dengan air.
- Hidrolisis air hujan menyebabkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. Ion H+ memungkinkan berlangsungnya sebuah korosi batuan.
- Oksidasi batuan yang kaya mineral besi akan memungkinkan adanya ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah serta terutai.
3. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis (Pelapukan organis) merupakan pelapukan batuan oleh kegiatan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Pelapukan biologis pada batuan bisa berlangsung oleh pertumbuhan akar tanaman dan penggalian oleh hewan tertentu. Akar tanaman sanggup menembus dan menghancurkan batuan. Cendawan atau lumut menempel dibatuan dan menghisap makanan dari batuan lalu lama-kelamaan menghancurkan batuan.
Contoh Pelapukan Biologis
- Lumut yang tumbuh di permukaan batuan akan memungkinkan batuan mengalami sebuah degradasi lembabnya permukaan batuan diakibatkan proses penyerapan akar dan tingginya pH di sekitar permukaan batuan tersebut akibat dari ekskresi sisa metabolisme lumut membuat permukaan dari batuan mengalami korosi.
- Penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela-sela batuan menekan batuan maka batuan mengalami perpecahan.
Faktor Penyebab Terjadinya Pelapukan
Faktor penyebab pelapukan tersebut, mencakup :
- Keadaan Struktur Batuan
Struktur batuan yaitu sifat fisik dan kimia yang sudah dimiliki oleh batuan. Sifat fisik batuan ini bisa seperti warna batuan, sementara sifat kimia batuan misalnya seperti unsur – unsur kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut.
Kedua sifat inilah yang bisa mengakibatkan perbedaan daya tahan batuan terhadap proses pelapukan. Ada batuan yang lebih mudah lapuk dibandingkan batuan lain sebab memang mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda.
- Keadaan Topografi
Topografi merupakan keadaan permukaan bumi. Topografi ini juga turut memengaruhi berlangsungnya proses pelapukan batuan. Batu yang berada di area lereng yang curam cenderung mudah mendapati pelapukan, jika dibandingkan dengan batuan yang ada di daerah yang landai.
Di lereng yang curam, batuan bisa dengan mudah terkikis. Batu ini akan mudah terlapukkan sebab secara langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Akan tetapi, di daerah lereng yang landai atau rata, batuan cenderung terselimuti oleh berbagai endapan. Sebab inilah batuan di wilayah landai lebih lambat mengalami proses pelapukan.
- Cuaca dan Iklim
Terdapat unsur cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh terhadap proses pelapukan. Adapun cuaca penyebab pelapukan ini mencakup : suhu udara, curah hujan, sinar matahari, atau angin. Di daerah dengan iklim lembap dan panas, maka batuannya akan lebih cepat mendapati proses pelapukan dibandingkan dengan daerah dengan iklim dingin.
Selain itu, apabila cuaca sering berganti, seperti terjadinya pergantian temperatur antara siang yang panas dan malam yang dingin begitu terasa, maka hal ini bisa semakin mempercepat proses pelapukan.
- Keadaan Vegetasi
Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan bisa menjadi faktor penyebab proses pelapukan karena tumbuhan mempunyai akar -akar yang bisa menembus celah-celah batuan. Apabila akar tersebut semakin membesar, maka kekuatannya pun juga akan semakin besar maka sanggup menembus bebatuan dan membuat batuan jadi lapuk.
Dampak Pelapukan
Berikut ini terdapat beberapa dampak pelapukan, yaitu :
- Dampak Positif Pelapukan
Pelapukan mampu memproduksi material-material halus pembentuk tanah. Material-material halus tersebut juga bisa ditransportasikan dan diendapkan di suatu tempat dan membangun suatu bentang alam yang baru.
Pelapukan yang berlangsung di daerah karst dapat membentuk danau-danau kapur (dolina dan uvala), gua, sungai bawah tanah, stalaktit dan stalagmit yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata.
- Dampak Negatif Pelapukan
Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan, termasuk bangunan dan batu pada candi yang sangat merugikan manusia.
Demikianlah bahasan kita mengenai pelapukan. Terima kasih bagi yang menyempatkan waktu untuk membaca dan mampir di artikel √ Jenis – Jenis Pelapukan : Pengertian, Faktor, Dampak & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu ?
Baca Juga Artikel Lainnya
- √ Rotasi Bumi : Pengertian, Proses, Dampak & Faktornya Lengkap
- √ Pelapukan Kimiawi : Pengertian, Jenis, Faktor & Contohnya Lengkap
- √ Revolusi Bumi : Pengertian, Proses & Dampaknya Secara Lengkap
- √ Tanah Regosol : Pengertian, Ciri, Jenis & Kelebihannya Lengkap
- √ Karakteristik Biosfer : Pengertian, Jenis & Faktornya Lengkap